Mohon tunggu...
Aristyanto (Ais) Muslim
Aristyanto (Ais) Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

Saya memiliki hobi membaca dan mencari baik ilmu dan pengalaman di buku dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Organisasi (Suatu Definisi yang tak Berhenti) Part_I

16 Oktober 2024   12:45 Diperbarui: 16 Oktober 2024   12:51 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

**Pengarahan Organisasi**  
Organisasi merupakan kumpulan individu dengan latar belakang dan proses pembentukan yang berbeda-beda. Dalam hal ini, organisasi dapat diibaratkan sebagai sebuah kendaraan, di mana orang-orang yang ada di dalamnya berperan sebagai pengemudi sekaligus mesin yang menjalankannya. Organisasi adalah sarana untuk mencapai tujuan tertentu, sehingga penting untuk menentukan bagaimana organisasi harus diarahkan agar mencapai tujuan tersebut. Mengingat setiap individu di dalam organisasi memiliki proses pemikiran yang berbeda, maka gagasan mengenai cara mengarahkan organisasi juga akan beragam.

**Makna Demokrasi**  
Jika organisasi bertujuan untuk melayani kepentingan seluruh anggotanya, maka kepentingan tersebut harus disepakati bersama, baik melalui musyawarah maupun keputusan yang disepakati setelahnya. Kesepakatan ini juga harus mencakup cara pelaksanaannya, sehingga seluruh anggota perlu terlibat dalam pembahasan tersebut. Proses ini disebut demokrasi. Penting untuk diingat bahwa anggota organisasi adalah pengemudi dan mesin organisasi, sehingga hasil dari proses demokrasi tersebut harus diimplementasikan oleh semua anggota.  
Jika anggota dipaksa bekerja tanpa dilibatkan dalam pengambilan keputusan, organisasi tersebut tidak bersifat demokratis. Organisasi hanya menjadi alat bagi segelintir orang untuk mengarahkan tindakan anggota lainnya. Jika keputusan demokratis tidak dilaksanakan, organisasi akan kehilangan maknanya dan hanya menjadi sekumpulan individu tanpa arah yang jelas.  
Makna demokrasi juga terletak pada hubungan antara anggota dengan organisasi. Seorang anggota yang baik harus mengerti bahwa keputusan organisasi berdasarkan prinsip mayoritas, di mana pihak minoritas harus menghormati dan menjalankan keputusan yang didukung oleh mayoritas.

**Hirarki**  
Dalam organisasi yang memiliki banyak anggota atau tersebar secara geografis, diperlukan lapisan-lapisan struktur untuk mengelola organisasi secara keseluruhan dan mengurus kelompok anggota atau wilayah yang lebih kecil.  
Struktur ini berbentuk piramida, dengan lapisan yang lebih rendah mencakup lebih banyak organ, seperti komisariat, kota, wilayah, hingga kepemimpinan nasional. Semakin tinggi posisinya dalam organisasi, semakin luas cakupan tugasnya. Seorang yang berada di tingkat nasional harus memikirkan persoalan-persoalan berskala nasional, meskipun tetap memperhatikan persoalan lokal karena masalah lokal juga merupakan bagian dari masalah nasional.

**Sentralisme**  
Dalam perjuangan, dengan keterbatasan yang ada, penting untuk memusatkan perhatian dan memprioritaskan kerja. Daya pukul organisasi kita selalu terbatas dibandingkan dengan situasi obyektif, baik kondisi alam maupun kekuatan lawan. Jika perhatian dan sumber daya tersebar atau sulit untuk dipusatkan, maka organisasi revolusioner tidak akan mampu melawan dengan efektif.  
Sentralisme berarti memusatkan semua aktivitas dan sumber daya di bawah kendali kepemimpinan organisasi. Ini juga berarti bahwa hanya ada satu keputusan yang harus diikuti oleh seluruh anggota dan organ dalam setiap isu organisasi.  
Dalam kaitannya dengan hirarki, sentralisme berfungsi dengan cara di mana organ yang mengurus wilayah lebih kecil bertanggung jawab kepada organ yang mengurus wilayah lebih besar. Komisariat harus mengikuti arahan kota, kota harus tunduk kepada wilayah, dan wilayah tunduk kepada kepemimpinan nasional. Tidak boleh ada keputusan dari organ yang lebih rendah yang bertentangan dengan keputusan organ di atasnya dalam hierarki. Dalam administrasi, sentralisme berarti organ yang lebih rendah harus melaporkan kegiatannya kepada organ di atasnya.  
Sentralisme juga berarti bahwa semua aset organisasi, baik itu keuangan maupun peralatan kerja, harus digunakan sesuai dengan arahan organisasi. Dengan demikian, aset terbaik bisa dikelola secara terpusat dan digunakan untuk perlawanan yang efektif.  
Terakhir, sentralisme menekankan bahwa anggota terbaik, yang paling militansi dan berpengalaman, harus ditempatkan dalam posisi kepemimpinan. Semua organ, dari tingkat sel hingga wilayah, harus memberikan anggota terbaiknya kepada organ yang lebih tinggi. Di setiap tingkatan organisasi, anggota harus tunduk kepada keputusan yang dibuat pada tingkat tersebut.

