Mohon tunggu...
Arista Swandewi
Arista Swandewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelas : Ilmu Komunikasi 3A, NIM : 2012061016

Mahasiswa STAH N Mpu Kuturan Singaraja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alih Fungsi Eks Pelabuhan Buleleng (Monumen Yudha Mandala Tama) sebagai Cagar Budaya di Buleleng

27 Juli 2022   21:48 Diperbarui: 27 Juli 2022   22:12 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pura yang berdiri kokoh yang Nampak indah dan mempesona cukup menarik pengunjung untuk masuk kesana. Biasanya jika orang -- orang Bali mengadakan Upacara " Nganyut" maka ia akan bersembahyang terlebih dahulu di Pura Segara tersebut, sebelum menghanyutkan abu tulang -- belulang manusia yang telah melewati serangkaian Upacara mebakar di Kuburan ( seme ). 

Utuk itu kegiatan ini sangatlah penting untuk dilakukan, setelah upacara Nganyut ini maka akan dilakukan Upacara Ngedetin Abu yang nantinya akan diletakkan ( melinggih ) di Pura Dalem. Inilah kegiatan / ritual yang dijalankan oleh Umat Hindu di Bali. Untuk itu Eks Pelabuhan Buleleng Ikut berperan dalam memfasilitasi tempat untuk acara tersebut. 

Selain pura disana juga terdapat Kelenteng yang merupakan tempat persembahyangan umat Budha lokasi yang di bagian depan pintu masuk Eks Pelabuhan Buleleng menimbulkan ketertarikan masyarakat terhadap tempat persebahyangan terbut. Interior yang mengambil tema merah membuatnya terlihat mencolok di posisi tersebut. 

Eks pelabuhan Buleleng cukup menjadi tempat wisata dan persembahyang beberapa umat sehingga tidak terbengkalai begitu saja. Bahkan sanagat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Tempat tersebut mestilah harus tetap dijaga dan dilestarikan agar tidak rusak dan tidak lagi dilirik oleh masyarakat.

Selain tempat wisata sebagai spot foto dan sebagai tempat persembahyangan beberapa agama Eks pelabuhan Buleleng juga masih memilki gedung yang disewakan dalam acara -- acara tertentu yakni Gedung Imaco. Gedung ini dapat dikatakan luas serta cocok dalam digunakan sebagai tempat pernikahan, tempat acara formal maupun informal karena sangat nyaman. 

Cukup sering terdapat masyarakat yang menyewa gedung tersebut untuk kegiatannya, walaupun harus merenggut kocek beberapa juta rupiah tetaplah dianggap setara dengan fasilitas yang didapat sehingga bisa menjalankan acara dengan maksimal di gedung tersebut.

Selain gedung imaco disana di Eks Pelabuhan Buleleng juga terdapat Bangunan museum , Museum tersebut bernama Museum Soenda Kecil. Museum ini memiliki berbagai data terkait foto -- foto dan peninggalan Buleleng terdahulu. Museum ini banyak dikunjungi oleh wisatawan local maupun kaum pelajar sebagai tempat edukasi mengenai sejarah terdahulu. 

Museum ini ada setelah kejadian penjajahan Belanda di Bali yang diingat adanya peristiwa perobekan bendera warna biru di pelabuhan tersebut oleh masyarakat di Bali yang ingin mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan ingin mepertahankan wilayah tempatnya lahir. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun