Ibadah usai, Mey dan mama bersiap meninggalkan gedung gereja dan berjalan perlahan menuju tempat parkir. Saat berjalan, sambil sesekali memberi salam kepada jemaat yang hadir ibadah, Mey bercerita mengenai sopir taksi yang mengantarnya kemarin.
"Non.. Non..." Terdengar teriakan seorang laki-laki dari arah belakang
Mey menoleh ke belakang, terlihat seseorang berlari mendekat ke arahnya dan masih dengan nafas yang terengah-engah, laki-laki itu berkata, "Non yang kemarin naik taksi saya khan, ini non saya mau kasih kembaliannya, uang non lebih satu lembar, ongkosnya cuma 200 ribu non." Seraya merogoh saku bajunya
"Oooh .. Bapak sopir taksi yang kemaren?"
"Iya, tadi saya lihat non waktu ibadah, makanya saya kejar untuk kasih kembalian uangnya."
"Bapak ibadah disini juga? Gimana bayinya Pak? Sudah lahir?"
"Puji Tuhan sudah Non, makanya saya sempatkan ibadah sebagai ucapan syukur saya kepada Tuhan, ini uang non saya kembalikan."
"Syukur atuh Pak, gak usah dikembalikan, memang sengaja saya lebihkan untuk bapak berobat."
"Ooh.. Terima kasih banyak kalau begitu non, saya sudah sehat."
Tiba-tiba mama membuka dompet dan mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribuan, dan mengulurkan tangan menyerahkan kepada sopir taksi.
"Ini Pak, tolong belikan keperluan untuk bayi Bapak, sebagai hadiah Natal dari kami."