Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ajakan Nikah yang Bikin Galau

15 Januari 2016   13:26 Diperbarui: 15 Januari 2016   14:31 1679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah cerita film atau drama, ajakan menikah sering dijadikan bagian akhir cerita membahagiakan, dan penonton akan ikut merasakan kebahagian tersebut. Bukan hanya saat menyaksikan sebuah film, bila kita mendengar cerita teman atau kerabat yang diajak nikah dengan cara yang romantis, secara tidak langsung tentu kita akan ikut merasakan kebahagiaannya.

Namun ternyata, ajakan nikah tidak selalu membuat orang yang diajak menikah tersebut merasa senang atau sukacita, tapi bisa juga membuat galau bahkan berujung pada putusnya sebuah hubungan, penyebabnya antara lain :

Tidak Siap Secara Finansial

Kegalauan karena ketidaksiapan finansial umumnya terjadi di pihak laki-laki, apalagi bila belum memiliki rumah, dan tabungan yang cukup untuk biaya pesta pernikahan.

Untuk pasangan yang memiliki orangtua yang mau dan mampu membiayai pesta pernikahan, belum tentu tidak merasa galau karena masalah finansial ini, karena ketika diajak menikah maka yang muncul dibenaknya adalah  biaya rutin rumah tangga yang harus bisa ditanggung serta biaya kebutuhan rumah tangga lain yang kemungkinan bisa terjadi setelah berumah tangga.   

Pendamping Tur di Tiongkok pernah bercerita bahwa pemuda Shanghai harus bekerja keras dan menghasilkan uang yang banyak sebelum melamar atau mengajak nikah kekasihnya, karena syarat mengajak nikah seorang gadis Shanghai, pemuda tersebut harus sudah mandiri (lepas dari orang tua) dan sudah  memiliki rumah ( harga rumah di Shanghai sangatlah mahal).  Bisa dibayangkan betapa galaunya pemuda Shanghai, bila kekasihnya sudah mengajak menikah tetapi belum siap secara finansial.

Tidak Siap Secara Mental

Kesiapan mental untuk membina rumah tangga tidak ditentukan berdasarkan usia, ada yang usianya tergolong muda tetapi sudah merasa siap berumah tangga, dan bisa menghadapi masalah yang terjadi saat berumahtangga. 

Kegalauan saat diajak menikah terjadi umumnya karena orang tersebut merasa takut kehilangan kebebasan setelah dirinya berumah tangga, baik karena harus mengurus anak ataupun harus terikat aturan yang ditetapkan oleh pasangan.

Selain itu ketidaksiapan mental saat diajak menikah juga dapat disebabkan karena pernah mengalami trauma melihat kegagalan rumah keluarga, teman atau kerabatnya.

Pilihan Berkarier atau Menikah   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun