TANGERANG I Konflik dilingkungan PT. Universal Luggage Indonesia (ULI) kian memanas. Dengan adanya pemboikotan, gerbang samping perusahaan oleh warga sekitar. Senin, (05/06/23).
Pemboikotan tersebut terjadi, karena adanya yayasan outsoring baru yang tidak memperdulikan masyarakat sekitar. Persoalan tersebut menjadi sorotan, khususnya tokoh pemuda desa Sumur Bandung.Â
H.M. Naziullah sebagai Tokoh Pemuda Desa Sumur Bandung mengatakan, Saya melihat, persoalan di PT. Universal Luggage Indonesia tidak pernah selesai.
"Setiap waktu, rekutmen karyawan atau perggantian yayasan pasti selalu ada kegaduhan di lingkungan sekitar," ungkapnya.
Lanjut Nazi, perusahaan seharusnya menerima masukan dari masyarakat, karena keberadaan dekat pemukiman warga.
"Kegaduhan terjadi, hanya karena pihak outsorsing yang tidak mau bekerjasama dengan masyrakat sekitar terutama soal tenaga kerja," tegasnya.
Masih kata Nazi, terlihat masih banyak oknum (calo) yang bermain rekutmen karyawan. Warga meminta transparan dan kepedulian Pemerintah Desa Sumur Bandung untuk menyelesaikan konflik ini.
"Saya minta perusahaan melihat persoalan ini serius, karena warga ingin selalu bisa berdampingan dengan baik," tegas Nazi.
Nazi pun berharap, Konflik PT. ULI di sekitar lingkungan Desa Sumur Bandung ini tidak berkepanjangan dan bisa terselesaikan dengan baik tidak ada yang dirugikan.
Perlu diketauhi, warga sekitar telah memboikot dan memasang spanduk penolakan outsourcing baru di gerbang samping perusahaan, sehingga aktivitas keluar masuk karyawan hanya dari gerbang depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H