Rombongan tiba di lokasi pada pukul 08.15 WIB. Sebelum berkeliling area Taman Prestasi anak-anak terlebih dahulu dikumpulkan di tempat yang luas untuk mendengarkan arahan dari Ustadzah Amiliyah, S.Pd sebagai kepala sekolah TK Al Falah Darussalam.Â
Setelah itu anak-anak menikmati berbagai macam wahana bermain di taman prestasi seperti perosotan, ayunan, metal climbing jungkat-jungkit dan masih banyak lagi.
Selain wahana permainan anak, di Taman Prestasi ini juga terdapat sebuah pesawat tempur yang dijadikan monumen yang berlokasi di sisi timur. Pesawat Bomber B-26 Intruder yang kini telah menjadi monument tersebut berdiri gagah dan sering menjadi objek berfoto ditaman ini.Â
Setelah puas bermain di Taman Prestasi pada pukul 10.00 anak-anak di ajak untuk naik Bis menuju lokasi yang ke dua yaitu Monumen Tugu Pahlawan.Â
Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit anak-anak tiba di lokasi Monumen Tugu Pahlawan yang terletak di Jalan Pahlawan Surabaya, yang secara administratif berada di wilayah Kelurahan Alun-Alun Contong, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya.Â
Tugu Pahlawan adalah sebuah monument yang menjadi landmark kota Surabaya. Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dimana arek-arek suroboyo didukung para santri seluruh Jawa Timur dengan senjata sekedarnya berjuang melawan pasukan sekutu bersama Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia.
Setelah berfoto dibeberapa spot foto monument Tugu Pahlawan, anak-anak antri memasuki Musium Tugu Pahlawan yang terletak pada kedalaman 7 meter di bawah tanah lahan Monumen Tugu Pahlawan.Â
Di dalam musium anak-anak di ajak untuk merasakan kembali suasana heroik perjuangan arek-arek Suroboyo waktu itu melalui diorama statis, foto-foto, patung para pahlawan, serta koleksi berbagai senjata yang digunakan dalam pertempuran 10 November 1945.Â
Di dalam musium ini juga diperdengarkan melalui sebuah radio kuno pidato Bung Tomo yang berapi-api membakar semangat rakyat untuk bangkit mengangkat senjata melawan penjajah.Â
Nuansa heroik rakyat Surabaya pada masa itu semakin lengkap dirasakan anak-anak ketika menyaksikan film documenter yang menceritakan pertempuran 10 November 1945.
Dalam kunjungan itu anak-anak terlihat sangat senang dan antusias, hal ini menggambarkan bahwa belajar di alam terbuka sangatlah berguna dan menyenangkan.Â