Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Aku dan Kompasiana (Catatan Harian)

14 Oktober 2014   18:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:04 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_366314" align="aligncenter" width="630" caption="Kompasiana"][/caption]

Tulisan ini ditayangkan bukan dalam rangka untuk ikut lomba Aku dan Kompasiana, tetapi hanya ingin menulis betapa bersyukurnya saya menemukan Kompasiana.

Dulu saat kuliah saya pernah ikut dalam kegiatan mengajar di salah satu SMA di Bogor selama 3 tahun, kemudian ketika bekerja di sebuah perusahaan asuransi saya banyak melakukan mentoring untuk calon undewriter (orang yang melakukan seleksi risiko calon nasabah). Bagi saya, mengajar di sekolah maupun menjadi mentor sangat menyenangkan, karena melalui kegiatan itu saya bisa berbagi apa yang saya ketahui kepada orang lain.

Ketika saya memutuskan berhenti bekerja, otomatis semua kegiatan tersebut terhenti dan setelah itu kegiatan saya hanya membantu administrasi usaha suami dan mengurus rumah tangga.

Entah bagaimana awalnya, saya kemudian menemukan Kompasiana, menjadi pembaca kemudian mulai memberanikan diri menulis. Awal menulis hanya sekedar menulis hal ringan untuk menuangkan isi hati karena saya sendiri tidak memiliki pengalaman menjadi penulis di media apapun, satu-satunya pengalaman menulis hanya saat menggarap warta pemuda (bulletin remaja) di gereja saat masih berseragam putih abu-abu.

Seiring berjalannya waktu, dan adanya topik-topik yang diberikan Kompasiana, membuat saya berani beropini dan membagikan pengalaman dengan harapan dapat menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain.

Karena latar belakang saya bekerja di asuransi, maka tidak sedikit tulisan yang saya bagikan mengenai asuransi, tujuannya adalah untuk berbagi bagaimana konsep berasuransi yang benar agar tidak ada yang merasa tertipu ataupun benar-benar tertipu saat memutuskan untuk membeli asuransi.Selain itu, dasar saya menjelaskan banyak hal tentang asuransi adalah karena saya menemukan banyak orang yang anti dengan asuransi karena tidak memahami konsepnya dengan benar.

Yang membanggakan saya, tips mengenai berasuransi ini dimuat di Kompas Cetak karena lolos seleksi topik Freez, sampai-sampai teman sekolah menanyakan apakah benar foto dan nama penulis yang ada diartikel tersebut adalah saya.

1413259084379851189
1413259084379851189
dok pri

Karena pekerjaan saya berkaitan dengan analisa risiko, dari medis, pekerjaan, hobi hingga finansial calon nasabah, maka sedikit banyak saya mempelajari hal yang berhubungan dengan finansial atau keuangan. Sedikit ilmu yang didapat coba saya gabungkan dengan pengalaman hidup, dan saya beranikan diri untuk menuliskannya dan ternyata menjadi topik yang menarik untuk saya kembangkan, maka dari itu banyak artikel keuangan yang saya tulis sampai-sampai ada yang tega mengcopypaste tanpa ijin dan mensejajarkan tulisan saya tersebut dengan artikel seorang pakar keuangan terkenal.

Meskipun saat bekerja banyak berhubungan dengan kasus medis, saya tidak pernah berniat menayangkan artikel yang berhubungan dengan hal medis, karena saya merasa ada banyak dokter yang lebih kompeten untuk membuat artikel yang berhubungan dengan kedokteran.

Artikel kesehatan yang saya buat cenderung bersifat sharing pengalaman menjadi seorang ibu dan seorang wanita. Cerita pengalaman seperti ituternyata banyak diminati pembaca yang sepertinya ditemukan melalui pencarian mbah gugel, hal ini terlihat semakin lama jumlah pembaca semakin bertambah bahkan ada yang diklik lebih dari 20 ribu.

Menjadi kebahagiaan tersendiri ketika apa yang kita bagikan dapat bermanfaat bagi orang lain, dan pengalaman ini tidak mungkin terwujud bila saya tidak menemukan Kompasiana.

Mewujudkan yang tidak dimimpikan

Saya tidak pernah bermimpi bahwa tulisan saya akan dibaca banyak orang, namun di Kompasiana saya bisa meraih pengalaman yang tidak pernah saya mimpikan, empat kali tulisan sayaada di harian sekelas Kompas dan dibukukan tanpa harus berjerih lelah menggarap buku sendiri.

1413259546576729586
1413259546576729586
dok pri

Mengenal Dunia dan Beragam Karakter

Karena Kompasianamendunia, artinya banyak kompasianer yang tinggal di berbagai negara dan menulis pengalamannya, saya menjadi lebih banyak mengenal kehidupan negara lain, yang belum tentu bisa saya kunjungi, bahkan yang menarik, Kompasianer banyak menceritakan hal-hal unik yang tidak diceritakan oleh media lain.

Tiga tahun di Kompasiana, banyak memberi asam garam kepada saya untuk mengenal dan belajar kehidupan dunia maya. Banyak hal positif yang dapat diambil, karena di Kompasiana saya menemukan orang tua, anak, keponakan, teman sahabat, adik, kakak yangsama-sama mau berbagi kisah hidup yang sangat menginspirasi, yang mungkin bagi sebagian orang malu untuk menceritakannya.

Terima kasih Kompasiana, tetaplah menjadi sarana untuk berbagi dan berinteraksi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun