Mohon tunggu...
Ariyani Na
Ariyani Na Mohon Tunggu... Wiraswasta - ibu rumah tangga

Hidup tidak selalu harus sesuai dengan yang kita inginkan ... Follow me on twitter : @Ariyani12

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Arti Salaman Jokowi di Pagar Istana

21 Oktober 2014   18:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:15 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413874931666013776

[caption id="attachment_330343" align="aligncenter" width="680" caption="sumber : Komisikepolisianindonesia.com"][/caption]

Dari rangkaian kejadian di hari pelantikan Presiden ketujuh ada yang menarik saat saya melihat tayangan Jokowi berjalan menghampiri pagar istana dan menyapa serta bersalaman dengan warga yang sudah lama menunggu di luar pagar dan memanggil-manggil namanya.

Saya mencoba membayangkan apa yang dipikirkan Pak Jokowi sehingga mau berjalan keluar dan melanggar aturan protokoler istana, menyapa dan bersalaman dengan warganya.

Memenuhi harapan, dua kata itulah yang saya pikir ada dibenak Pak Jokowi saat memutuskan melangkah keluar, menyapa dan bersalaman dengan warga, hingga tidak memperdulikan aturan protokoler istana.

Bagi rakyat biasa, bertemu dan bersalaman dengan seorang Presiden mungkin menjadi hal yang tidak mungkin. Jangankan dengan orang nomor satu di negara ini, bertemu Bupati atau Walikota saja sangat kecil kemungkinannya.

Kesabaran masyarakat menunggu di depan istana hingga malam hari tentu bukan tanpa alasan, mereka mengetahui bahwa Presidennya kali ini berbeda dengan sebelum-belumnya, sehingga timbul harapan bahwa Jokowi akan datang menemui mereka.

Jokowi sepertinya sadar betul bahwa harapan masyarakat yang digantungkan padanya sangat besar, ini terbukti dari banyaknya massa yang ikut serta dalam kirab budaya yang mengantarnya dari gedung DPR/MPR ke istana.

Sebagai Presiden yang lahir dari rakyat biasa, tentu Jokowi bisa merasakan apa yang dirasakan oleh warga yang berkerumun di depan istana, berteriak-teriak memanggil namanya, berharap Jokowi mau menghampiri.

Pada saat itu, bisa saja Jokowi hanya datang mendekat dan menyapa mereka tanpa harus bersusah-susah melangkahi tanaman depan istana untuk bersalaman, tetapi Jokowi tetap memaksakan diri untuk menghampiri dan bersalaman. Sepertinya Jokowi mengetahui betul makna penting salaman bagi rakyatnya.

Bagi Jokowi, bersalaman dengan rakyatnya sebagai tanda bahwa Beliau membuka diri untuk berkenalan dengan rakyatnya. Bersalaman berarti Jokowi menerima ucapan selamat dan menjadi wujud terimakasih atas dukungan hingga bisa menjadi orang nomor satu di negeri ini. Bersalaman berarti ada kesepakatan bersama rakyat untuk bekerjasama mulai saat itu untuk membangun bangsa. Bersalaman menjadi wujud bahwa tidak ada jarak antara dirinya dengan rakyat. Bersalaman menjadi wujud niat baik Jokowi bahwa Beliau ingin memenuhi harapan rakyatnya, dan dimulai dengan mewujudkan harapan kecil warganya yang ingin bertemu dan bersalaman dengan Presidennya.

Bagi rakyat, bersalaman dengan Jokowi merupakan kebanggaan dan akan menjadi cerita hidup tersendiri yang akan mereka wariskan bahwa mereka pernah bertemu dan bersalaman dengan Presidennya.

Semoga Jokowi bersama pemerintahannya bisa memenuhi harapan-harapan lainrakyat di masa datang, selamat bekerja Pak Jokowi-JK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun