Mohon tunggu...
Arista Swandewi
Arista Swandewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelas : Ilmu Komunikasi 3A, NIM : 2012061016

Mahasiswa STAH N Mpu Kuturan Singaraja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Alih Fungsi Eks Pelabuhan Buleleng (Monumen Yudha Mandala Tama) sebagai Cagar Budaya di Buleleng

27 Juli 2022   21:48 Diperbarui: 27 Juli 2022   22:12 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BULELENG,26 Juli 2002 -- Eks pelabuhan Buleleng berlih fungsi sebagai tempat wisata bersejarah yang terletak di daerah Buleleng , Bali. Eks Pelabuhan Buleleng yang terletak di Jalan Imam Bonjol , Kampung Tinggi banyak dikunjungi karena dapat mengenang perjuangan para pahawan yang melawan penjajah pada masa itu. 

Eks pelabuhan buleleng menarik perhatian baru dengan perubahan konsep tempat yang dulunya hanya sebagai pelabuhan dan beralih menjadi tempat wisata yang nyaman dan indah untuk dinikmati para masyarakat di Buleleng. 

Spot Wisata ini terletak di daerah Bali Utara yang tepatnya berada paling ujung daerah Bali Utara. Eks pelabuhan Buleleng mendapatan julukan sebagai Pelabuhan terbesar di Bali. Spot wisata ini berada di kota Singaraja sehingga diketahui oleh masyarakat di Bali Utara.

 Menurut sejarah di Bali, dahulu Kota Singaraja merupakan ibu kota dari Nusa Tenggara dan menjadi pusat pelayaran pada saat itu. Hal ini dapat terjadi sebab Eks Pelabuhan Buleleng merupakan satu -- satunya dermaga terbesar di Bali. Walaupun demikian, saat ini Eks Pelabuhan Buleleng sudah tidak bisa difungsikan lagi . hal itulah yang mendasari perubahan fungsi Eks Pelabuhan Buleleng menjadi spot pariwisata. 

Dibalik pemberhentian tersebut tentunya terdapat alasan yakni dasar yang sangat relevan karena pada tahun 1950 pusat pemerintahan Provinsi Bali pindah ke bagian bali Selatan sehingga lama kelamaan dengan berjalannya waktu masa kejayaan Eks Pelabuhan Buleleng mulai meredup dan semakin tidak diminati. 

 Dahulu Eks Pelabuhan Buleleng dijadikan sebagai tempat untuk menurunkan dan membongkar muatan barang sekaligus tempat persinggahan kapal -- kapal asing yang berlayar. Tempat ini pula yang sering dimaksud sebagai saksi bisu akan sejarah dari perjuangan rakyat Bali dalam memperjuangkan daerah dengan perlawanan sengit melawan penjajah bangsa Belanda. 

Sehingga saat ini berdiri tegak menjulang monumen dengan nama Yudha Mandala untuk mengenang perjuangan tersebut. Monumen tersebut berdiri dengan tangan selayaknya seorang tentara yang bersiap untuk melawan penjajah patung tersebut dilambangkan sebagai lascar rakyat yang memegang bendera merah putih, bertelanjang dada yang mana tangan satunya menunjuk ke arah laut. 

 Ada arti dalam setiap hal begitu pula monument tersebut, Yudha Mandala memiliki arti yakni ingin memberitahu kepada prajurit bangsa Indonesia bahwa ada kapal penjajah Belanda yang akan berlabuh. Dengan demikian kita bisa pahami bahwa Eks Pelabuhan Buleleng menjadi tempat bersejarah terjadinya perang antara prajurit Bali melawan Bangsa Belanda. 

Perjuangan tersebut dimaknai dengan monument yang dapat dilihat langsung oleh masyarakat Bali Khususnya Bali Utara. Karena perjuangan mereka perlu dikenang walaupun tempat tersebut sudah tidak lagi menampung para tentara tersebut,namun semua perjuangan yang mereka lakukan tidaklah sia -- sia. 

 Saat ini Eks Pelabuhan Buleleng sudah dialih fungsikan sebagai salah satu objek wisata yang jarang sepi pengunjung di Singaraja, Bali. Penataan di Eks pelabuhan Buleleng sudahdilakukan guna menata tempat tersebut sehingga terlihat indah dan rapi. Jika kita mengunjungi Eks Pelabuhan Buleleng terdapat satu tempat yang palig indah dan menjadi ikon dari Eks Pelabuhan Buleleng ini yaitu Restoran yang berada di jembatan Terapung. 

Jika kita mengenang masa lalu, tempat tersebut awalnya hanya kayu -- kayu yang berumur tua di dermaga. Namun kini sudah menjadi tujuan utama wisatawan untuk mengunjungi Eks Pelabuhan Buleleng. Hal ini terjadi sebab letak yang strategis untuk melihat pemandangan terindah adalah dengan berdiri diujung jembatan apung tersebut sembari melihat kea rah matahari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun