Mohon tunggu...
Aris Tiyanto
Aris Tiyanto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Hobi menulis dan Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Standar Operasional Prosedur Olahraga Pendakian Gunung di Gunung Ungaran

3 September 2024   10:16 Diperbarui: 3 September 2024   12:35 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semarang, 1 Juli 2024 -- Dalam rangka meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para pendaki gunung, Program Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk "Pentingnya Standar Operasional Prosedur (SOP) Olahraga Pendakian Gunung di Gunung Ungaran melalui Jalur Nyatnyono" sukses dilaksanakan pada Senin, 1 Juli 2024. Kegiatan ini diadakan di Universitas Ngudi Waluyo dan melibatkan mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Ngudi Waluyo sebagai mitra pengabdian.

Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, pecinta alam, hingga praktisi olahraga. Pembicara utama, Dr. Sahri dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), menekankan pentingnya penerapan SOP dalam olahraga pendakian gunung, khususnya di Gunung Ungaran. Dalam pemaparannya, Dr. Sahri menggarisbawahi bahwa pendakian gunung memiliki risiko yang tinggi, sehingga diperlukan prosedur standar yang ketat untuk meminimalisir potensi kecelakaan dan memastikan keselamatan semua pendaki.

Gunung Ungaran, yang terletak di Kabupaten Semarang, khususnya jalur pendakian melalui Desa Nyatnyono, telah menjadi destinasi populer bagi pendaki lokal dan nasional. Namun, belum adanya SOP yang diterapkan secara luas di jalur ini menjadi perhatian utama dalam diskusi. Dr. Sahri menyampaikan beberapa poin penting terkait SOP, seperti persiapan fisik yang memadai, penggunaan peralatan keselamatan, manajemen risiko, serta perlindungan lingkungan selama pendakian.

Selain pemaparan materi, acara ini juga diisi dengan sesi diskusi interaktif di mana peserta diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan bertanya langsung kepada narasumber. Melalui diskusi ini, terungkap berbagai tantangan yang dihadapi oleh pendaki, termasuk kurangnya informasi mengenai kondisi jalur dan minimnya kesadaran tentang pentingnya SOP.

Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Ngudi Waluyo, yang berperan sebagai mitra dalam pengabdian ini, juga turut berkontribusi dengan memberikan wawasan praktis terkait pelatihan fisik yang optimal untuk pendakian gunung. Mereka menekankan bahwa selain SOP, kesiapan fisik pendaki juga menjadi faktor krusial dalam menjamin keselamatan selama pendakian.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam pembentukan SOP yang komprehensif untuk pendakian di Gunung Ungaran, khususnya melalui jalur Nyatnyono. Dengan adanya SOP yang jelas dan diterapkan dengan disiplin, diharapkan angka kecelakaan dalam kegiatan pendakian dapat ditekan dan pendaki dapat menikmati kegiatan ini dengan lebih aman dan nyaman.

Universitas Ngudi Waluyo dan seluruh pihak yang terlibat dalam pengabdian ini menyatakan komitmennya untuk terus mendukung upaya peningkatan keselamatan dalam olahraga pendakian gunung. Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata dari kontribusi dunia akademik dalam pengembangan olahraga yang berkelanjutan dan aman bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun