“Lebih tragis gue, pedekate dua bulan, jadian dua hari terus diputusin, seminggu kemudian dia udah pacaran sama yang lain.”
Kalimat di atas curhatan seorang remaja laki-laki setelah mendengar percakapan di radio mengenai gagalnya pedekate. Kemudian untuk meramaikan grup Facebook Mudasiana yang sedang sepi, saya menulis kisah yang dianggap tragis oleh remaja tersebut di kolom status, dan menariknya di kolom komentar seorang Kompasianer menulis,
“Aku beda kak.. Pdkt 1tahun. Blom jadi dah dtnggal dluan Wakakaka”
Membaca komentar di atas, saya jadi bertanya dalam hati, berapa lama sebenarnya waktu untuk pedekate sehingga kita tidak perlu merasa membuang waktu percuma bila pada akhirnya orang yang kita ingin dekati menolak untuk dijadikan kekasih?
Pedekate adalah istilah yang digunakan anak-anak muda sekarang untuk sebuah usaha yang sedang dilakukannya guna mendapatkan perhatian orang yang disukai dan menjadikannya kekasih. Ada banyak tanda-tanda yang bisa dilihat dari orang yang sedang melakukan pedekate, namun terkadang tanda-tanda tersebut ditepis dengan anggapan bahwa kebaikan dan perhatian yang diberikan hanya sebagai kebaikan antar teman atau sahabat.
Rasa suka terhadap seseorang bisa melalui beberapa tahapan, ada yang suka saat pertama kali melihat (love at first sight), ada juga yang suka setelah beberapa kali berinteraksi baik secara langsung ataupun komunikasi melalui media chatting.
Dari rasa suka maka akan muncul keinginan untuk mengetahui lebih lanjut siapa dan bagaimana sang target, apakah sudah memiliki kekasih atau bahkan sudah menikah, siapa saja mantannya, dimana rumahnya, siapa teman dekatnya dan informasi lainnya.
Bila sudah mengetahui informasi dan merasa target dapat didekati maka pedekate mulai dilakukan, dari mulai memberi perhatian hingga berkorban tenaga dan waktu untuk mendapat perhatian sang target.
Tiga bulan mengenali tanda.
Seperti masa percobaan kerja, tiga bulan adalah waktu yang tepat untuk mengenali tanda apakah sang target kira-kira memiliki perasaan yang sama atau tidak. Bila dalam kurun waktu tiga bulan terlihat respon positif dari target, seperti tidak menolak saat dikunjungi, selalu menanggapi chat atau SMS dengan jawaban yang bukan basa basi, membalas perhatian deng perhatian, tidak sibuk sendiri saat sedang bersama, aktif menghubungi bila tidak dihubungi, maka waktu pedekate dapat diperpanjang hingga menemukan waktu yang tepat untuk menyatakan perasaan atau menanyakan kesediaan sang target untuk menjadi kekasih.
Sebaliknya, bila selama tiga bula terlihat target tidak memberi respon positif seperti selalu menolak saat diajak bertemu atau dikunjungi, menjawab SMS atau chat dengan jawaban singkat-singkat atau bahkan tidak dibalas dengan cepat, selalu ingin menyudahi bila ditelepon, selalu asik sendiri bila sedang bersama, tidak pernah menghubungi bila tidak dihubungi, maka sebaiknya sudahi usaha pedekate yang sedang dilakukan.
Waktu tiga bulan juga menjadi masa yang penting untuk mengetahui sedikit kepribadian target, apakah benar kita merasa cocok dan sesuai dengan kriteria kita, terlebih saat pertemuan secara langsung, bagaimana cara bicara, cara makan, cara menghadapai orang lain, menghadapi orang tua dan lain-lain. Bila selama tiga bulan merasa ada hal-hal yang tidak sesuai terutama menyangkut prinsip, maka ada baiknya masa pedekate pun disudahi.
Nyatakanlah bila tidak ingin menyesal kemudian.
Ada banyak orang yang ketika merasa suka dan cocok selama masa pedekate, namun tidak berani mengatakan atau menyatakan rasa sukanya, sehingga perhatian yang diberikan hanya dianggap kebaikan oleh target.
Karena tidak kunjung dinyatakan, maka sang target yang tadinya berharap akan ‘ditembak’ dan mendapat kepastian hubungan, akan berubah pikiran dan menganggap bahwa hubungan yang terjalin selama ini adalah pertemanan biasa saja dan memutuskan untuk menerima orang lain yang sudah menyatakan lebih dahulu. Kondisi sama-sama suka ini biasanya baru diketahui setelah keduanya menikah dan bertemu beberapa waktu kemudian.
Ada banyak cara untuk menyatakan, dan sebaiknya dinyatakan secara terus terang bukan tersirat, sehingga target tidak perlu menduga-duga atau mengira maksud dari yang kita ucapkan.
Saat di Xintiandi, Shanghai, yakni sebuah kawasan hiburan malam yang di dalamnya terdapat banyak café, saya menemukan penjual bunga yang merangkai bunganya sendiri di tempat . Kehadiran mereka tentu ada maksudnya, karena sesuai hukum pasar ada barang karena ada permintaan atau ada penjual karena ada pembeli. Bunga yang dirangkai cantik ini tentu dimaksudkan untuk dijual dan sasarannya tentu para laki-laki yang ingin memberi hadiah kepada kekasih atau bisa juga untuk menyatakan cinta.
Bisa dibayangkan bagaimana rasanya, dinyatakan cinta dalam suasana malam romantis, dengan iringan live music dan rangkaian bunga yang indah, dan kemungkinan untuk diterima tentu lebih besar.
Bila sudah dinyatakan namun target belum dapat menjawab, maka tetap perlu ditentukan batas waktu sampai kapan mendapat jawaban, sehingga kita tidak perlu membuang waktu untuk sebuah jawaban penolakan. Cukup enam bulan waktu yang diperlukan sejak memutuskan memulai pedekate hingga mendapat jawaban dan bisa diperpanjang satu dua bulan bila dianggap harapan untuk diterima cukup tinggi.
Bila sudah dinyatakan, namun ditolak, jangan putus asa, karena masih ada banyak calon yang dapat didekati atau memilih menjadi single pun bukan hal yang buruk, sejauh dapat dengan nyaman menjalaninya.
--
gambar kedua milik pribadi
Ilustrasi: huffingtonpost
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H