Mohon tunggu...
Arisya Nabillah
Arisya Nabillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seorang INTP-J yang antusias dalam seni, desain maupun mengelola media sosial. Berpengalaman dalam berbagai organisasi internal maupun eksternal kampus.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penyuntingan Manuskrip Banyuwangi, Jawa Timur : Doa Khatmil Hujjah

21 November 2022   07:36 Diperbarui: 21 November 2022   09:25 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini penulis sedang mempelajari ilmu filologi di universitas. Filologi merupakan cabang ilmu pada rumpun sastra dan kebahasaan yang mempelajari teks dan naskah lama. Berdasarkan pengamatan penulis, pengetahuan masyarakat mengenai ilmu ini dapat dikatakan masih rendah. Artikel mengenai filologi di Wikipedia juga masih sedikit ditemui. Barulah perspektif mengenai filologi itu sendiri semakin berkembang setelah mempelajari sistematika filologi melalui kegiatan pembelajaran mata kuliah yang dibawakan langsung oleh Prof. Dr. Oman Fathurahman selaku guru besar Filologi di Fakultas Adab dan humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Agama Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi.

Penulis menemukan bahwa manuskrip tradisi nusantara yang telah dialih aksara dan bahasa dapat dipublikasikan juga di sebuah website bernama Dreamsea.com, sebuah situs khusus yang berujuan untuk melestarikan manuskrip Asia Tenggara dan mengungkapkan kekayaan budaya yang sangat besar kepada dunia. Sebagai tambahan, Program Dreamsea didukung oleh Arcadia Foundation di Inggris dan Universitas Hamburg. Program ini  juga dijalankan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah di Jakarta dan Pusat Pengkajian Budaya Naskah (CSMC) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah. Penting untuk digarisbawahi bahwa banyak manuskrip berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan dan keberadaannya di masa depan terancam. Karena banyak manuskrip yang rusak atau akan rusak, isinya bisa hilang selamanya.

Manuskrip kebudayaan Indonesia sangat kaya akan ilmu pengetahuan tentang kehidupan masa lampau, adat istiadat, ramalan atau doa-doa. Saat ini penulis telah melakukan suntingan pada manuskrip kuno dari Banyuwangi, Jawa Timur yang berisikan tentang doa khatmil Hujjah, karena saya menemukan beberapa penggunan huruf yang kurang tepat. Hal ini dapat menimbulkan interpretasi yang salah untuk masyarakat awam karena mereka tidak memiliki akses pada manuskrip tersebut. Untuk info mengenai manuskrip kuno ini lebih lanjut, penulis sudah merangkumnya dalam penjelasan berikutnya.

Penentuan Teks

Manuskrip yang penyunting pilih adalah naskah yang telah di digitalisasikan projek Dreamsea dalam Dreamsea.com. Naskah ini merupakan koleksi pribadi milik Tuan Barur Rohim dari Banyuwangi, Jawa Timur dan dikarang oleh K.H. Abdurrahman. Alasan penyunting memilih naskah ini untuk disunting adalah karena naskah ini berisikan tentang do’a-do’a yang dibaca ketika memiliki tujuan seperti, niat berpergian, niat haji, niat umroh dan lain sebagainya, yang mana sangat bermanfaat sehingga membuat penulis tertarik untuk menyunting naskah tersebut.

Inventarisasi Naskah

Naskah yang dipilih ialah yang paling tertua dari yang ditemukan peneliti. Nama naskah ini adalah دعاء ختم الحوجة atau Do’a Khatmil Hujah. Meskipun naskah ini milik pribadi, di masa kini siapapun dapat membaca dan mengaksesnya tanpa harus melihat atau memegang naskah ini secara fisik. Karena naskah ini sudah didigitalisasi oleh projek Dreamsea dan sudah dapat diakses secara umum di website Dreamsea.com.

Deskripsi Naskah

• Website   : DREAMSEA 

• DREAMSEA Project No. : DS 0042 00006

• Asal Naskah/Teks  : Banyuwangi (Jawa Timur) Indonesia 

• Link manuskrip  :  https://www.hmmlcloud.org/dreamsea/detail.php?msid=1858

• Pengarang : K.H. Abdurrahman Banyuwangi

• Copying date in native date: 24 Ramadan 1319 AH

• Copying date in Gregorian: 05 January 1902

• Text block dimension: 14.8 x 9.9 cm

• Kertas   : Kertas Eropa

• Dimensi Kertas Manuskrip :21.8 x 16.5 cm

• Jumlah Halaman  : 16 Halaman 

• Kondisi Manuskrip : Berdasarkan yang dicantumkan pada website DREAMSEA,

 dikatakan bahwa kondisi manuskrip ini masih cukup bagus. Kondisi kertas yang didigitalisasi secara keseluruhan terlihat baik meskipun di pojok bawah terdapat bagian yang bolong, dan mengakibatkan beberapa huruf terputus. Namun sebagian besar tulisan pada manuskrip ini dapat jelas terbaca. Nama pengarang dalam teks berikut adalah K.H. Abdurrahman Banyuwangi. Naskah ini ditulis dari kanan ke kiri, isi pembahasan mengenai doa. Teks yang akan diteliti terdapat di halaman dua puluh tiga. Naskah telah selesai ditulis pada 24 hari Ramadhan tahun 1319 H. Kertas naskah ini berwarna putih kekuningan dan terlihat warna-warna yang memudar.

Manuskrip ini ditulis tangan dengan dua warna tinta yaitu tinta hitam dan tinta merah, serta berbahasa Arab/Malaysia. Naskah ini berisi tentang do’a-do’a yang berisi pujan, permohonan kepada Allah S.W.T dan dibaca ketika memiliki tujuan seperti, niat berpergian, niat haji, niat umroh dan lain sebagainya.

Suntingan Teks

أَللَّهُمَّ  بِحُرْسَةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَأَلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْنَهِ وَسَيِّدِنَا الشَّيْخِ الْمُبَارَكِ وَ أَهْلِ السِّلْسِلَةِ وَبِالْقُرْأَنِ الْعَظِيْمِ إِجْعَلْ   لَنَا مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ خَيْرٍمُخْرَجًا وَمِنْ كُلِّ عَسِيْرٍ يُسْرًا وَمِنْ كُلِّ بَلَاءٍ عَافِيَةً  اللَّهُمَّ شَفِّعْهُمْ فِيْ دُعَاءِنَا وَ  فِي قَضَاءِ حَوَا حَوَا نَخِيْ وَاسْتَجِبْ دُعَائِ

Terjemahan :

Ya Allah, di bawah perlindungan Nabi-Mu Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, para pengikutnya, dan tuan kami, para Syekh yang Mulia, dan orang-orang yang terikat dan dengan Al-Qur'an yang agung. Mohon Jadikanlah bagi kami solusi dari setiap kesulitan dan jalan keluar yang terbaik, dan kemudahan dari setiap kesulitan, dan kesembuhan dari segala penyakit. Ya Allah, berilah syafaat bagi mereka dalam doa kami.. dan dalam pengadilan Hawa Nakhi, dan kabulkalah doa saya.

  1. فى الناص : اللَّهُمَّ, namun sebenarnya ini adalah ciri khas dari pengarang dimana alif hidup tidak dibubuhi hamzah

  2. فى الناص : مُحَمَّدِ 

  3. فى الناص : اَهْلِ

  4. فى الناص : اِجْعَلْ

  5. فى الناص : عَافِيَه (harokatnya disamakan dengan kata sifat sebelumnya)

  6. فى الناص : مافى و (tambahan kata penghubung/athof)

  7. فى الناص : حَوَا نِخِيْ

 Analisis Naskah

Lembar naskah kuno karangan K.H. Abdurrahman Banyuwangi ini membahas tentang do’a pujian untuk Allah SWT dan Rasul-Nya serta Doa agar dimudahkan segala urusan. Karena kehidupan yang umat muslim jalani ini tak selamanya sesuai dengan keinginan atau bahkan ada banyak sekali urusan yang sulit diselesaikan. Meski begitu, dalam agama Islam terdapat doa dimudahkan segala urusan. Dengan membaca doa-doa itu, urusan yang sedang dihadapi bisa berjalan dengan lancar. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar seseorang berdoa: (doa di atas), lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 

“Sungguh ia telah memohon kepada Allah dengan menggunakan Nama-Nya yang jika Dia dimintai dengan nama tersebut, Dia pasti memberi, dan jika Dia diseru dengan nama tersebut, Dia pasti mengabulkan.” Bisa juga dengan cara menyebut nama-nama Allah yang sesuai dengan isi doa yang kita sampaikan. Misalnya, kita mohon ampunan maka kita menyebut nama Allah “Al-Ghaffar” atau “Al-Ghafur (yang Maha Pengampun).”

Membaca doa dimudahkan segala urusan amat dicintai oleh Allah SWT, karena itu tanda seorang hamba berserah diri. Dengan selalu mengamalkan doa-doa dimudahkan segala urusan, segala urusan yang membingungkan akan mudah ditemukan solusi yang tepat dan cepat. Bukan hanya sekadar urusan rezeki, melainkan juga termasuk segala urusan yang menyulitkan dan membuat hati gelisah. Setiap manusia tak luput dari masalah hidup. Segala permasalahan yang datang silih berganti terkadang membuat putus asa. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pada bagian naskah ini menunjukkan bahwa selain berikhtiar semaksimal mungkin, sebagai hamba Allah, sebaiknya kita seimbangkan juga dengan bertawakal memanjatkan doa. Sebagai manusia biasa, kita hendaknya hanya menyandarkan harapan pada-Nya untuk memudahkan berbagai urusan, setelah kita berusaha dengan sebaiknya.

Penutup 

Manuskrip merupakan unsur penting yang tidak boleh terlupakan dalam sejarah Nusantara. Didalamnya terkandung bahasa dan aksara yang kini mulai tersisihkan. Mirisnya ahli bahasa dan aksara kuno Indonesia berasal dari peneliti asing. Hal ini menjadi permasalahan serius yang harus segera dicegah dengan melibatkan para kaum akademisi utamanya mahasiswa milenial.


Melalui manuskrip kita bisa mempelajari secara lebih nyata dan seksama cara perpikir bangsa penyusunnya. Apa yang menjadi maksud pengarang pada saat itu. Jadi kita bisa menempatkan naskah sesuai konteksnya, dari jamannya, dari kebudayaan masyarakat yang melingkupinya.  

Lewat proses filologi ini juga mengajarkan kepada kita semua, terutama generasi muda agar tak sekedar hanya menyebarkan beragam informasi saja tanpa peduli dengan sumber informasi primer.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun