Menurut penuturan keturunannya, Kiai Hasan Ma'ruf tiba di Bawang dengan dua puteranya yaitu Jalal Suyuti dan Suhud, kemudian mereka bermukim dan membangun mushola di Desa Bawang tepatnya di RT 15/05 Blok I Bawang. Setelah wafat dan disemayamkan di Pesarean Kebon Dalem, peranan dalam mendidik dan mendampingi masyarakat Bawang dilanjutkan oleh kedua puteranya, Kiai. Jalal Suyuti dan Kiai.Suhud.Â
Kiai Jalal mempunyai 3 orang putera; Kiai Masyhuri, Kiai. Abd. Qodir dan Kiai. Khusnin Sholeh. Kiai Jalal Suyuti membangun rumah di sebelah utara Desa Bawang dan mengembangkan agama Islam di sana dengan membangun Masjid (sekarang Masjid Assyafi'iyyah di asuh oleh Kiai Muhyidin putera Kiai. Masyhuri). Makam Kiai Jalal Suyuti dapat kita jumpai di belakang mihrab pengimaman Masjid Assyafiiyah.
 Adapun Langgar Pondok diteruskan oleh Kiai. Suhud dan sepeningglanya beliau kemudian diteruskan oleh puteranya yang bernama Kiai. Kholil. Pada tahun 1945 s/d 1954 M, Kiai Kholil pindah ke Desa Jambangan sampai wafat di desa tersebut. Pada tahun 1960 M Langgar Pondok tersebut direhab oleh H. Musthofa besan dari Kiai. Jalal Suyuti.Â
Dan empat tahun kemudian yakni tahun 1964 M putera pertama Bapak H. Musthofa yang bernama Achmad Fauzi pulang dari menuntut ilmu di Pondok Pesantren Kaliwungu dan Pare Kediri, beliau bersama puteranya merehab yang kedua kalinya Langgar Pondok tersebut dan di beri nama Al-Alim (Aribattul Muta'alim). Pada tahun 1987 M Ponpes AL ALIM atas dorongan dari adik-adik H. Achmad Fauzi dan masyarakt membangun kembali dan mengganti nama menjadi PONPES DARUSSALAM PUTRA PUTRI. Nama tersebut digunakan sampai sekarang, Pondok putra di asuh oleh KH. A. Fauzi Musthofa dan Pondok putrid di asuh oleh KH. Muzamil Musthofa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H