**Sentralisme Demokrasi**  
Dalam organisasi revolusioner di mana anggota ikut berperan dalam menentukan arah organisasi, sentralisme harus diarahkan oleh hasil musyawarah anggota. Ini berarti penggunaan aset organisasi, penentuan arahan harian, dan penempatan anggota terbaik harus sesuai dengan kehendak anggota.  
Dalam konteks pengambilan keputusan, sentralisme demokrasi berarti semua keputusan dari organ yang lebih tinggi harus diikuti oleh organ yang lebih rendah, karena keputusan organ tertinggi harus dibentuk berdasarkan laporan dan rekomendasi dari organ yang lebih rendah. Jika tidak ada laporan dari organ di bawah, anggota yang berada di eksekutif nasional dapat berpedoman pada garis besar arahan organisasi yang ditetapkan dalam Kongres, di mana sebanyak mungkin anggota terlibat.  
Dalam prinsip sentralisme demokratik, pertemuan rutin sebagai bentuk demokrasi harus dilakukan secara serius. Pertemuan ini memberi arahan kepada eksekutif yang bertanggung jawab untuk menjalankan hasil musyawarah. Hal ini berlaku di semua tingkatan organisasi, dan seluruh anggota, di mana pun musyawarah diadakan, harus melaksanakan keputusan tersebut, baik di tingkat kota maupun nasional.  
Keterbatasan ruang, waktu, dan teknologi saat ini membuat musyawarah, terutama kongres, tidak dapat melibatkan semua anggota secara langsung dan aktif. Namun, prinsip dasarnya tetap bahwa musyawarah dalam organisasi harus melibatkan sebanyak mungkin anggota, tergantung pada tingkatannya. Penggunaan sistem perwakilan dalam organisasi diperlukan karena keterbatasan finansial dan fasilitas belum memungkinkan seluruh anggota terlibat langsung dalam musyawarah seperti konferensi wilayah dan kongres.

**Penyesuaian Taktik**  
Dalam menjalankan strategi, perlu menyesuaikan dengan kondisi obyektif. Saat situasi aman, kita bisa memulai dengan musyawarah di tingkat kampus yang bertahap hingga ke tingkat nasional. Namun, jika situasi represif atau ada potensi perlawanan rakyat yang siap meledak, bisa jadi hanya perwakilan dari pengurus eksekutif kota dan wilayah yang terlibat.  

Selain dalam bentuk musyawarah, sentralisme demokratik dalam keseharian diwujudkan melalui korespondensi antara Komisariat hingga Eksekutif Nasional, dan sebaliknya. Keputusan harian dari kepemimpinan nasional harus berdasarkan laporan, rekomendasi, dan kritik dari organ-organ yang lebih rendah. Sampai musyawarah berikutnya, organ yang lebih rendah wajib mematuhi keputusan organ yang lebih tinggi. Jika ada kesalahan instruksi, organ yang lebih rendah harus segera memberikan kritik kepada organ yang lebih tinggi.  

Dalam sentralisme demokratik, tidak ada pemisahan antara satu kota dengan kota lainnya, atau antara satu basis dengan basis lainnya. Tugas eksekutif di tingkat kota, wilayah, dan nasional adalah menciptakan keterkaitan dan kesinambungan antara organ-organ dalam Liga, sesuai hasil musyawarah anggota di tiap lapisan organisasi. Oleh karena itu, dalam sentralisme demokratik, organ yang lebih rendah tidak boleh menolak kehadiran utusan dari organ yang lebih tinggi dengan alasan "Basis harus punya otonomi!"  

Tidak demokratis jika organ basis (yang mewakili minoritas) menolak wakil mayoritas anggota lainnya, dan tidak sentralis jika organ basis menganggap aset-asetnya tidak perlu diserahkan kepada organisasi secara keseluruhan.  

Apakah ini akan membuat organ yang lebih rendah mati atau membuat organisasi dikuasai eksekutif? Jika hanya melihat dari satu sudut pandang atau menjalankannya secara terbatas, jawabannya mungkin ya. Namun, sentralisme demokratik harus dijalankan melalui interaksi aktif antara eksekutif dan massa yang dipimpinnya. Instruksi pimpinan harus dihadapkan pada laporan, kritik, dan rekomendasi anggota. Jika tidak ada tiga elemen ini, organisasi cenderung tidak demokratis karena partisipasi aktif anggota sangat menentukan. Namun, jika organ yang lebih rendah tidak memberikan laporan, kritik, dan rekomendasi, instruksi dari organ yang lebih tinggi tetap harus diikuti selama tidak bertentangan dengan hasil kongres dan dewan nasional. Instruksi dari organ yang lebih tinggi hanya bisa ditolak jika bertentangan dengan keputusan kongres dan dewan nasional Liga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun