Mohon tunggu...
Ariya Devi
Ariya Devi Mohon Tunggu... Foto/Videografer - foto grafer

treveling

Selanjutnya

Tutup

Politik

Fenomena Elite Politik Indonesia: Berpendidikan Tinggi, Kaya, Populer, Lalu Berkuasa

9 Februari 2023   19:55 Diperbarui: 9 Februari 2023   20:01 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang rotasi kepemimpinan nasional melalui Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Indonesia---yang kita perlu jujur mengakui bahwa demokrasinya masih berpijak pada hukum demokrasi konservatif, di mana politik monetasi menjadi ciri khasnya---disuguhi banyak tokoh yang dianggap bisa menjadi opsi pemimpin Indonesia ke depan.

Mereka adalah orang-orang spesial yang memenuhi kriteria khusus dalam konteks demokrasi konservatif, antara lain: memegang jabatan politik tingkat nasional atau regional, mengantongi kekayaan di atas Rp5 miliar, popularitasnya di atas 50%, dan rerata mengenyam pendidikan di luar negeri---setidaknya bergelar master.  

Namun demikian, kita juga perlu mengakui secara fair bahwa mereka bisa sampai pada posisi tersebut bukan karena give away. Capaian itu tidak tiba-tiba jatuh dari langit. Pengaruh mereka muncul karena mereka mengoptimalkan kekuatan intelektual dan kekayaan yang mereka punyai, yang mana kedua variabel tersebut pada akhirnya membuahkan popularitas.

Mereka tetap harus berjuang keras, memeras pikiran dan keringat---tak jarang diiringi orkestrasi hujatan para pembenci---agar bisa menjadi bagian dari kelompok elite itu: sekelompok kecil orang yang sangat berpengaruh terhadap perputaran dan dinamika negara ini.

Kerja keras itu pada akhirnya menghantarkan mereka pada posisi politik yang sangat strategis, di mana saat ini mereka berhasil menempati lapisan kedua sistem rekruitmen kepemimpinan nasional. Bisa jadi, ke depan nanti, merekalah yang menguasai panggung ekonomi dan politik Indonesia. Ibarat kata, hitam putih Indonesia---yang iklim demokrasinya masih konservatif ini---nantinya apa kata mereka.

Maka, penting bagi kita---warga negara Indonesia---untuk mengenal mereka. Sebab dalam 10 -- 20 tahun ke depan kemungkinan Indonesia berada dalam jelajah pengaruh para elite tersebut. Ke-15 tokoh itu berasal dari berbagai latar belakang; mulai dari pensiunan jenderal, pensiunan mayor, pengusaha, politisi, artis, pengusaha, akademisi, sampai kalangan media.

Mereka adalah:

Prabowo Subianto (PS)

---Ketua Umum Partai Gerindra | Kandidat Calon Presiden (Capres) 2024 | Menteri Pertahanan RI | alumni West Point, USA | Owner Kiani Group.

Ganjar Pranowo (GP)

---Gubernur Jawa Tengah | Kandidat Capres 2024 | Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Anies Baswedan (AB)

---Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi | Mantan Gubernur DKI Jakarta | Kandidat Capres 2024 | Alumni Fakultas Ekonomi (FE UGM); Maryland University, USA; dan Northerm Illinois University, USA.

Erick Thohir (ET)

---Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) | Kandidata Calon Wakil Presiden (Cawapres) 2024 | Alumni University Nasional California, USA | Owner Mahaka Group.

Nadiem Makarim (NM)

--- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi | Alumni Brown University, USA | Owner GO-TO (Gojek-Tokopedia).

Pratikno (Prat)

---Menteri Sekretaris Negara | Alumni FISIP UGM; Birmingham University, USA; dan Flinders University, Australia.

Abdullah Azwar Anas (ZA)

---Menteri Reformasi Birokrasi | Alumni IKIP Jakarta | Mantan Bupati Banyuwangi.

Agus Harymurti Yudhoyono (AHY)

---Ketua Umum Partai Demokrat (PD) | Alumni Harvard University dan Webster University, USA. Sebelumnya sekolah di Institut Teknologi Nahnyang, Singapura. Mantan mayor infanteri TNI AD yang pensiun dini untuk menjadi Ketua Umum PD menggantikan bapaknya.

Ridwan Kamil alias Kang Emil (RK)

---Gubernur Jawa Barat | Kandidat Cawapres 2024 | Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Berkeley University, USA.

Emil Dardak (ED)

---Wakil Gubernur Jawa Timur | Alumni University New South Wales dan Universitas Asia Pasifik Ritsumeikan.

Harry Tanoesoedibjo (HT)

---Ketua Umum Partai Perindo | Owner MNC Group | Alumni Carleton dan Ottawa University, Kanada.

Wishnutama (Wis)

---Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif | Alumni Emerson College, Boston, USA | Founder NET TV.

Sandiaga Uno (SU)

---Owner Adaro Group dan Saratoga Investama Sedaya | Alumni George Washington University, USA.

Andi Widjayanto (AW)

---Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas), lembaga pendidikan negara paling prestisius | Alumni Universitas Indonesia (UI); London School of Economics, UK; dan Industrial College of Armed Forces, Washington DC, USA.

Yasonna Hamonangan Laoly

---Menteri Hukum dan dan Hak Asasi Manusia | Alumni Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU) | Mendapatkan gelar Master dari Virginia Commonwealth University, USA, dan mendapat gelar Doktoral dari North Carolina University, USA.

Semua elite itu memiliki tingkat akseptabilitas politik yang tinggi, baik di tataran elite sendiri maupun di grassroot. Kemungkinan besar pengaruh mereka kian membesar ke depan seiring perkembangan iklim politik dan ekonomi nasional.

Posisi politik mereka akan semakin kuat ketika ditopang oleh kalangan pengusaha---kala terjadi simbiosis mutualisme antara penguasa dan pengusaha. Simbiosis yang demikian adalah hal yang lumrah, mengingat politik monetasi masih menjadi kredo di Indonesia.

Kekuasaan yang ditopang kekayaan bakal membuat posisi mereka langgeng dalam jangka panjang. Sebab, sekali lagi, kita perlu jujur mengakui bahwa demokrasi kita masih berpijak pada hukum konservatif dan politik monetasi.*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun