Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Yuk, Mulai Belanja Cantik Tanpa Kantong Plastik

23 Februari 2016   10:31 Diperbarui: 24 Februari 2016   18:54 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal ini dapat kita lihat dengan membandingkan kondisi di mana dulu bila kita membeli bawang atau cabe atau bumbu dapur akan dibungkus dengan koran maka saat ini cabe, bawang, ikan asin tersebut akan dibungkus dengan kantong plastik kecil.

Harga kantong plastik yang tergolong murah

Karena dulu saya besar di pasar, masih teringat jelas ibu-ibu yang berbelanja akan membawa keranjang belanja, dan di dalam pasar ada anak-anak yang menjajakan kantong plastik dengan ukuran besar. Hal ini disebabkan tidak semua pedagang akan memberi kantong plastik kepada pembeli apalagi pembeli yang hanya membeli sedikit barang karena harga kantong plastik saat itu tidak tergolong murah, bila dibanding dengan harga barang yang dijualnya.

Senang Praktis dan Malas Repot

Bila dulu kita akan membawa tempat atau rantang dari rumah bila hendak membeli nasi uduk atau bubur ayam atau jajanan lain, saat ini kita akan merasa lebih senang jajanan tersebut dibungkus dengan kertas nasi atau styrofoam, kemudian dimasukkan lagi ke kantong plastik. Karena alasan ingin praktis dan malas ribet ini juga, diberlakukannya kantong plastik berbayar sepertinya tidak akan berpengaruh pada jumlah konsumsi plastik karena pembeli pasti akan membayar berapa pun harga yang ditetapkan, asalkan tidak repot saat pulang membawa hasil belanja.

Agar tujuan program mengurangi penggunaan kantong plastik tercapai, sebaiknya pusat belanja tidak perlu lagi menyediakan kantong plastik. Sebagai gantinya disediakan tas berbahan kain, yang di dalamnya tahan air, dan terdiri dari dua bagian, sehingga satu kantung bisa menyimpan belanja makanan, satunya lagi untuk belanja sabun dan sejenisnya.

Bila setiap belanja harus membeli tas tersebut, di rumah tentu akan banyak tas-tas belanja seperti itu, dan hal ini tentu akan membuat para ibu di rumah memilih untuk membawa kantung belanja setiap akan belanja, atau menyimpan di bawah jok motor atau bagasi mobil sehingga dapat digunakan kapan saja.

Bagaimana dengan pasar tradisional?

Seperti yang telah saya jelaskan, murahnya harga kantong plastik membuat pedagang tidak berkeberatan untuk memberikan kantong plastik kepada pembeli meskipun hanya berbelanja seribu atau dua ribu rupiah. Namun, bila harga kantong plastik dinaikkan dengan harga yang cukup signifikan, tentu pedagang tidak lagi akan dengan murah hati memberi kantong plastik kepada pembeli dan pembeli akan terpaksa membeli kantong belanja seperti halnya pada ritel modern.

Kita tidak dapat sama sekali lepas dari penggunaan kantong plastik, karena ada barang-barang tertentu yang harus dikemas dalam plastik, dan pemerintah juga tidak dapat menutup pabrik plastik karena hanya akan menambah jumlah pengangguran. Namun, seperti halnya himbauan merokok, jumlah penggunaan kantong plastik dapat berkurang dengan meningkatnya kesadaran dari penggunanya. Untuk itu, mari kita mulai untuk belanja cantik sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun