Mohon tunggu...
Aristoteles
Aristoteles Mohon Tunggu... Penulis - Penulis amateur

Hidup terlalu singkat untuk melihat kehidupan orang lain, jalani aja menurut perspektif kita sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Contoh Puisi tentang Penderita Kanker

6 Juli 2022   07:00 Diperbarui: 6 Juli 2022   07:09 1814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pesan Penderita Kanker
Dibalik satu puntung menyala
Mencipta merah merona bara
Terhisap nikmat sebuah rasa
Dibalik aroma marijuana
Kedamaian mulai bertahta
Tak ku sangka semua itu hanya fana
Menjerumuskanku dalam fatamorgana
Bara itu terus membakar
Sampai tak kusangka bahagia mulai pudar
Ambilkan aku segelas air kawan
Sebab bibir ini kini retak memudar
Aku terlihat menakutkan
Bahkan rambut kini jatuh berguguran
Aku hanya bisa merindu
Masa bahagia yang hilang karna candu
Apakah ini benar waktuku
Kudengar akhirat mulai merayu
Aku mulai bersahabat dengan kemoterapi
Yang memaksaku menghitung hari
Berapa lagi sisa hidup ini
Bagai puntung menunggu disetubuhi api
Sobat, kini berpalinglah
Ajaklah keluargaku untuk tabah
Jangan sampai pipi membasah
Carikan aku sepetak tanah
Kuharap ia mulai ramah
Mungkin ini yang akan kuanggap rumah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun