Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Mendikbud: Antar dengan Bangga, Lepas dengan Doa

26 Juli 2015   20:20 Diperbarui: 26 Juli 2015   20:43 1950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Senin besok saya ijin datang siang ya Bu, mau antar anak saya hari pertama masuk sekolah.” demikian permintaan asisten yang membantu mencuci dan menyetrika di rumah saya.

Sejak sulung saya masuk PAUD, hingga adiknya kelas 4 SD, saya pun selalu mengantar, menunggu di sekolah hingga kegiatan hari pertama di sekolah berakhir. Bahkan saat itu, status saya masih menjadi pekerja, hingga setiap kali hari pertama sekolah saya selalu mengambil jatah cuti atau minta ijin datang terlambat bila saat itu kegiatan kantor tidak dapat ditinggalkan.

Ada rasa haru, bangga, gembira dan bahagia saat pertama kali anak kita mengenakan seragam sekolah, terutama saat anak kita baru akan memasuki jenjang baru di sekolah, dan kebahagiaan akan menjadi lengkap bila kita dapat mengantar mereka di hari pertama sekolah.

Alasan saya selalu berusaha meluangkan waktu untuk mengantar anak saya sekolah adalah :

  • Sebagai wujud dukungan moral orang tua kepada anak untuk menghadapi lingkungan barunya, sehingga anak akan merasa aman dan nyaman serta percaya diri saat pertama kali melangkahkan kakinya di sekolah dan berkenalan dengan teman, guru serta mengikuti semua kegiatan di sekolah.
  • Melihat dan mengamati kondisi lingkungan sekolah baru anak saya, baik kondisi kelas, kantin, kamar mandi/wc dan semua yang berperan di lingkungan sekolah baik guru, teman sekolah /kakak kelas, petugas keamanan, petugas kebersihan bahkan hingga orang-orang yang berjualan disekitar sekolah.
  • Berkenalan dengan sesama orang tua murid agar dapat menjalin komunikasi yang baik untuk kedepannya.

 

Pentingnya orang tua mengantar anak di hari pertama sekolah ini tampaknya menjadi perhatian besar dari Mendikbud Anies Baswedan. Melalui timeline twitternya kita dapat melihat penjelasan mendikbud mengenai pentingnya orang tua mengantar anak di hari pertama sekolah.

Menurut beliau, mengantar anak sekolah adalah kesempatan membangun hubungan positif antara lingkungan pendidikan di rumah dan sekolah. Mengantar bukan sekadar sampai gerbang lantas pergi. Mengantar berarti menemani, dan membangun beragam interaksi.

Masih dari keterangan gambar mengenai pentingnya mengantar anak di hari pertama sekolah, mendikbud menjelaskan apa saja yang dapat kita lakukan di hari pertama sekolah :
- Saling menyapa di gerbang sekolah
- Melihat-lihat sekolah bersama
- Menyapa guru di sekolah
- Berkenalan dengan orang tua murid lainnya.
- Berinteraksi dengan wali kelas
- Melihat fasilitas sekolah
- Berbagi ide dan inisiatif untuk kemajuan sekolah.

Pengalaman saya sendiri selama mengantar anak di hari pertama sekolah, biasanya suasana sekolah sangat ramai karena sebagian besar orang tua memang menyempatkan diri mengantar dan menemani, sehingga pihak sekolah tidak dapat melayani semua orang tua yang datang. Biasanya, pihak sekolah akan mengirim undangan kepada orang tua untuk hadir berkenalan dan menjelaskan visi misi , tata tertib hingga program dan rencana kegiatan yang akan dilakukan untuk tahun ajaran baru. Saat rapat itu pula orang tua dapat bertanya semua hal mengenai kegiatan sekolah.

Besok adalah hari pertama masuk sekolah, mari luangkan waktu kita untuk mengantar anak kita di hari pertama sekolah sebagai wujud kasih sayang dan dukungan kita kepada mereka untuk mengawali perjalanan pengalaman barunya.

 

Sumber gambar : twitter @aniesbaswedan

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun