Mohon tunggu...
Ariya Hadi Paula
Ariya Hadi Paula Mohon Tunggu... Penulis - Penulis adalah Fiksionis, jurnalis independen dan kolomnis sosial humaniora.

Alumni IISIP Jakarta, pernah bekerja di Tabloid Paron, Power, Gossip majalah sportif dan PT Virgo Putra Film sebagai desainer grafis dan artistik serta menjadi jurnalis untuk Harian Dialog, Tabloid Jihad dan majalah Birokrasi. Saat ini aktif sebagai Koordinator masyarakat peduli dakwah & peradaban (MPDP) Al Madania dan pengurus Yayasan Cahaya Kuntum Bangsa (YCKB).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Berdaya

11 Juni 2023   17:51 Diperbarui: 6 September 2023   12:30 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hanya mampu berharap dan mencoba mengikhlaskan.

Karena keyakinan atas janji Tuhan  segalanya akan dipertanggung-jawabkan.

Keniscayaannya,

Jiwa tak berdaya adalah pintu menyandarkan asa kepada Sang Khalik.

Jiwa tak berdaya adalah  membangun taqwa dan serta orientasi  datangnya Yaumul Hisab.

Kenyataannya,

Kedzoliman  hanya memberi kemenangan fatamorgana yang dinaungi azab dunia sepanjang masa.

Kedzoliman cuma berbuah kesenangan seketika dibayangi sengsara dan ancaman siksa membara.

Karya Ariya Ibnu Paula

Magista Studio - Lenteng Agung, 20 Dzulqodah 1444 H / 10 Juni 2023 M

Tak Berdaya (2)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun