Mohon tunggu...
AriWibowo JinProperti
AriWibowo JinProperti Mohon Tunggu... -

My passion is PROPERTY. http://ariwibowojinproperti.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

KPSI Organisasi Mandul

25 Januari 2012   02:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:29 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KPSI ORGANISASI MANDUL ARIWIBOWOJINPROPERTI.BLOGSPOT.COM - Berbagai manuver KPSI hanya semarak di beberapa media pendukungnya saja, dijadikan alat propaganda. Tapi sejatinya secara substansi KPSI itu masuk kategori mandul, demikian pendapat Ari Wibowo selaku Direktur LSM SEMPRIT (Sepakbola Menuju Prestasi Tertinggi). Kenapa Ari mengatakan KPSI mandul? Karena hampir semua produk keputusan KPSI yang strategik selalu gagal dieksekusi. Hanya berlaku sebagai klaim sepihak di internal pendukungnya saja. Kuat dalam propaganda, tetapi secara substansi tidak ada apa-apa dan memang tak bisa apa-apa. Mirip sebuah pertandingan sepakbola yang sejatinya sunyi di stadion, tapi saat live didubbing berbagai bunyi-bunyian selama 2x45 menit supaya terkesan meriah dan banyak penonton. Sebagai contoh; saat di RASN (Rapat Akbar Sepakbola Nasional) tanggal 18 Desember 2011 yang lalu ada keputusan KPSI yang membekukan kepengurusan PSSI, nyatanya KPSI gagal mengeksekusi keputusannya sendiri. PSSI tetap eksis menjalankan program kerjanya, misalnya pembentukan timnas U17 dan U21. Juga masih lancar menggelar kompetisi resmi yang bernama Indonesian Premier League (IPL). Contoh lain; hasil Pra KLB ala KPSI tanggal 21 Januari 2012 memutuskan pemakzulan Ketum Waketum PSSI. Nyatanya? KPSI juga gagal mengeksekusi, karena duet Djohar - Farid masih aktif bekerja secara reguler menjalankan roda organisasi PSSI. Bahkan FIFA memberi mandat kepada Djohar Arifin (baca; PSSI) untuk menggelar Kongres Tahunan PSSI pada bulan Maret 2012 mendatang. Itu bukti nyata bahwa KPSI jelas sekali mandul didalam eksekusi keputusannya sendiri. Mana mungkin FIFA memberi mandat apabila PSSI sudah dibekukan dan Ketum - Waketumnya sudah dipecat. Apakah KPSI peduli dengan kenyataan bahwa keputusan mereka sendiri gagal dieksekusi? Mereka tidak peduli. Semua hanya formalitas belaka. Pemakzulan Djohar - Farid di Pra KLB hanya dijadikan alas dari skenario yang lebih besar. Apakah itu? Yaitu skenario memilih Ketum - Waketum di KLB mendatang. Ari bisa membayangkan seperti apa kualitas elite KPSI didalam berorganisasi, yang hanya garang memproduksi keputusan tapi tak peduli apakah keputusan mereka bisa dieksekusi atau tidak. Passion terbesar gerombolan KPSI saat ini hanyalah menggulingkan kepengurusan Djohar Arifin cs. Bahkan mereka melecehkan sendiri produk keputusan KPSI yang gagal dieksekusi. LSM SEMPRIT meramalkan bahwa pendukung KPSI terutama elitenya, saat ini sedang menggali kuburannya sendiri. Publik yang semula sempat termakan propaganda versi KPSI satu demi satu terbuka matanya bahwa semua yang dilakukan KPSI hanyalah propaganda semata. Di level klub, Persipura sudah merasakan pahitnya bergabung dengan KPSI (baca; PT Liga Indonesia) yaitu hilangnya kesempatan mereka berlaga di Liga Champion Asia. Di level suporter, sudah banyak organisasi suporter yang akibat klubnya bergabung KPSI (baca; ISL)terjadi perpecahan diantara mereka sendiri, apalagi yang terjadi kasus klub kembar. Di level pemain, mereka yang terjebak akibat masuk klub dibawah KPSI (baca; ISL) terpaksa merelakan haknya dipanggil timnas menjadi sirna. Perangkat pertandingan (wasit dan asisten wasit) yang terjebak masuk KPSI (baca; ISL) juga terpaksa menerima kado pahit dicabut lisensinya oleh PSSI. Beberapa contoh diatas menunjukkan bahwa klub, suporter, pemain dan perangkat pertandingan yang terkena bujuk rayu KPSI sekarang berkubang didalam lingkaran gelap yang mereka ciptakan sendiri. Yang diterima hanyalah mudharat, bukan manfaat. Dalam posisi tanpa bargaining, mereka terpaksa menyerahkan nasibnya kepada elite KPSI yang jelas-jelas tidak berempati kepada mereka, karena sibuk dengan agenda besar yang menjadi target mereka. Sampai kapan KPSI bertahan? Ari memperkirakan hari dimana KLB versi KPSI tiba adalah hari pemakaman KPSI itu sendiri. Karena begitu para pendukung KPSI tahu bahwa FIFA dan AFC tidak berpihak kepada mereka, dan pemerintah tidak merestui mereka, saat itulah mereka akan tercerai berai seperti anak ayam kehilangan induknya. Kemungkinan yang terjadi ada 2, yaitu mereka bertindak diluar akal sehat dan nekat membuat chaos supaya Indonesia terkena sanksi. Atau mereka akan kembali ke pangkuan PSSI dan meninggalkan para elite yang telah menjerumuskan mereka. Ada 2 opsi, dan LSM SEMPRIT meramalkan kemungkinan chaos yang bakal terjadi, karena sejujurnya manuver KPSI ini bukan lagi murni dinamika sebuah federasi sepakbola, tapi sudah ditunggangi kepentingan politik praktis meski tidak diakui oleh pihak yang bersangkutan. (25DCAE68)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun