Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Penipuan dalam Dunia Usaha

10 Januari 2014   07:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:58 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1389326416579112929

[caption id="attachment_314946" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi/Admin (Kompas.com)"][/caption]

Penipuan yang marak terjadi saat ini biasanya menggunakan telepon, media sosial, SMS atau email yang pelakunya tidak mengenal secara langsung korban atau dengan kata lain si pelaku ‘coba-coba’ memancing korban dengan berbagai cara, baik iming-iming hadiah, peluang mendapat pekerjaan, ataupun dengan memberi informasi bohong agar korban mau mentransfer sejumlah uang. Bagi yang update berita, modus-modus seperti ini tentu sudah banyak diketahui sehingga dapat dengan mudah menghindarinya.

Penipuan yang pernah kami alami bukanlah penipuan seperti yang sudah saya sebutkan di atas, tetapi penipuan yang sudah direncanakan dengan sangat matang oleh pelakunya dan ditujukan bukan hanya untuk menipu satu dua korban saja, melainkan bisa sekaligus banyak. Bila diibaratkan, pelaku bukan menggunakan kail untuk mendapatkan korban melainkan jaring sehingga bisa mendapatkan hasil yang besar.

Kejadian ini kami alami beberapa tahun lalu, pada saat itu ada sebuah toko yang baru membuka usahanya dengan menyewa sebuah Ruko yang besar dan bertindak seolah memiliki modal yang besar. Toko itu merekrut karyawan dari toko lain yang memiliki usaha serupa, sehingga si pemilik tidak perlu memahami dengan baik bidang usahanya karena urusan pemesanan barang dilakukan oleh karyawan tersebut. Dengan merekrut karyawan yang sudah berpengalaman maka pemilik toko dengan mudah terhubung dengan pemasok barang.

Sudah menjadi ketentuan umum bagi dunia usaha, bahwa untuk sebuah toko baru, pengambilan barang harus dibayar secara tunai, dan tampaknya hal ini sudah diketahui pelaku dengan sangat baik sehingga untuk beberapa waktu toko tersebut menjalankan prosedur tersebut dengan baik,  hingga setelah beberapa bulan kemudian banyak pemasok yang mulai mempercayainya sehingga memberikan kesempatan untuk melakukan transaksi secara tempo (diberi hutang), termasuk kami.

Setelah diberi kesempatan membayar secara tempo, pelaku tetap memberikan kesan baik kepada para pemasok dengan membayar secara tepat waktu, sehingga kepercayaan semakin bertambah dan jumlah barang yang dipasok pun semakin banyak.

Dengan modal kepercayaan yang sudah dimilikinya, dan tepat menjelang hari libur besar, pelaku memesan barang dalam jumlah banyak kepada para pemasok dengan alasan untuk persiapan hari libur karena biasanya para pemasok akan libur selama beberapa hari.

Aksi penipuan yang sudah direncanakan dengan sangat matang dijalankan tepat pada saat hari libur, karena satu hari setelah hari libur tersebut, kami mendapat informasi dari rekan sesama pemasok barang bahwa toko tersebut sudah kosong, tidak ada barang satupun tertinggal disana. Pelaku pun ikut menghilang dan tidak ada informasi keberadaannya. Semua data pribadi yang diberikan ternyata palsu, tempat tinggal yang selama ini ditempati hanyalah kontrakan sementara dan karyawan yang direkrut oleh pelaku tidak mengetahui mengenai rencana pelaku.

Belakangan baru kami ketahui bahwa modus penipuan seperti ini terjadi di berbagai daerah, dan biasanya pelaku akan berpindah-pindah tempat dan jenis usaha yang dijalankan pun akan berganti-ganti sehingga tidak mudah terlacak.

Untuk kami yang memiliki modal terbatas, kejadian ini sempat membuat usaha kami ikut berantakan karena kami harus tetap membayar barang-barang yang dibawa kabur pelaku. Hikmah dibalik kejadian buruk ini akhirnya membuat kami lebih berhati-hati dan mengganti sistem usaha dengan tidak lagi memberi hutang kepada pembeli, walaupun berdampak pada semakin kecilnya keuntungan karena harga yang kami berikan harus lebih murah.

Semoga bermanfaat bagi para wirasusahawan agar lebih berhati-hati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun