Mohon tunggu...
Arivin Dangkar
Arivin Dangkar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Arivin Dangkar atau sering dipanggil Arivin memiliki hobi membaca dan menulis. Ia lahir di kampung Cekalikang pada tanggal 24 Oktober 2000 dari pasangan Yosef dan Yuliana. Kemudian menempuh pendidikan di Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan di kampus, Arivin bergabung dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Jurnalistik PBSI dan pernah menjabat sebagai anggota BEM di bidang departemen Infokom.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Melihat Lebih Dekat: Potret Hidup di Desa Golo Ndele

17 Mei 2024   15:06 Diperbarui: 19 Mei 2024   17:54 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BPK. Nikolaus Natus, Tua Teno, kampung Toger, Desa Golo Ndele. (Dok: Pribadi)


Desa Golo Ndele, sebuah perpaduan harmonis antara alam dan kehidupan manusia, menghadirkan panorama kehidupan masyarakat yang kaya akan budaya dan kearifan lokal. Terletak di Kecamatan Kota Komba Utara, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, desa ini menawarkan gambaran unik tentang kehidupan pedesaan di Indonesia.

Mari kita telusuri lebih dalam tentang kekayaan dan keistimewaan yang dimiliki oleh Desa Golo Ndele.

Mata Pencaharian Penduduk: Taruhan pada Pertanian

Jika Anda memasuki Desa Golo Ndele, Anda akan disambut oleh lanskap hijau yang subur dan penuh dengan aktivitas pertanian. 

Mayoritas penduduk desa ini adalah petani yang gigih, mengolah tanah dengan penuh dedikasi untuk memperoleh hasil panen yang melimpah. 

Topografi yang beragam, iklim yang bersahabat, dan tanah yang subur memperkuat posisi pertanian sebagai tulang punggung mata pencaharian utama penduduk desa ini. 

Mereka menanam berbagai jenis tanaman, mulai dari padi, jagung, hingga sayuran dan buah-buahan tropis.

Namun, di tengah gemerlapnya aktivitas pertanian, ada pula sebagian penduduk yang memilih jalur karier yang berbeda. Beberapa di antaranya bekerja sebagai pegawai swasta, guru honorer, dan bahkan Pegawai Negeri Sipil (PNS). 

Meskipun pertanian tetap menjadi tulang punggung, variasi pekerjaan lain memberikan warna yang menarik dalam keberagaman mata pencaharian penduduk Desa Golo Ndele.

BPK. Hierimus Sudin, kepala desa Golo Ndele. Menetap di kampung Rante Leros, desa Golo Ndele.
BPK. Hierimus Sudin, kepala desa Golo Ndele. Menetap di kampung Rante Leros, desa Golo Ndele.

Agama Katolik: Sumbu Moral dan Sosial Masyarakat

Agama memiliki peran sentral dalam membentuk pola pikir dan perilaku masyarakat Desa Golo Ndele. Mayoritas penduduk desa ini menganut agama Katolik, yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan sosial mereka selama bertahun-tahun. 

Gereja menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial, tempat di mana hubungan antar warga diperkuat dan nilai-nilai moral diajarkan dan dipertahankan.

Agama Katolik tidak hanya menjadi ritual keagamaan semata, tetapi juga menjadi perekat sosial yang menghubungkan berbagai lapisan masyarakat dalam sebuah kesatuan yang kokoh. 

Nilai-nilai solidaritas, kebersamaan, dan tolong-menolong tercermin dalam kehidupan sehari-hari, menciptakan atmosfer yang hangat dan harmonis di antara penduduk desa.

BPK. Remidius Tandang, mantan kepala desa Golo Ndele. Menetap di kampung Toger, desa Golo Ndele. (Dok Pribadi)
BPK. Remidius Tandang, mantan kepala desa Golo Ndele. Menetap di kampung Toger, desa Golo Ndele. (Dok Pribadi)

Geografi dan Sejarah: Fondasi Identitas Desa

Desa Golo Ndele tidak hanya didefinisikan oleh kehidupan sehari-hari, tetapi juga oleh lokasi geografisnya dan sejarah yang panjang. Terletak di Kecamatan Kota Komba Utara, desa ini menghadap ke berbagai arah yang disegani oleh desa-desa tetangga, seperti Desa Paang Leleng, Golo Tolang, Golo Lidi, dan Rana Masak. 

Batas-batas administratif ini tidak hanya menandai wilayah fisik desa, tetapi juga keterkaitannya dengan masyarakat sekitar.

Sejarah Desa Golo Ndele mencerminkan proses pemekaran dan pembentukan yang kompleks dalam struktur administratif pemerintahan. 

Pada tahun 2013, desa ini terlahir dari pemekaran Desa Paang Leleng, sebuah tonggak penting dalam perkembangan sosial dan politik di wilayah ini. Hierarki tradisional masyarakat desa ini tercermin dalam keberagaman suku yang ada, menunjukkan warisan budaya yang kaya dan beragam.

Bapak Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara. (Dok: Wikipedia Indonesia)
Bapak Pendidikan Nasional. Ki Hajar Dewantara. (Dok: Wikipedia Indonesia)

Kearifan Lokal dan Pendidikan: Inspirasi dari Ki Hajar Dewantara

Pernyataan Ki Hajar Dewantara, "setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah," menyoroti esensi pendidikan sebagai proses holistik yang melibatkan seluruh aspek kehidupan. 

Dalam konteks Desa Golo Ndele, pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah formal, tetapi juga di rumah dan melalui interaksi sosial sehari-hari. Hal ini mencerminkan nilai-nilai inklusivitas dan kearifan lokal yang menjadi ciri khas masyarakat desa ini. 

Kata-kata bijak ini memberi inspirasi bagi saya mahasiswa penelitian yang ingin melakukan wawancara dengan masyarakat desa ini, karena saya akan dapat menggali lebih dalam nilai-nilai pendidikan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari dan tradisi lokal.

Socrates adalah seorang tokoh filosuf Yunani Klasik. (Dok: Wikipedia Indonesia)
Socrates adalah seorang tokoh filosuf Yunani Klasik. (Dok: Wikipedia Indonesia)

Refleksi atas Kata-kata Bijak Socrates: Panduan Hidup yang Relevan

Kata-kata bijak Socrates, "Cobalah dulu, baru cerita. Pahamilah dulu, baru menjawab. Pikirlah dulu, baru berkata. Dengarlah dulu, baru beri penilaian. Bekerjalah dulu, baru berharap," membawa manfaat yang besar bagi saya mahasiswa penelitian yang melakukan wawancara dengan masyarakat Desa Golo Ndele. 

Kata-kata ini memandu saya untuk menjadi pendengar yang baik, memahami sudut pandang masyarakat lokal, dan menghormati kearifan serta pengalaman mereka sebelum membuat kesimpulan atau memberikan saran.

Kesimpulan: Keindahan dalam Kesederhanaan

Desa Golo Ndele bukan hanya sekadar sebuah tempat, tetapi juga sebuah pengalaman yang memperkaya jiwa. Dengan kehidupan yang sederhana namun berwarna, masyarakatnya menunjukkan kekayaan budaya, kearifan lokal, dan solidaritas yang mengagumkan. 

Penulis Antonius Rivin Dangkar atau sering dipanggil Arivin memiliki hobi membaca dan menulis. Ia lahir di Cekalikang pada tanggal 24 Oktober 2000.
Penulis Antonius Rivin Dangkar atau sering dipanggil Arivin memiliki hobi membaca dan menulis. Ia lahir di Cekalikang pada tanggal 24 Oktober 2000.

Melalui pertanian yang subur, agama yang mengakar, dan sejarah yang kaya, Desa Golo Ndele mengajarkan kita arti pentingnya harmoni antara manusia, alam, dan tradisi. 

Sebagai cerminan dari kehidupan pedesaan Indonesia, Desa Golo Ndele mengundang kita untuk menyelami keindahan dalam kesederhanaan, sambil menghargai dan mempelajari kearifan lokal yang tersimpan di sana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun