Mohon tunggu...
Arista Widyani
Arista Widyani Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konsep Belajar dan Pembelajaran

3 Desember 2024   11:00 Diperbarui: 3 Desember 2024   11:04 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran, di sisi lain, adalah proses yang dirancang untuk mendukung terjadinya belajar. Pembelajaran melibatkan upaya sistematis dari pendidik untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan peserta didik mencapai tujuan tertentu. Konsep pembelajaran menekankan pada interaksi antara pendidik, peserta didik, dan lingkungan belajar.

Rumusan Masalah
Apa Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Apa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses belajar siswa dalam konteks pembelajaran di kelas
Apa Peran Teknologi dalam mendukung proses belajar dan pembelajaran yang lebih efektif di era digital saat ini
Apa teori belajar konstruktivisme behaviorisme dan kognitivisme

Tujuan Masalah            
Mengetahui Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses belajar siswa dalam konteks pembelajaran di kelas
Mengetahui Peran Teknologi dalam mendukung proses belajar dan pembelajaran yang lebih efektif di era digital saat ini
Mengetahui teori belajar konstruktivisme behaviorisme dan kognitivisme

BAB II
PEMBAHASAN
Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman, dan proses melihat, mengamati, memahami sesuatu.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, di mana mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.
Belajar adalah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap melalui pengalaman, pengamatan, latihan, atau pendidikan. Belajar dapat terjadi secara formal maupun informal dan bersifat aktif, di mana individu berinteraksi dengan lingkungan dan informasi untuk membentuk pemahaman atau keterampilan baru.
Pengertian Menurut Para Ahli :
Horton & Lovitt (2007): Belajar adalah suatu proses di mana individu memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman atau pembelajaran.
Gagne (1985): Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam kemampuan individu untuk berperilaku yang disebabkan oleh pengalaman atau latihan.
Dale (1969): Belajar adalah suatu proses aktif, bukan hanya menerima informasi, tetapi juga mengorganisir dan menghubungkan informasi yang diperoleh dengan pengalaman sebelumnya.
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan berbagai sumber belajar yang dipandu oleh pendidik, dengan tujuan untuk mengubah pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta didik. Pembelajaran melibatkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Pengertian Menurut Para Ahli :
Sanjaya (2006): Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dan pendidik serta sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar yang menumbuhkan aktivitas belajar dan mengembangkan potensi peserta didik.
Gagne (1985): Pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk memfasilitasi proses belajar peserta didik.
Saebani (2005): Pembelajaran adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai unsur yang saling berhubungan, seperti peserta didik, pengajaran, materi, dan lingkungan.
Secara umum, belajar berfokus pada perubahan individu yang terjadi akibat pengalaman atau latihan, sedangkan pembelajaran lebih menekankan pada proses yang dilakukan oleh pendidik untuk menciptakan lingkungan yang mendukung proses belajar tersebut.

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Proses belajar siswa dalam konteks pembelajaran di kelas
Motivasi
Motivasi belajar adalah dorongan internal siswa untuk mencapai tujuan belajar. Siswa dengan motivasi tinggi cenderung lebih aktif dan fokus dalam belajar.
Kondisi Fisik dan Psikologis
Kesehatan fisik seperti gizi, tidur yang cukup, dan kebugaran mempengaruhi konsentrasi siswa. Kondisi psikologis seperti kepercayaan diri, emosi, dan tingkat stres juga berperan penting.
Gaya Belajar
Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, seperti visual, auditori, atau kinestetik. Guru perlu mengenali gaya belajar siswa untuk menyampaikan materi secara efektif.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal meliputi aspek lingkungan dan interaksi yang mempengaruhi proses belajar, seperti:
Lingkungan Keluarga
Dukungan orang tua, suasana rumah yang kondusif, dan keterlibatan keluarga dalam pendidikan siswa memainkan peran penting.
Interaksi dengan Guru dan Teman Sebaya
Kualitas hubungan antara siswa dengan guru dan teman sebaya dapat mempengaruhi kenyamanan belajar siswa. Guru yang ramah dan teman yang mendukung dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif.

Fasilitas dan Sarana Pembelajaran
Ketersediaan buku, teknologi, dan ruang belajar yang nyaman dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran.

Peran Teknologi dalam mendukung proses Belajar dan Pembelajaran yang lebih efektif di era digital saat ini
Teknologi memainkan peran yang sangat besar dalam mendukung proses belajar dan pembelajaran yang lebih efektif di era digital saat ini, dengan berbagai cara sebagai berikut:
Akses Ke sumber belajar yang tak terbatas
Teknologi membuka akses tak terbatas ke informasi dan sumber belajar, seperti e-book, video pembelajaran, artikel, dan jurnal akademik, yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Hal ini membantu siswa dan pengajar untuk selalu terhubung dengan materi pembelajaran yang up-to-date dan relevan.
Pembelajaran daring (online Learning)
Platform pembelajaran online seperti Moodle, Google Classroom, dan Zoom memungkinkan pembelajaran dilakukan dari jarak jauh, mengatasi hambatan fisik dan geografi. Ini memberi fleksibilitas kepada siswa untuk belajar dengan cara dan waktu yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.
Personalisasi Pembelajaran
Teknologi memungkinkan pengalaman belajar yang lebih terpersonalisasi. Aplikasi dan platform berbasis kecerdasan buatan (AI) dapat menyesuaikan materi, tugas, dan latihan sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing siswa. Ini memungkinkan mereka untuk belajar dengan kecepatan dan cara yang paling efektif untuk mereka.
Kolaborasi dan interkasi
Teknologi juga mendukung pembelajaran kolaboratif. Platform seperti Google Docs, Microsoft Teams, dan berbagai aplikasi berbasis cloud memungkinkan siswa untuk bekerja bersama dalam proyek atau tugas secara real-time, berbagi ide, dan belajar dari satu sama lain tanpa terbatas oleh lokasi.
Pembelajaran Multimedia
Teknologi memungkinkan penggunaan berbagai jenis media (video, animasi, simulasi, dan grafik) yang membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik. Ini membantu memvisualisasikan konsep-konsep yang sulit dipahami melalui teks saja, sehingga meningkatkan pemahaman siswa.
Teori Belajar konstruktivisme behaviorisme, dan kognitivisme
Teori Belajar Konstruktivisme
Teori ini dikembangkan oleh tokoh seperti Jean Piaget dan Lev Vygotsky, dan menekankan bahwa belajar adalah proses aktif di mana individu membangun pengetahuan dan pemahaman melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Konstruktivisme menganggap bahwa pengetahuan tidak hanya diterima secara pasif, tetapi dibentuk melalui refleksi dan adaptasi terhadap informasi baru.
Piaget berfokus pada tahap perkembangan kognitif anak, di mana mereka membangun pengetahuan melalui pengalaman konkret dan abstrak.
Vygotsky menambahkan pentingnya interaksi sosial dan konsep zona perkembangan proksimal, yang mengindikasikan pentingnya bimbingan atau scaffolding dalam pembelajaran.
Inti: Pembelajar aktif dalam membangun pengetahuan, bukan sekadar menerima informasi.
Teori Belajar Behaviorisme
Teori kognitivisme, yang dipelopori oleh tokoh seperti Jerome Bruner dan Ulric Neisser, berfokus pada proses mental dalam pembelajaran. Pembelajar dipandang sebagai pemroses informasi yang aktif, yang mengorganisir, menyimpan, dan mengambil kembali informasi yang diperoleh. Berbeda dengan behaviorisme, kognitivisme tidak hanya melihat respons eksternal, tetapi juga memahami bagaimana pikiran dan pemahaman berkembang.
Bruner mengembangkan konsep pembelajaran berbasis penemuan, di mana pembelajar diharapkan untuk secara aktif menemukan pengetahuan melalui pengalaman dan eksplorasi.
Neisser menekankan peran memori, persepsi, dan perhatian dalam proses pembelajaran.
Inti: Pembelajaran adalah proses internal di mana individu menyusun dan mengelola informasi secara aktif.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
belajar adalah hasil atau dampak dari pembelajaran yang dirancang dengan tujuan tertentu, sementara pembelajaran adalah proses yang mendukung dan mengarahkan individu untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan baru.
Saran
Penyusun menyadari Makalah hasil kerja kelompok kami kurang, Oleh Karna itu Penuyusun meminta Bimbingan dari Dosen untuk membimbing kami Terimakasih

Daftar Pustaka

Arends, R. I. (2012). Learning to Teach (9th ed.). McGraw-Hill.

Bruner, J. S. (1996). The Culture of Education. Harvard University Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun