Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

[Mudasiana] Mengupas Rindu

15 Agustus 2016   10:33 Diperbarui: 15 Agustus 2016   21:24 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rindu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online didefinisikan (1) sangat ingin dan berharap benar terhadap sesuatu. (2) Memiliki keinginan yang kuat untuk bertemu, sama dengan kangen, kata yang lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Artikel mengupas rindu ini lahir dari sebuah status Facebook anak Mudasiana yang bunyinya demikian, “rindu itu harus ditahan #katanya”, yang kemudian saya komen demikian, “salah, rindu itu harus dinikmati.”

Dari isi status dan komen sudah dipastikan bahwa rindu yang dimaksud adalah rindu pada seseorang yang sedang atau pernah memiliki hubungan khusus di luar hubungan keluarga, tetapi karena temanya mengupas rindu maka kita akan membahasnya dari semua sisi.

Mengapa muncul perasaan rindu?

Munculnya rasa rindu pada seseorang atau sesuatu disebabkan karena ada atau pernah ada hubungan emosional pada orang yang merindukan dengan yang dirindukan, contohnya seorang anak akan sangat merindukan bantal atau boneka kesayangan yang selama ini menemani, namun kemudian harus ditinggalkan untuk sebab tertentu.

Pada kasus hubungan asmara, rasa rindu menjadi hal yang paling menarik untuk dibahas karena biasanya pada hubungan asmara yang baru dimulai, sepasang kekasih akan terus merasa rindu kepada pasangannya, padahal baru terpisah beberapa jam saja sehingga biasanya sepasang kekasih yang baru jadian akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan pasangannya, baik untuk berjumpa secara fisik ataupun hanya melalui dunia maya.

Seiring berjalannya waktu, perasaan rindu terhadap satu sama lain lambat laun akan berkurang, dan orang tersebut akan mulai kembali fokus pada kegiatan lain selain dengan pasangannya. Dalam kasus ini, bila kegiatan baru lebih menarik perhatian daripada keinginan untuk bersama-sama dengan kekasih,  akan mulai muncul konflik atau bisa menyebabkan berakhirnya hubungan bila tidak ada saling pengertian.

Lebih menarik lagi pada kasus hubungan suami-istri yang tidak LDR, yang setiap hari bertemu di rumah, maka rasa rindu mungkin tidak ada lagi antara keduanya, bahkan seorang suami mengaku merasa bebas bila tidak bersama istri satu atau dua hari. Namun, masih pengakuan seorang suami juga, ternyata rasa rindu akan mulai melingkupi perasaan setelah hari ketiga, mulai merindukan suara sang istri yang mungkin biasanya dianggap cerewet, merindukan masakan dan terakhir tentu rindu menemani saat tidur.

Kapan rasa rindu hadir?

Rasa rindu akan hadir saat ada jarak dan waktu yang memisahkan antara yang merindukan dan yang dirindukan karena saat terpisah oleh jarak tersebut akan muncul perasaan kehilangan suasana nyaman dari kegiatan yang biasa dilakukan bersama.

Rasa rindu hadir bila kita mengingat atau diingatkan tentang orang yang kita rindukan. Pada kasus hubungan yang memiliki ikatan batin, biasanya bila salah seorang merindukan, biasanya orang yang dirindukan akan merasakan getaran tiba-tiba dalam hati dan mengetahui bahwa dirinya sedang dirindukan. Dapat mengingat seseorang sehingga merasakan rindu tentu dikarenakan kita berada dalam kondisi dan situasi yang santai, tidak terlibat dalam kegiatan yang menyita perhatian dan konsentrasi.

Berbeda dengan rindu yang hadir karena mengingat, rindu karena diingatkan biasa terjadi secara tiba-tiba, misalnya karena kita tiba-tiba melihat sesuatu yang sangat disukainya, atau kita sedang berada dilokasi yang sering dikunjungi bersama atau melihat makanan yang disukai orang tersebut atau tanpa sengaja melihat foto orang tersebut di media sosial.

Bagaimana bila rasa rindu datang?

Rasa rindu akan hilang seketika bila kita bertemu atau dapat menghubungi orang yang kita rindukan dan menjadi mudah bila yang dirindukan berada di posisi dapat ditemui atau dihubungi secara bebas, kita akan langsung datang mengunjungi atau melakukan kontak melalui telepon, video call atau sekedar mengirim pesan atau SMS. Masalah akan muncul bila yang kita rindukan tidak dapat ditemui atau dihubungi, oleh karena banyak sebab misalnya berada di lokasi yang tidak ada sinyal telepon, atau yang sudah meninggal dunia, atau berada dalam kondisi yang tidak mungkin dihubungi, misalnya karena sudah putus hubungan atau sudah menjadi mantan.

Satu-satunya kegiatan yang dapat dilakukan bila kita merindukan orang yang tidak dapat ditemui karena berada di lokasi yang tidak dapat ditemui tentu hanya berdoa untuk keselamatan, dan bila merindukan yang sudah meninggal dunia tentu hanya dapat dengan mengenang segala kebaikannya.

Yang menarik bila kita merindukan orang yang secara status hubungan tidak lagi dapat kita temui atau hubungi alias mantan, dengan alasan takut mengganggu mantan, takut ditolak atau dimarahi mantan, takut harus kembali menjalin hubungan dan banyak sebab lainnya. Apakah harus menahan rindu atau menikmati rindu?

Menahan atau menikmati rindu?

Kembali merujuk kepada KBBI online, menahan memiliki banyak definisi, antara lain, menghentikan, mencegah, menanggulangi, menanggung atau menderita, menguatkan diri supaya tahan. Dari definisi sudah jelas ada energi yang harus dikeluarkan bila kita menahan rindu kepada seseorang, dan pada akhirnya akan merasa kehilangan kontrol diri, cenderung emosional dan akhirnya menggalau.

Berbeda dengan menahan, menikmati berarti merasai atau merasakan, seperti halnya kita menikmati hidangan, maka perlu ada kemauan untuk menerima rasa itu secara perlahan, dan kemudian berdamai dengannya dengan mengingat kebaikan dan kenangan manis dengan mantan tersebut. Bila sudah berhasil berdamai dengan perasaan rindu,  kita akan lebih mudah mengelola perasaan tersebut bila kelak datang kembali, dan karena sudah terbiasa maka rindu mantan bukan lagi persoalan yang dapat mengganggu kehidupan *nyengir.

Salahkah merindukan mantan?

Seperti yang saya sebutkan di atas, bahwa perasaan rindu bisa datang tiba-tiba bila ada yang mengingatkan, maka tidak ada yang dapat dipersalahkan bila perasaan itu hadir asal kita dapat mengelolanya dengan baik dan tidak menyakiti perasaan orang lain.

Menghadirkan rindu

Rindu menjadi bumbu yang paling enak dalam hubungan asmara, karena itu agar tidak hilang perlu menjaga dengan sangat hati-hati. Karena rindu akan hadir bila ada jarak dan waktu, bertemu dan berinteraksi secara terus-menerus dalam waktu yang cukup lama akan menjadi penyebab hilangnya rasa rindu sehingga dengan demikian, perlu memberi tempat pada jarak dan waktu pada hubungan kita dengan kekasih atau pasangan, dan tentu perlu sangat hati-hati karena bila diberi terlalu banyak malah akan mengakibatkan putusnya hubungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun