Mohon tunggu...
ari arsyadi
ari arsyadi Mohon Tunggu... -

hanya seorang mahasiswa yang masih menjalani studi di fakultas pertanian prodi agribisnis universitas syiah kuala

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Konsisten Itu Perlu, Karena Disitulah Orang Menilai Kredibilitasmu

19 Mei 2016   13:36 Diperbarui: 19 Mei 2016   14:06 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsisten, ya orang biasa menyebutnya dengan kita sebagai manusia harus konsisten dengan apa yang kita ucapkan dan kita perbuat. Namun dewasa ini seringkali disalahgunakan hanya untuk meyakinkan orang lain saja. Konsistensi seseorang itu sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, agar orang lain disekeliling kita percaya kepada apa yang kita ucapkan.

Menurut pandangan saya, konsisten itu sama dengan pendirian yang tetap, tidak berubah-ubah dari waktu ke waktu baik itu ucapan maupun perbuatan. Saya beri contoh misalnya seseorang ditanya apakah anda mengizinkan saya untuk masuk bekerja di perusahaan anda? Dan dijawab yaa tentu saja. Seseorang yang bertanya pasti senang mendengarkan jawaban tersebut. Namun ketika beberapa saat kemudian dia datang kembali dan menanyakan,”sudah bolehkah saya masuk ke perusahaan anda?”.

Dan dijawab “tidak” oleh sang empunya, dan si penanya terkejut lalu berkata,”Kalau saya tidak bisa bekerja di tempat anda berarti saya harus kembali mencari pekerjaan lain, dan saya harus memulainya dari awal”. Dan pimpinan perusahaan berkata,”saya rasa itu lebih baik bagi diri anda”. Tanpa banyak cerita dengan penuh rasa kecewa dan sakit hati seseorang yang awalnya sudah di”iya”kan untuk bekerja namun akhirnya “tidak jadi”, langsung pergi dari perusahaan yang memberi harapan palsu kepadanya. Mungkin dari contoh yang saya berikan anda dapat menilai apakah contoh diatas termasuk konsisten atau Inkonsisten.

Jika anda menjadi seseorang yang diberi harapan palsu tersebut, bagaimana penilaian anda terhadap orang yang inkonsisten tersebut?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun