Mohon tunggu...
ARI SUDRAJAT
ARI SUDRAJAT Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jadilah bagian dari perubahan untuk bangsa yang besar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kisah Pemuda Asal Makassar, Mengabdi Sebagai Guru di Pelosok Negeri Halmahera Barat

15 September 2022   13:34 Diperbarui: 15 September 2022   14:05 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto saat upacara pengibaran bendera merah putih di MTs Negeri Almahera Barat/dokpri

Potret perjalanan menuju Halmahera Barat menggunakan kapal laut/dokpri
Potret perjalanan menuju Halmahera Barat menggunakan kapal laut/dokpri

Tak hanya jarak tempuh perjalanan, sarana bangunan gedung sekolahnya pun belum memadai atau perlu adanya sentuhan pembanngunan, seperti ruang guru, ruang kelas, perpustakaan, toilet dan lab komputer yang masih terbatas. Jika dibandingkan dengan sekolah lain di perkotaan.

Sudah dua tahun lebih Ia melakukan kegiatan mengajar, Ia mengaku memang awalnya sangat berat, namun ia jalani dengan penuh keikhlasan dan teguh pendirian sebagai seorang guru demi mencerdaskan anak bangsa.

Sempat juga Ia keberatan dengan penempatan di sekolah itu, tapi untuk menjadi seorang guru, Ia tidak bisa dan tidak harus memilih tempat dimana Ia mau mengajar, sebab seluruh daerah sangat membutuhkan pendidikan. Pendidikan bukan tentang kawasan maju atau daerah terpencil, semuanya sama rata.

"Lama kelamaan saya ikhlas dengan kondisi ini, dan saya berpikir kalau bukan saya siapa lagi, toh anak-anak disini sangat butuh pendidikan juga, jadi saya senang dan bersyukur bisa membagi ilmu disini," lanjutnya.

MTs Negeri Halmahera Barat tersebut tidak seperti sekolah di kawasan ramai penduduk, fisilitas sangat tidak lengkap, disana ada 8 ruangan untuk belajar, 1 ruangan untuk perpustakaan, 1 lab komputer dan 1 ruangan untuk ruang guru.

Foto saat upacara pengibaran bendera merah putih di MTs Negeri Almahera Barat/dokpri
Foto saat upacara pengibaran bendera merah putih di MTs Negeri Almahera Barat/dokpri

Ruangan sekolah juga banyak yang rusak. Sejumlah  langit-langit yang terbuat dari triplek sudah mulai lepas dan berlubang hampir di seluruh ruangan. Mulai dari ruangan belajar siswa, ruangan guru, lab komputer dan ruang perpustakaan.

"Kalau untuk pembangunan sekolahnya disana banyak ruangan yang sudah rusak dimakan usia, seperti ruang guru, ruang kelas dan fasilitas lainya langit atapnya sudah pada copot dan banyak yang bolong-bolong, jika dibandingkan jauh dengan sekolah yang diperkotaan sana," tambahnya.

Jumlah siswa yang bersekolah di MTs Negeri Halmahera Barat cukup banyak, sebab semangat orang tua disana memiliki harapan besar agar anak-anaknya bisa menjadi bagian untuk pembangunan daerahnya yang lebih maju. Saat ini seluruh siswa sudah ratusan murid, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya ketika belum menjadi sekolah Negeri.

Edi Kurniawan (28) saat bersua foto dan memberikan arahan kepada muridnya/dokpri
Edi Kurniawan (28) saat bersua foto dan memberikan arahan kepada muridnya/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun