Ada juga penelitian lain yang relevan dengan penelitian feminisme yaitu penelitian yang dilakukan oleh Iit Kurnia, Totok Priyadi, Agus Wartiningsih dengan judul penelitian Kajian Feminisme Dalam Novel Secuil Hati Wanita Diteluk Eden Karya Vanny Chrisma W. yang membahas mengenai bentuk ketidakadilan gender yang dialami oleh tokoh perempuan dan memaparkan segala bentuk perjuangan tokoh perempuan dalam menghadapi penindasan dalam novel Secuil Hati Wanita Di Teluk Eden karya Vanny Charisma W. tersebut. Dalam penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa tokoh utama dalam novel Secuil Hati Wanita Di Teluk Eden karya Vanny Charisma W. mengalami penindasan yang disebabkan oleh adanya ketidakadilan gender. Bentuk ketidakadilan gender tersebut berupa pelabelan negative terhadap tokoh wanita dalam novel tersebut yaitu tuduhan berbohong yang sering dialami tokoh wanita dalam novel tersebut selain itu ada juga berbagai kekerasan dalam rumah tangga  yang dialami oleh tokoh wanita dalam novel tersebut. Dalam penelitian tersebut juga diperoleh kesimpulan  tentang berbagai perjuangan yang dilakukan oleh tokoh wanita dalam novel tersebut dalam menghadapi segala bentuk kekerasan dan penindasan yang dialaminya.
      Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini memiliki tujuan yaitu untuk menganalisis dan mendeskripsikan kajian feminism yang terdapat dalam cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi karya Triyanto Triwikromo. Selain itu penelitian ini juga memiliki tujuan khusus yaitu untuk mendeskripsikan beberapa hal yang berkaitan dengan kajian feminisme. Yang pertama yaitu penulis akan mendeskripsikan segala bentuk ketidakadilan gender yang dialami oleh tokoh utama wanita dalam cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi karya Triyanto Triwikromo. Dan yang kedua yaitu peneliti akan mendeskripsikan tentang segala bentuk perjuangan yang dilakukan oleh tokoh utama wanita dalam menghadapi segala bentuk penindasan dan kekerasan yang dialami oleh tokoh utama dan teman-temannya dalam cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi karya Triyanto Triwikromo.
TINJAUAN PUSTAKA
      Karya sastra terkadang memiliki hubungan dengan apa yang terjadi pada kehidupan manusia di dunia. Banyak sekarang karya sastra yang pengarangnya menampilkan sebuah kisah ataupun cerita tentang suatu peristiwa yang pernah terjadi ataupun tentang pengalaman hidup dari seorang penulis itu sendiri. Hal tersebut terkadang menambah kesan menarik pada karya sastra mereka dan meningkatkan minat pembaca. Pembaca sekarang mungkin lebih tertarik dengan cerita atau kisah yang lebih nyata dan menceritakan sebuah kisah yang mungkin pernah dialami oleh orang lain ataupun pembaca. Jadi, pembaca akan ikut merasakan konflik yang ada dalam cerita yang ditampilkan oleh pengarang dalam karya sastranya. Salah satu kajian karya sastra yang timbul karena pengalaman manusia didalam menjalani kehidupan mereka yaitu kajian feminisme karya sastra.
      Kajian atau pendekatan sastra feminisme dapat diartikan sebagai sebuah kajian karya sastra yang memancing kesadaran bahwa terdapat perbedaan jenis kelamin yang menimbulkan berbagai masalah pada kehidupan manusia di dunia. Menurut salah satu pendapat seorang ahli yaitu Ratna (2004:184), feminisme merupakan kata yang terbentuk dari kata "femme" yang berarti perempuan. Kata "femme" juga diartikan sebagai perempuan yang merupakan subjek tunggal yang berjuang dalam memperjuangkan hak-hak asasi bagi kaum wanita dalam arti jamak. Feminisme sendiri memiliki tujuan untuk menciptakan suatu keseimbangan gender antara laki-laki dan perempuan agar tidak menimbulkan konflik yang terus terjadi dan merugikan kaum perempuan. Feminisme awalnya merupakan sebuah gerakan yang dilakukan oleh wanita-wanita di dunia untuk menolak dan menghilangkan segala bentuk marginalisasi atau anggapan bahwa wanita tidak bisa menjadi seorang pemimpin, subordinasi yaitu anggapan bahwa wanita merupakan seseorang yang lemah dan tidak bisa memiliki kedudukan yang sama dengan laki-laki baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, kedudukan politik, ekonomi, dan lain sebagainya.
      Pemahaman feminisme awalnya berasal dari eropa yaitu Negara Perancis. Hal tersebut berawal saat terjadi Revolusi Perancis dan terjadinya masa pencerahan di daerah Eropa Barat. Peristiwa tersebut kemudian memunculkan berbagai argument-argumen dalam konteks politik ataupun moral. Hal tersebut juga berdampak pada ikatan-ikatan serta norma-norma tradisional yang ada pada masyarakat Perancis dan Negara-negara Eropa barat lainnya. Meskipun pemikiran dan gerakan feminisme berasal dari negara yang memiliki ikon menara Eiffel tersebut, namun pemikiran ini mulai berkembang ke seluruh penjuru dunia. Bahkan gerakan-gerakan feminisme malah semakin gencar dilakukan di negara penguasa dunia yaitu Amerika.
      Menurut salah satu pendapat seseorang yaitu Fakih (2010:78), dia berpendapat bahwa secara umum orang-orang memiliki prasangka bahwa feminisme merupakan sebuah gerakan pemberontakan yang dilakukan kaum perempuan terhadap dominasi kaum laki-laki. Munculnya gerakan feminisme berasal dari  adanya sebuah dorongan atau keinginan perempuan-perempuan di dunia untuk menyeterakan hak asasi mereka dengan para laki-laki di dunia. Mereka kaum perempuan sudah mulai muak diperlakukan tidak adil di dunia ini. Karena selama ini mereka menganggap  diri mereka seolah tidak pernah dihargai oleh laki-laki dalam hal pengambilan sebuah keputusan baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, atau bahkan pemerintahan. Kaum wanita juga merasa terkekang oleh suatu superioritas sebuah kekuatan besar yang menganggap diri mereka sebagai seorang laki-laki. Laki-laki hanya menganggap perempuan sebagai alat pemuas kebahagiaan ataupun nafsu saja bagi mereka.
      Hal-hal yang dituju atau menjadi fokus dalam penelitian dengan menggunakan pendekatan atau kajian feminisme adalah pandangan pengkaji soal kesadaran bahwa terdapat jenis kelamin yang memiliki banyak hubungan dengan budaya, sastra, serta kehidupan  manusia di dunia. Hal tersebut kemudian membuat suatu perbedaan pada diri setiap pengarang, setiap pembaca, perwatakan, serta faktor dari luar  yang berpengaruh terhadap situasi pengarangan sebuah karya sastra. Selain itu, dengan mengkaji karya sastra feminisme, kita juga dapat mengetahui ideologi dari pencipta suatu karya sastra. Ada berbagai karya satstra yang dapat dikaji dengan menggunakan pendekatan atau kajian feminisme seperti cerpen, novel, ataupun karya prosa lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengkaji sebuah cerpen yang berjudul Penguburan Kembali Sitaresmi karya Triyanto Triwikromo dengan menggunakan kajian atau pendekatan feminisme.
      Cerpen merupakan salah satu karya sastra yang berisikan sebuah cerita fiktif yang menampilkan tokoh, latar, dan konflik-konflik yang dapat menarik minat pembaca. Cerpen merupakan sebuah karya sastra yang pada umumnya ceritanya tidak lebih panjang daripada novel.  Menurut salah satu pendapat dari Nurhayati (2019: 116),cerpen  bisa disebut sebagai sebuah karangan fiktif yang biasanya hanya berisikan sebagian kisah dari seorang tokoh. Tetapi, cerpen biasanya juga berisikan seluruh kisah atau cerita kehidupan yang diceritakan dengan singkat dan hanya berfokus pada seorang tokoh yang dipilih. Cerpen juga merupakan karya sastra dalam bentuk prosa yang memiliki unsur-unsur didalamnya seperti, tokoh, alur, tema, amanat, sudut pandang, latar, serta gaya bahasa yang dipakai dalam penciptaan sebuah karya sastra.
      Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kajian tentang feminisme didalam cerpen Penguburan Kembali Sitaresmi karya Triyanto Triwikromo. Pengkajian atau pendekatan feminisme dipilih karena dalam cerpen tersebut terdapat kisah tentang perjuangan seorang tokoh utama dan teman-temannya yang merupakan seorang wanita dalam menghadapi segala penindasan dan kekerasan yang mereka alami akibat ketidakadilan gender. Ketidakadilan gender yang terjadi didalam cerpen tersebut antara lain yaitu: subordinasi atau anggapan bahwa perempuan bukanlah seseorang yang harus diutamakan dan menganggap bahwa laki-laki memiliki derajat yang lebih tinggi diatas perempuan dan dapat bertindak semena-mena, stereotipe yaitu pelabelan negatif terhadap kaum perempuan, segala tindak kekerasan yang dialami oleh kaum perempuan dalam cerpen tersebut.
      Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut pendapat Syamsudin (2006:7), "penelitian dengan menggunakan metode kualitatif adalah sebuah proses penelitian yang menentukan hasil dalam bentuk data yang berupa kata-kata tulisan atau lisan dan juga orang-orang ataupun perilaku yang ingin diamati". Dari definisi yang dipaparkan tersebut ada beberapa langkah yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara mengumpulkan data-data penelitian dengan menggunakan teknik membaca dan menulis. Kemudian data yang sudah terkumpul dianalisis dan diinterpretasikan untuk selanjutnya mengambil kesimpulan dari berbagai data tersebut. Data yang digunakan peneliti disini yaitu cerpen dengan judul Penguburan Kembali Sitaresmi karya Triyanto Triwikromo dari kumpulan cerpen kompas. Penelitian ini dilakukan dengan merujuk pada penelitian-penilitian lain yang lebih dahulu pernah dilakukan oleh beberapa peneliti dan relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti kali ini.  Penelitian tersebut antara lain yaitu: Penelitian yang dilakukan oleh Eka Fitriawati, Christiyanto Syam, Agus Wartiningsih yang berjudul Kajian Feminisme Dalam Antologi Cerpen Kami Tak Butuh Kartini Indonesia, dan penelitian yang dilakukan oleh Iit Kurnia, A. Totok Priyadi, Agus Wartiningsih dengan judul penelitian yaitu Kajian Feminisme Dalam Novel Secuil Hati Wanita Di Teluk Eden Karya Vanny Charisma W. yang tentunya relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti kali ini.