TANGERANG I Setiap orang punya prinsip hidup yang berbeda-beda. Tidak semua orang rela mengorbankan tenaga, waktu, pikiran bahkan hartanya untuk mendatangkan manfaat untuk orang lain.
Namun berbeda dengan Suhendra, pria asal Kaliasin Sukamulya Kabupaten Tangerang ini selama hidupnya berprinsip untuk membantu sesama. Dengan bermodalkan apa yang di miliki termasuk jabatannya sebagai ketua Forum Pengusaha Mikro (Forsamik) Kabupaten Tangerang.
Suhendra dulu pernah hidup di Jakarta, disana ia mengenyam pendidikan sarjana di salah satu perguruan tinggi ternama. Sebagai seorang mahasiswa tentu bantak belajar hal terutama soal hidup mandiri tanpa harus menyusahkan orang tua.
Saat ditanya soal pengalamannya, ia menceritakan kisah getir yang dialami semasa kuliah dulu. Ia mengaku pernah dibantu oleh keluarga dermawan hingga membuatnya menyelesaikan pendidikan sarjana. Selain dibantu Suhendra juga diajari untuk menjadi orang yang bermanfaat untuk orang banyak.
"Dulu hidup di Jakarta saya dibantu dengan keluarga yang dermawan sampai lulus kuliah. Kemudian saya juga dibimbing agar menjadi orang yang bisa bermanfaat untuk orang banyak," ungkapnya.
Kerasnya kehidupan di kota metropolitan tidak menyurutkan semangatnya untuk terus belajar. Kemudian ia diberikan amanah untuk melanjutkan membantu orang-orang yang sedang membutuhkan bantuan, dimanapun ia hidup harus bermanfaat untuk orang banyak.
"Saya diberikan amanah untuk terus melakukan kebaikan dan membantu sesama," tuturnya.
Dari pengalamanya tersebut ia bertekad untuk terus membantu sesama. Bahkan kini dia mendapatkan kesempatan dipercaya sebagai ketua Forsamik yang membidangi umkm. Ia akan memanfaatkannya untuk membantu para pedagang-pedagang yang kesusahan.
Di rumah ia bersama orangtuanya membuka usaha batu nisan yang diberi nama "Kancil Nisan" usaha tersebut sudah dijalaninya puluhan tahun. Bahkan usaha itu sudah memiliki beberapa cabang di wilayah Tangerang.
Selain itu, dirumahnya dibuatkan kantor sekretariat sederhana. Tempat untuk sehari-hari bekerja dan menjamu tamu yang datang dari berbagai kalangan masyarakat. Sengaja ia buat lantaran banyaknya tamu yang datang untuk meminta bantuan dan pendampingan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H