Barangkali Kenangan
tuan, napas dan lenganmu masih lekat di tubuhku. kurasakannya melalui ingatan, menari-nari, memanjang seperti waktu, rindu kita.
tapi di antara malam atau pagi hari, di satu detak penuh doa, di lilitan samsara pada cinta:
aku ingin mencintai apapun yang pergi, seperti diriku sendiri, tuan.
Â
Ariyadi Rusdi
Makassar, 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!