Bila tahun-tahun sebelumnya saya mengunjungi Festival Kuliner Serpong (FKS) bersama keluarga dan teman yang punya kesamaan hobi, yaitu makan, maka tahun ini, saat mengetahui komunitas Kompasianer Penggila Kuliner (KPK) Kompasiana akan mengadakan gerebek ke FKS 2015, maka saya memutuskan daftar bergabung dan menikmati keseruan mencicipi kuliner bersama mereka.
FKS 2015 ini adalah festival kuliner kelima yang diselenggarakan oleh Summarecon Mal Serpong, dan selalu mengusung tema budaya nusantara di setiap tahun penyelenggaraannya. Masih teringat jelas besarnya animo masyarakat untuk datang ke FKS saat pertama kali festival kuliner ini diselenggarakan, yaitu pada tahun 2011 dengan memperkenalkan budaya Bali, karena pada saat itu saya ada di kerumunan pengunjung yang rela antri di beberapa stand yang menjual makanan favorit.
Sabtu, 29 Agustus 2015 jam 12 lebih dikit saya tiba di area parkir selatan dan langsung memasuki area festival untuk bertemu dengan petugas gerebek lain yang sudah lebih dahulu tiba. Sesuai tema tahun ini yaitu “Horas.. Beta Mangan Hita”, maka dari depan pintu masuk area FKS kita sudah merasakan suasana khas budaya Batak di area festival. Ada Rumah Bolon yang merupakan rumah ada khas Batak yang juga merupakan area panggung utama dan ada juga Tugu Berastagi yang merupakan tugu sejarah berdirinya kota Berastagi Kabupaten Karo yang terletak di area kursi pengunjung di depan panggung utama.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, untuk menikmati ragam kuliner yang tersedia di area festival pengujung tidak dapat melakukan transaksi tunai, melainkan harus menggunakan kartu yang dapat dibeli di loket yang sudah disediakan dan dapat melakukan top up bila kurang.
Sesuai temanya, maka kita akan menemukan makanan khas Batak dan daerah Sumatera utara di area ini, antara lain Lapo Ni Tondongta Senayan, Kwetiaw Asim Medan, Lontong Medan Alay, Cakue Medan, Asli Soto Medan Muara Karang, Lapchoi dan Mie Sop Ayam Medan dan makanan medan lainnya. Bagi yang tidak menyukai makanan medan tidak perlu khawatir karena banyak juga makanan dan minuman khas nusantara seperti Nasi Goreng Kebon Sirih, Bakso Radja, Tape Duren, Sate, Siomay dan Batagor, Es Durian dan masih banyak lagi karena FKS kali ini terdiri 63 stand dan 26 gerobakan.
Makanan khas medan apa yang saya cicipi? Setalah putar-putar area maka saya tertarik dengan Lontong Medan Alay, harganya 32 ribu dengan lauk ayam dan telur dan sudah saya ketahui rasanya enak.
Selain itu, saya cukup tertarik dengan stand dengan nama Cilor dan Telung terutama untuk Cilor karena selama ini yang kita kenal adalah Cilok, Cireng, Cimol. Cilor ini rupanya singkatan Aci telor, dibuat dari potongan-potongan aci yang di panggang bersama telur.
Pilihan-pilihan makanan petugas grebek berbeda-beda, sehinggga kami bisa foto-foto sebelum makanan dicicipi, foto doank gak dikasih ikut nyicip hahahha, jadi kalau mau nyicip beli sendiri.
Setelah bertemu dan briefing bersama Public relation SMS, mbak Christina Manihuruk yang menjelaskan seputar kegiatan Festival Kuliner Serpong 2015 ini, kami berfoto di area panggung di bawah sinar matahari yang maksimal panasnya.
Kalau udah panas-panasan enaknya minum es donk, dan es yang beruntung terpilih oleh saya ada Es Pisang Ijo Pemuda. Tadinya mau memilih es Jelly Pluit sakti, tetapi saya sudah beberapa kali mencicipi es tersebut sejak mengikuti FKS pertama.
Selain kuliner khas Batak, kita juga akan menemukan oleh-oleh khas medan termasuk kain khas tanah Batak yaitu Ulos.
Sesuai keterangan Mbak Christina, di FKS 2015 ini juga mengadakan Go Green Technolicius, yang merupakan kegiatan yang mengajak pengunjung peduli lingkungan dengan cara mengumpulkan sampah botol plastik teh Gelas dan/atau Liang Cha bekas pakai dan dapat menukarkan 2 botol bekas tesebut dengan satu nomor undian dan berkesempatan memenangkan gadget LG, Asus Zenfone, Xiomi yang diundi di hari terakhir FKS 2015 yaitu 6 September 2015.
Bagi yang ingin dan rindu menikmati suasana khas Tanah Batak, masih dapat mengunjungi FKS hingga tanggal 6 September 2015 dan sebagai informasi, setiap harinya di sore hari jam 17.00-20.00 pengunjung akan dihibur dengan alunan instrument Uning-uningan khas Batak dan pada akhir pekan akan dihibur penampilan Trio Batak yang ada dilokasi Panggung Broadway.
Mengajak pengunjung menikmati kuliner sambil mengenalkan budaya nusantara merupakan kegiatan yang patut diapresiasi mengingat negara kita memiliki ragam budaya yang unik dan patut untuk dilestarikan. Setelah Beauty of Bali 2011, Minang nan Rancak (2012), Jawa Sing Ngangeni (2013), Sulawesi Nyamanna (2014), Horas.. Beta Mangan Hita (2015) diharapkan tahun-tahun berikutnya acara FKS kembali terselanggara dengan mengusung tema budaya daerah-daerah lain yang ada di Indonesia.
Semua Foto milik pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H