Pura yang berdiri kokoh yang Nampak indah dan mempesona cukup menarik pengunjung untuk masuk kesana. Biasanya jika orang -- orang Bali mengadakan Upacara " Nganyut" maka ia akan bersembahyang terlebih dahulu di Pura Segara tersebut, sebelum menghanyutkan abu tulang -- belulang manusia yang telah melewati serangkaian Upacara mebakar di Kuburan ( seme ).Â
Utuk itu kegiatan ini sangatlah penting untuk dilakukan, setelah upacara Nganyut ini maka akan dilakukan Upacara Ngedetin Abu yang nantinya akan diletakkan ( melinggih ) di Pura Dalem. Inilah kegiatan / ritual yang dijalankan oleh Umat Hindu di Bali. Untuk itu Eks Pelabuhan Buleleng Ikut berperan dalam memfasilitasi tempat untuk acara tersebut.Â
Selain pura disana juga terdapat Kelenteng yang merupakan tempat persembahyangan umat Budha lokasi yang di bagian depan pintu masuk Eks Pelabuhan Buleleng menimbulkan ketertarikan masyarakat terhadap tempat persebahyangan terbut. Interior yang mengambil tema merah membuatnya terlihat mencolok di posisi tersebut.Â
Eks pelabuhan Buleleng cukup menjadi tempat wisata dan persembahyang beberapa umat sehingga tidak terbengkalai begitu saja. Bahkan sanagat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Tempat tersebut mestilah harus tetap dijaga dan dilestarikan agar tidak rusak dan tidak lagi dilirik oleh masyarakat.
Selain tempat wisata sebagai spot foto dan sebagai tempat persembahyangan beberapa agama Eks pelabuhan Buleleng juga masih memilki gedung yang disewakan dalam acara -- acara tertentu yakni Gedung Imaco. Gedung ini dapat dikatakan luas serta cocok dalam digunakan sebagai tempat pernikahan, tempat acara formal maupun informal karena sangat nyaman.Â
Cukup sering terdapat masyarakat yang menyewa gedung tersebut untuk kegiatannya, walaupun harus merenggut kocek beberapa juta rupiah tetaplah dianggap setara dengan fasilitas yang didapat sehingga bisa menjalankan acara dengan maksimal di gedung tersebut.
Selain gedung imaco disana di Eks Pelabuhan Buleleng juga terdapat Bangunan museum , Museum tersebut bernama Museum Soenda Kecil. Museum ini memiliki berbagai data terkait foto -- foto dan peninggalan Buleleng terdahulu. Museum ini banyak dikunjungi oleh wisatawan local maupun kaum pelajar sebagai tempat edukasi mengenai sejarah terdahulu.Â
Museum ini ada setelah kejadian penjajahan Belanda di Bali yang diingat adanya peristiwa perobekan bendera warna biru di pelabuhan tersebut oleh masyarakat di Bali yang ingin mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan ingin mepertahankan wilayah tempatnya lahir.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H