Cerpen "Senyum Karyamin" karya Ahmad Tohari adalah potret tragis dari kehidupan masyarakat bawah yang terjebak dalam kemiskinan dan ketidakadilan. Melalui ironi, simbolisme, dan karakterisasi yang mendalam, Tohari berhasil menyampaikan kritik sosial yang tajam serta refleksi mendalam tentang martabat manusia. Cerpen ini mengajak pembaca untuk merenungkan kondisi sosial yang ada dan untuk lebih memahami penderitaan yang dialami oleh mereka yang berada di lapisan terbawah masyarakat. Melalui Karyamin, Tohari menunjukkan bahwa di tengah penderitaan yang paling dalam, manusia masih bisa menemukan kekuatan untuk tersenyum, bahkan ketika senyum itu penuh dengan ironi dan kepahitan.
Dalam cerpen "Senyum Karyamin", Ahmad Tohari tidak hanya memberikan gambaran realistis mengenai penderitaan dan perjuangan hidup masyarakat bawah, tetapi juga menggunakan elemen-elemen cerita seperti ironi, simbolisme, dan karakterisasi untuk menggambarkan kompleksitas kemanusiaan, serta mengkritik ketidakadilan struktural yang sering kali membebani mereka yang paling lemah dalam masyarakat. Ini memperlihatkan bagaimana senyum dan tawa, dalam konteks penderitaan dan kemiskinan, bisa menjadi simbol kepasrahan dan ketahanan mental, mencerminkan martabat manusia yang berusaha dipertahankan meskipun dalam keadaan yang paling sulit sekalipun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI