**Menjalankan Kerja Organisasi** Â
Kita telah memahami prinsip umum sentralisme demokratik sebagai alat untuk menentukan dan melaksanakan kerja-kerja revolusioner. Sentralisme demokratik bertujuan untuk membangun kepemimpinan yang kuat, siap tempur, efektif, dan fleksibel, berdasarkan keputusan dan kesepakatan seluruh anggota. Namun, secara teknis, bagaimana cara menjalankannya? Sentralisme demokratik tidak memperbolehkan adanya pemisahan antara pengurus dan anggota yang pasif, seperti yang dilakukan oleh organisasi penindas. Tidak ada pemisahan birokrasi dengan rakyat. Apakah ini berarti kita tidak perlu membagi tugas? Apakah semuanya harus dikerjakan oleh semua anggota? Mari kita bahas lebih lanjut.
**Kerja Kolektif dan Penanggung Jawab** Â
Kerja-kerja revolusioner adalah tanggung jawab seluruh organisasi, dengan kata lain, semua anggota harus terlibat. Kita tidak mengenal anggota yang tidak aktif; setiap anggota harus memiliki tanggung jawab atas pekerjaan, karena tidak ada pemisahan antara pengurus dan anggota dalam hal kerja. Â
Namun, karena organisasi terdiri dari individu-individu dengan pemikiran yang berbeda, tanpa adanya unsur pemersatu, setiap anggota bisa bekerja sesuai kehendaknya sendiri. Untuk menyatukan kerja anggota, diperlukan sebuah struktur organisasi yang memberikan arahan bersama dalam kegiatan sehari-hari. Struktur organisasi ini harus dibangun berdasarkan kondisi organisasi, seperti jumlah anggota, wilayah cakupan, dan prioritas kerja. Artinya, struktur dibentuk berdasarkan kebutuhan kerja, dan tidak boleh ada departemen atau organ eksekutif yang dibentuk jika tidak ada kebutuhan riil. Misalnya, tidak perlu membentuk departemen transportasi jika transportasi bukan masalah besar, atau membentuk struktur wilayah baru jika hanya ada satu kota yang perlu dikoordinasikan. Struktur birokrasi ada untuk menghindari tumpang tindih pekerjaan, bukan menciptakan pekerjaan yang tidak diperlukan. Â
Anggota yang ditempatkan di posisi kepemimpinan, mulai dari Komisariat hingga Eksekutif Nasional, harus menggerakkan anggota dalam kerja-kerja aktif, memberikan arahan kerja, dan memastikan pekerjaan berjalan sesuai rencana. Mereka harus dipilih karena dianggap paling kompeten berdasarkan pengetahuan dan pengalaman kerjanya. Â
Kepemimpinan mereka dipertanggungjawabkan secara berkala melalui musyawarah organisasi, baik dalam konferensi Komisariat, kota, wilayah, dewan nasional, maupun kongres. Namun, tetap harus diingat bahwa keberlangsungan organisasi adalah tanggung jawab seluruh anggota sebagai kolektif, bukan hanya pengurus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H