Selanjutnya, bagi guru agama pendidikan seks sebaiknya dibingkai dengan nilai akhlak mulia karena pendidikan seks yang diinginkan agama adalah agar siswa tidak hanya mengetahui fungsi organ seks, konsekwensi dan tanggungjawab seksualnya saja, tetapi juga agar siswa dapat menghindarkan diri dari perilaku seks bebas sesuai aturan agama. Demikian juga siswa kita harus dibentengi dengan norma-norma seksualitas yang benar yang dilandasi dengan nilai akhlak mulia dan budaya yang berlaku dimasyarakat yang tidak menyimpang dari nilai-nilai agama.
Solusi Perilaku Seks Bebas pada Siswa
Jika ada diantara para guru yang siswanya terjerumus pada seks bebas, maka beberapa solusi permasalahan seks bebas pada siswa yang dapat diupayakan diantaranya:
* Â Â Â Â Â Melakukan konseling intensif dengan anak.
* Â Â Â Â Â Melakukan pendekatan solutif dengan orang tua siswa.
* Â Â Â Â Â Mengelaborasi materi-materi yang kontekstual dengan pendidikan seks semisal; materi berbusana muslim, menghindari zina dan pergaulan bebas serta pernikahan dan mengemasnya dalam pembelajaran tematik.
* Â Â Â Â Â Meningkatkan literasi pendidikan seks sebagai bekal mengajar guru di kelas.
* Â Â Â Â Â Mengembangkan metode keteladanan dalam pembelajaran, khususnya dalam pergaulan sehari-hari di sekolah.
* Â Â Â Â Â Mengembangkan penerapan metode pembiasaan akhlak yang baik di sekolah, di masyarakat dan di rumah.
* Â Â Â Â Â Menanamkan rasa malu bila aurat terlihat orang lain ataupun malu melihat aurat orang lain serta menjunjung tinggi penghargaan terhadap anggota tubuh.
Pada akhirnya, yang pasti dalam menyelesaikan masalah seks bebas pada siswa, upaya pendekatannya harus komprehensif karena diskursus ini menyangkut banyak unsur yang saling terkait baik antara siswa, guru, sekolah, kurikulum maupun orang tua siswa. Oleh sebab itulah, refleksi utama guru dalam hal ini adalah guru (secara umum) sangat perlu mengetahui apa itu pendidikan seks dan seberapa penting pendidikan seks mesti diberikan kepada para siswanya. Sekian.