[caption id="attachment_305338" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi : infoKpop.com"][/caption]
Sekarang ini sedang hangat dibicarakan mengenaisinetron Indonesia Kau Yang Berasal Dari Bintang yang diperankan oleh Nikita Willy dan Morgan dianggap menjiplak drama korea (DraKor)My Love From Another Star / You Came From the Star.
Untuk lebih halus, dalam kasus kemiripan sebuah cerita film atau serial drama saya lebih senang mengganti istilah menjiplak dengan mengadaptasi cerita.
Adaptasi serial drama televisi ini bukan hanya dilakukan oleh sineas Indonesia, karena beberapa drama korea juga ada yang merupakan adaptasi dari serial televisi negara lain.
Tahun 2009 muncul Drama Korea berjudul Boys Before Flowers (BBF) yang merupakan adaptasi dari serial Drama Taiwan Meteor Garden yang diproduksi tahun 2001. Selain itu, ada juga serial DraKor berjudul The Suspicious Housekeeper tayang tahun 2013 yang merupakan adaptasi dari serial Drama Jepang Kaseifu No Mita/Mita the Houskeeper yang tayang tahun 2011.
[caption id="attachment_305340" align="aligncenter" width="300" caption="ilustrasi chilvilibra.blogspot.com"]
Meskipun semua pencinta Drakormengetahui bahwa serial BBF ini merupakan hasil dari adaptasi serial Taiwan yang pernah membuat heboh dunia pertelevisian yaitu Meteor Garden, tetapi tidak ada protes ataupun cibiran yang negatif terhadap drakor yang satu ini, sebaliknya BBF tidak kalah boomingnya dengan Meteor Garden, serial ini sangat digemari para remaja.Sineas Indonesia juga membuat cerita yang sama dengan judul Siapa Takut Jatuh Cinta yang diperankan oleh Indra B, Roger D, Jonathan F, Leonid an Steve I, tetapi sayang respon yang diterima untuk karya Sineas dalam negeri ini tidak sebagus Meteor Garden ataupun BBF, malah banyak yang memberi komentar negatif seperti yang terjadi pada kasus Sinetron Kau Yang Berasal Dari Bintang ini.
Mengapa Drama Korea BBF tetap digemari meskipun merupakan hasil adaptasi serial drama televisi negara lain? jawabannya sangat mudah karena drakor BBF ini dibuat dengan sangat matang dari pemilihan pemain yang sangat selektif seperti Lee Min Hoo yang menjadi tokoh sentral Gu Jun Pyo yang berhasil menandingi popularitsa Jerry Yan sebagai Tau Ming Se di Meteor Garden, lokasi bahkan jalan ceritanya dibuat menjadi lebih menarik dari serial aslinya. Begitu juga dengan Serial The Supsicious Housekeeper, versi Korea lebih menarik untuk diikuti daripada serial aslinya. Akting pemain dan alur serta konflik dalam cerita dihadirkan secara lebih menarik.
Mengapa sinetron Indonesia yang mengadaptasi serial drama televisi mendapatkan respon negatif bahkan melahirkan sindiran dan kritik negative dari penonton, terutama yang sudah menyaksikan serial aslinya? Karena penonton yang menyaksikan sinetron ini pasti akan membandingkan dengan serial drama aslinya, dan hasil perbandingannya, semua menilai bahwa sinetron lokal ini terkesan dibuat dengan “asal-asalan” baik dari pemilihan karakter pemain, lokasi syuting, pengambilan gambar, alur cerita yang dipaksakan sehingga akhirnya terkesan menjadi “murahan”.
Sebenarnya ada Sinetron Indonesia yang cukup sukses mendapat tempat di hati penonton meskipun merupakan adaptasi serial televisi negara lain, yaitu Buku Harian Nayla Tahun 2006 yang diadaptasi serial drama Jepang One Litre of Tires tahun 2005.Kesuksesan ini didukung acting Chelsea yang berhasil memerankan tokoh Nayla dan juga tidak banyak pemirsa televisi Indonesia yang mengetahui serial aslinya meskipun serial aslinya sangat terkenal di Jepang, sehingga tidak banyak yang membandingkan.
Seperti sebuah lagu yang dinyanyikan ulang oleh penyanyi lain, bila lagu tersebut menjadi lebih bagus dari aslinya tentu akan mendapat respon positif dan digemari oleh pendengarnya, tetapi bila dinyanyikan tidak lebih baik dari aslinya tentu akan mendapat kritikan pedas.
Walaupun banyak kritik negatif yang disampaikan masyarakat terhadap sinetron Indonesia, tetapi masih banyak juga yang menyukainya, hal ini terbukti dari masih di produksi dan ditayangkannya sinetron Indonesia di beberapa stasiun televisi. Tetapi, agar tidak menuai kritik lebih buruk lagi, saran saya kepada para sineas Indonesia, bilamerasa tidak mampu mengadaptasi sebuah serial drama televisi negara lain menjadi lebih baik, apalagi yang cukup terkenal, sebaiknya tidak perlu memaksakan diri untuk membuatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H