"Sudah dimana Pak Ari?" Tanya Pak Usman Djabbar di pesan Whatsapp
"Kita sudah masuk Jeneponto Pak USman, sepertinya akan telat tiba di Bantaeng" Balas saya ke Pak Usman
"Tenang Pak Ari, Pak kadis setia menunggu kok" Balas Pak Usman kembali
Kami tiba di Bantaeng hampir mendekati pukul 22.00 WITA yang seharusnya pembukaan rapat kerja dimulai pukul 20.00 WITA.Â
"Selamat datang di Bantaeng, kami senang menyambut kawan kawan pengurus Komunitas Guru Belajar Nusantara dan bangga memilih Kab. Bantaeng sebagai tempat rapat kerja nasional, perlu saya sampaikan kepada Bapak dan Ibu bahwa di Kabupaten Bantaeng ini sejak awal sangat menerima dan mendukung sekali konsep Merdeka Belajar yang kami sesuaikan dengan program yang ada di Bantaeng, terbukti tahun lalu Guru Guru di Kab. Bantaeng melahirkan program Satu Guru Satu Inovasi yang dipublikasikan dalam bentuk buku.Â
Cita - cita kami di masa depan salah satunya adalah kami ingin membuat satu area di kantor dinas pendidikan seperti konsep museum yang memuat hasil - hasil inovasi Guru Guru di Kab. Bantaeng."Â
Sedikit paparan pada pembukaan raker KGBN oleh Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kab.Bantaeng Drs. Muhammad Haris, M.si. Haru dan bangga mendengar apa yang sudah pemerintah daerah bersama KGBN Bantaeng lakukan bersama untuk pendidikan anak anak disana terlebih Kab. Bantaeng siap berkolaborasi dengan Yayasan Guru Belajar untuk menerapkan program Sekolah Merdeka Belajar. Dalam hati saya berkata "Ini Pak Haris asik banget orangnya sangat terbuka dan mau bergerak untuk perubahan pendidikan menuju sekolah dan daerah merdeka belajar."Â
Mendekati pukul 23.00 WITA pembukaan rapat kerja diakhiri dengan penyerahan data nama - nama Sekolah yang menjadi calon peserta program Sekolah Merdeka Belajar.
Pak Drs. Muhammad Haris, M.si. selaku Kepala Dinas Pendidikan Bantaeng menyerahkan secara langsung kepada Ibu Devy Mariyatul Ystykomahselaku Konsultan Muda Sekolah Merdeka Belajar. Untuk diketahui pembaca, Sekolah Merdeka Belajar merupakan program belajar untuk guru dan kepala sekolah. Program ini diharapkan mampu memberikan ekosistem belajar yang berpihak pada murid. Program yang tidak hanya selesai di nilai atau sertifikat saja, namun pencapaiannya diharapkan ada praktik baik di sekolah masing-masing peserta.Â
Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui. Kira kira begitulah bunyi peribahasa lama yang bisa menggambarkan #ceritagurubelajar saya bersama kawan kawan di Yayasan Guru Belajar dan Komunitas Guru Belajar Nusantara saat berada di Sulawesi Selatan. Selepas pembukaan rapat kerja yang selesai hampir menuju pagi berlanjut dengan sesi sesi koordinasi program program organisasi yang dilakukan secara semi formal artinya sesi koordinasi kami lakukan secara santai sambil menikmati kopi khas Bantaeng atau dengan secangkir minuman hangat Sarabba di area wisata Eremerasa.Â