Mohon tunggu...
Arita Muhlisa
Arita Muhlisa Mohon Tunggu... Volunteer -

i am Volunteer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Pela Gandong Lebe Bae"

14 September 2016   09:03 Diperbarui: 14 September 2016   09:17 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengutip dari tulisan Iwan Awaludin Yusuf, Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia bahwa menggunakan media sosial pun harus berakhlakul karimah, seperti yang sudah diterangkan dalam Alquran, ada beberapa cara yang baik dalam menggunakan media sosial:

1. Menyampaikan informasi dengan benar, tidak merekayasa atau memanipulasi fakta (QS. Al-Hajj: 30).

2. Bijaksana, memberi nasihat yang baik serta argumentasi yang jelas, terstruktur, dan baik pula (QS. An-Nahl: 125).

3. Meneliti fakta. Untuk mencapai ketepatan data dan fakta sebagai bahan baku informasi yang disampaikan, seorang muslim hendaknya mengecek dan meneliti kebenaran fakta dengan informasi yang diperoleh sehingga tidak menimbulkan fitnah (QS. Al-Hujarat: 6).

4. Tidak mengolok-olok, mencaci-maki atau melakukan penghinaan sehingga menumbuhkan kebencian (QS. Al-Hujarat: 11) Apalagi kita antar umat beragama, janganlah memicu provokasi sampai mengadu domba dalam dunia maya, Kita harus lebih berhati-hati dalam bertutur di media sosial.

5. Menghindari prasangka (QS. Al-Hujarat: 12). Dalam bahasa huku, penyampaian informasi melalui media sosial hendaknya memegang teguh "asas praduga tak bersalah". Prasangka dan stereotip tidak berdasar membahayakan karena memicu bullying dan pembunuhan karakter.

6. Hindari berlebihan bercerita, mengeluh di media sosial (HR. Bukhori dan Muslim). Apa- apa diceritakan, apa-apa diumbar dimedsos. udah kayak nggak bisa hidup tanpa medsos gitu, heheh.

Semua poin diatas jika diterapkan dalam bermedia sosial maka tak akan ada selisih yang terjadi, lidah itu setajam silet, media sosial lebih tajam lagi dari itu, setajam laser.

Tapi lebih dari itu sejatinya yang bisa menjaga kerukunan antar umat beragama adalah "Pela dan Gandong". Mungkin di daerah lain pun ada hubungan persaudaraan seperti ini, maka hubungan persaudaraan seperti ini harus dijaga dan dilestarikan sehingga tidak mudah terbawa arus media sosial yang penuh dengan tipu muslihat / hoax. 

Kalau punya hubungan Pela dan Gandong kan kita akan selalu ingat untuk bertutur yang baik menjaga perasaan saudara kita yang beragama lain. Islam mengingat saudara pela gandongnya yaitu Kristen dan sebaliknya. Atau di daerah lain juga hubungan persaudaraan antar Hindu - Budha dan yang lainnya.

Semoga kita bisa selalu menciptakan kerukunan dimanapun kita berada, entah ketika kaki diatas tanah atau ketika jari jemari diatas keybord (media sosial)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun