Menyambut pesan Pak Haris agar kunjungan kami membekas di Kab.Bantaeng khususnya, kami mengunjungi beberapa sekolah di Kab.Bantaeng. Dibantu oleh kawan kawan KGBN Bantaeng kami silaturahmi ke Sekolah SDN & SMPN Tamarunang. Koordinasi yang cukup cepat malam sebelumnya mendapat sambutan yang hangat dari pihak Sekolah.Â
Kami saling berkenalan dengan cara kreatif dipandu Guru Rizky Satria kami sepakat untuk berkolaborasi untuk menghadirkan #merdekabelajar diruang ruang kelas. Senang rasanya teman teman penggerak di Kab. Bantaeng bisa menjadi agen agen perubahan Merdeka Belajar disana, seperti seorang kawan yang sudah lama tidak berjumpa dengan sahabatnya kehadiran kami seperti menambah penguatan bagi teman teman pendidik disana. Lain cerita di Bantaeng lain juga cerita di Maros, Gowa dan Binjai.Â
Untuk diketahui pembaca bahwa pertumbuhan Komunitas Guru Belajar Nusantara di Sulawesi Selatan cukup masif sehingga kurang elok rasanya jika tidak mampir dan menjalin silaturahmi dengan pejabat dinas pendidikan setempat. Gayung bersambut, Minggu malam tanggal 30 Mei 2021 saya mendapat pesan singkat dari Ibu Emi salah seorang penggerak KGBN makassar. "Saya mau ijin buatkan poster TPD di Maros untuk isi KKG yah, Boleh nda pak Ari?" Tanya Bu Emi di pesan singkat whatsapp. "Siap Bu Emi dengan senang hati jika saya bisa berbagi praktik baik Guru Merdeka Belajar bersama teman teman di Maros"Â
Apa pelajaran pentingnya dari perjalanan ini?
Buat saya yang terbiasa mengatur acara / event yang mengorganisir orang banyak mau anak - anak atau orang dewasa pastinya memiliki tantangan yang berbeda. Seperti contohnya di hari pertama yang seharusnya kami berkumpul siang hari di bandara Makassar untuk melanjutkan perjalanan ke Kab. Bantaeng malah justru mengarahkan Bus ke pantai Losari untuk menjemput rekan rekan yang ingin melihat pantai Losari (padahal tidak ada di agenda). Artinya untuk saya dan teman teman yang sudah bersepakat dengan jadwal diatas kertas harus fleksibel dengan keadaan yang sewaktu waktu bisa berubah dan bagaimana membangun komunikasi atas perubahan yang terjadi. Oh iya ada dua tips juga yang saya ingin bagikan kepada pembaca di paragraf terakhir  yaitu strategis dan kreatif.
Strategis dan Kreatif
"Saya dan Pak Handy lanjut ke Maros dan Gowa, Bu Opi dan Bu Ilona lanjut peluncuran SMB Bantaeng dan Audiensi di Sinjai saya sudah koordinasikan juga dengan penggerak disana" kata saya ketika mengatur strategi bersama tim Yayasan Guru Belajar.Â
Apa berikutnya? Telepon jasa perjalanan yang mengatur tiket kepulangan kami yang harusnya pulang di tanggal 30 Mei namun kami harus memperpanjang kunjungan sampai tanggal 2 Juni 2021. "Teman teman di KKG Kec. Lau ini akan kita ajak untuk mengikuti pelatihan Guru Merdeka Belajar di Platform Sekolah.mu  Pak Ari nah sebelum kesana nanti Pak Ari bisa bantu memberikan pengantar Merdeka Belajar ya Pak"
 Kata Bu Emi sebelum saya memberikan sesi refleksi bersama Guru Guru di KKG Kec.Lau. Seperti kebiasaan kami dalam membawakan materi pelatihan kami selalu mengajak peserta untuk refleksi bersama diawal, dengan menggunakan media mentimeter saya coba berkenalan dan mengumpulkan pengetahuan awal mereka tentang Merdeka Belajar.Â