Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Presiden Jokowi, Kompasiana dan Saya

14 Desember 2015   14:07 Diperbarui: 15 Desember 2015   12:38 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak pernah bermimpi apalagi berpikir bahwa saya akan mendapat begitu banyak pengalaman dan begitu banyak teman saat memutuskan menjadi Kompasianer pada tahun 2011.

Awal mulai menulis tidak lebih dari sekedar curahan hati dan tanpa mengindahkan tata bahasa apalagi peduli bahwa apa yang saya tulis akan dibaca banyak orang.

Perlahan tapi pasti, saya mulai menemukan tujuan pasti untuk apa saya menulis di Kompasiana hingga akhirnya bisa bertahan hingga saat ini.

Berbagi Kebaikan

Tidak selalu menulis hal yang serius, tetapi tetap pada koridor kebaikan, menulis tanpa harus mencaci, mengkritik tanpa harus memaki, berbagi hal yang sekiranya dapat menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain meskipun hanya dalam bentuk tulisan sederhana adalah hal-hal yang tetap saya pegang selama menulis di Kompasiana.

Menjaga Teman Lama dan Menambah Teman Baru

Keunggulan Kompasiana dari blog-blog keroyokan lain adalah terjalinnya pertemanan antara sesama Kompasianer yang tidak sekedar basa-basi tetapi hingga tahap pertemanan nyata. Atas dasar ingin tetap menjalin pertemanan maka setiap kali ada kisruh yang menyebabkan munculnya dua kubu pro dan kontra membuat saya berprinsip untuk tidak mendekat dan berusaha memandang masalah yang berkembang dari segala sudut pandang tanpa harus menghakimi mana yang benar dan mana yang salah.

Meskipun kini sebagian teman kompasianer lama tidak lagi aktif menulis, tetapi pertemanan tidaklah terputus, kami tetap berkomunikasi melalui media lain seperti Facebook, Whatsapp dan BBM. Karena diawali dengan niatan pertemanan yang tulus, dan menyadari bahwa kami dipertemukan di Kompasiana, walau sudah tidak aktif, teman-teman ini tetap hadir di Kompasianival untuk melepas rindu.

Teman-teman baru di Kompasiana juga tidak kalah seru dengan teman-teman lama, dan sehingga semakin membuat saya merasa beruntung bisa memiliki banyak teman, karena sebenarnya saya tergolong pribadi yang tidak mudah untuk beradaptasi secara langsung dengan lingkungan baru.

Kompasianival dan Kompasiana Award 2015

Kompasianival merupakan ajang kopdar terbesar kompasianer, dari luar kota hingga luar negeri menyempatkan hadir dan bertemu secara nyata termasuk teman-teman yang sudah lama tidak aktif menulis. Di tengah rangkaian acara keren yang berlangsung disana, di booth Planet Kenthir saya bertemu, berjabat tangan bahkan tertawa dengan teman-teman yang sudah lama tidak aktif menulis. Masih di kawasan area booth, saya bertemu banyak kompasianer hebat yang sudah menghasilkan banyak buku dan berprestasi dibidangnya.

Tetap menjadi hal yang tidak terduga saat pertama kali mengetahui nama saya ada dalam list nominasi Kompasiana Award 2015 untuk kategori Best In Spesific Interest, meskipun sebelumnya ada beberapa kompasianer yang menyebutkan bahwa mereka mengajukan saya menjadi calon tetapi rasanya tidak mungkin saya akan masuk karena banyak penulis yang memilki kemampuan menulis yang sangat mumpuni dibidangnya.

Setelah diumumkan saya pun berharap untuk tidak menang, karena mereka yang dicalonkan dikategori yang sama lebih layak untuk menang, selain itu saya tidak ingin predikat tersebut membuat saya tidak lagi dapat menulis sesuai dengan keinginan saya. Namun, saaat saya melihat hadiah yang tercantum disana, saya pun berpikir lain, mungkin ini adalah jalan Tuhan untuk meluruskan niat baik saya untuk seorang teman kompasianer. Terima kasih untuk teman-teman semua, yang sudah menyempatkan diri untuk vote memilih saya dan membantu saya mewujudkan niat baik, dan mudah-mudahan saya tetap dapat bertahan menulis seperti biasa.

Presiden Jokowi, Niat Baik dan Optimisme.

Karena sadar memiliki teman-teman yang suka iseng, maka saat dihubungi oleh seseorang yang mengaku dari Kompasiana dan memberitahukan ada undangan untuk hadir ke istana dan bertemu dengan Presiden membuat saya tidak serta merta percaya, sehingga setelah menutup telepon saya menghubungi admin kompasiana yang saya kenal via FB messenger dan tidak dibalas-balas hingga akhirnya saya menghubungi admin lainnya.

Ternyata undangan makan siang di Istana benar adanya, dan saya merasa menjadi orang yang sangat beruntung bisa masuk ke Istana, bertemu, bersalaman, santap siang bersama orang nomor satu di Indonesia. Sebuah pengalaman yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, bahkan masuk dalam mimpipun tidak pernah.

Kesederhanaan, kerendahanhati, ketulusan, kebaikan hati, ketegasan dan kepercayaan diri yang tinggi adalah kesan pertama yang saya tangkap setelah bertemu langsung dengan Pak Jokowi.

Menyadari bahwa negara yang sedang dipimpinnya adalah negara yang besar, yang memiliki potensi besar untuk menjadi Bangsa yang maju dan tidak kalah dengan negara lainnya. Meskipun Beliau menyadari bahwa jalan menuju kesana tidak mudah karena ada banyak tantangan dan rintangan yang harus dilewati.

Turun kelapangan, berinteraksi dengan masyarakat, mengetahui secara langsung apa yang terjadi, mengundang masyarakat dari berbagai kalangan ke istana, hanya untuk mendengar secara langsung apa yang dikeluhkan masyarakat.

Menularkan optimisme sepertinya menjadi tujuan Pak Jokowi mengundang kompasianer hadir ke istana, karena beliau menyadari bahwa di era informasi digital, tulisan mengambil peran penting di masyarakat, sehingga pesan yang disampaikanpun sangat jelas.

“Tulisan seharusnya bisa membangun optimisme publik, membangkitkan etos kerja dan berisi harapan-harapan ke depan yang cerah, karena ke depan yang kita hadapi adalah persaingan antar bangsa.”

Optismisme hadir karena ada niat baik, dan niat baik menggerakkan Tuhan untuk membuka jalan ke arah yang lebih baik, maka mari memandang hari depan dengan penuh harapan indah seperti “kompasianer mungil” yang melangkah dengan penuh senyuman.

Terimakasih untuk Kompasiana dan teman-teman semua yang sudah memberikan saya pengalaman-pengalaman indah.

--

semua foto milik pribadi, kecuali foto di Istana dari fB Presiden Jokowi, dan foto terakhir milik Kompasianer Adam Heins

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun