Mohon tunggu...
ariwibowo
ariwibowo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S2 Teknologi Pendidikan Unesa

Saya Ari Prasetyo, mahasiswa Program Magister (S2) Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Saat ini saya berfokus pada pengembangan metode pembelajaran inovatif yang memadukan teknologi digital dengan pendekatan pedagogis modern. Berbekal pengalaman studi dan praktik dalam bidang pendidikan, saya tertarik mendalami penerapan teknologi terkini demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar-mengajar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Revolusi AI dalam Pendidikan: Antara Kecemasan dan Peluang Kolaborasi dengan Guru

31 Desember 2024   13:59 Diperbarui: 31 Desember 2024   13:59 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ilustras AI dan Guru (Sumber: DALL E))

Penerapan AI yang Etis dalam Pembelajaran

Dalam mengintegrasikan AI ke dunia pendidikan, diperlukan panduan etika yang tegas. Transparansi algoritma, akses yang adil, serta perlindungan privasi menjadi pilar utama yang tidak bisa ditawar. Sejumlah sekolah di Indonesia kini tengah berupaya mengadopsi kerangka kerja etis untuk pemanfaatan AI.

Beberapa negara telah menginisiasi "Ethical AI Guidelines for Education" yang dapat menjadi rujukan bagi lembaga pendidikan. Rangkaian panduan tersebut mencakup tata cara perlindungan data siswa, standar transparansi penggunaan AI, serta mekanisme evaluasi dampak AI pada kesejahteraan peserta didik.

Secara nasional, Kementerian Pendidikan juga sedang menyusun regulasi komprehensif terkait penggunaan AI di ranah pendidikan. Aturan ini akan memayungi keamanan data, menertibkan penggunaan AI dalam penilaian, dan memberikan panduan etis untuk pengembangan konten pembelajaran berbasis AI.

Kendala dan Jalan Keluar

Ketersediaan infrastruktur, mulai dari akses internet, perangkat keras, hingga sumber energi yang stabil, merupakan kendala utama dalam adopsi AI di sekolah-sekolah, terutama di wilayah dengan kesenjangan digital (Mafara & Abdullahi, 2024). Kondisi ini, ditambah dengan kemampuan guru yang terbatas dalam memanfaatkan AI, menjadi tantangan yang tidak bisa dipandang sebelah mata (Syarifudin, 2024).

Sejumlah program pelatihan untuk pendidik telah digulirkan dengan memanfaatkan pendekatan berbasis AI. Flogie dan Krabonja (2023) meneliti tiga model dukungan bagi guru, antara lain pelatihan menilai keefektifan aktivitas berbasis AI dan penggunaan teknologi digital dalam proses pengajaran. Di samping itu, kolaborasi antara pemerintah dan swasta juga dibutuhkan agar solusi digital dapat diakses secara merata.

Arah Perkembangan di Masa Mendatang

Masa depan pendidikan akan sangat ditentukan oleh kemampuan kita menyeimbangkan teknologi dengan nilai kemanusiaan. Beberapa inisiatif strategis untuk mewujudkannya adalah mendirikan Pusat Riset AI untuk Pendidikan, merumuskan standar etika penggunaan AI di sekolah, serta membentuk program sertifikasi keahlian AI bagi pendidik. Kolaborasi erat antara pemerintah, akademisi, dan praktisi pendidikan menjadi kunci sukses untuk mengimplementasikan gagasan-gagasan tersebut.

Alih-alih dianggap sebagai ancaman bagi profesi pendidik, AI sepatutnya dilihat sebagai instrumen pendukung pembelajaran. Keberhasilan proses ini bergantung pada penerapan AI yang berlandaskan etika dan berfokus pada pengembangan manusia. Dengan demikian, guru tetap menjadi komponen utama dalam pendidikan, sementara AI berfungsi sebagai "enabler" atau katalis yang memperkaya pengalaman belajar.

Untuk menggapai visi ini, dibutuhkan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan guna menjamin penggunaan AI yang bertanggung jawab dan adil. Dengan pendekatan yang seimbang serta mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan, AI akan menjadi faktor pendorong positif bagi transformasi pendidikan, bukannya menggantikan hal-hal fundamental yang selama ini dijunjung tinggi dalam proses pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun