Mohon tunggu...
Arista Swandewi
Arista Swandewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelas : Ilmu Komunikasi 3A, NIM : 2012061016

Mahasiswa STAH N Mpu Kuturan Singaraja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Pengangguran Walaupun Bergelar Sarjana

3 Januari 2022   21:58 Diperbarui: 3 Januari 2022   22:16 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini kita sudah sering mendengar istilah pengangguran. Instilah ini diajukan kepada seseorang yang tidak berkerja. Tentunya dimasa sekarang ini pekerjaan tetap sangatlah diperlukan, mengingat modal hidup yang semakin tinggi dan perekonomian yang semakin sulit. 

Pasca covid - 19 ini pengangguran semakin meningkat sebab banyaknya pekerja yang di PHK, baik dilingkup perkantoran maupun di pabrik. Hal ini terjadi sebab adanya krisis ekonomi yang disebabkan oleh virus corona ini. 

Banyak perkantoran, pabrik hingga obyek pariwisata yang harus berhenti beroperasi sebab tidak ada konsumen yang datang,tentunya hal ini mengakibatkan berkurangnya ladang penghasilan masyarakat. 

Bantuan - bantuan sering diberikan pemerintah,namun terkadang tidak tepat sasaran, sehingga tidak bisa membantu masyarakat yang krisis ekonomi sebab terdampak covid -19. Sehingga menyiksa masyarakat tersebut.

Pusat penghasilan yang digerus oleh sebab adanya covid -19 ini sangatlah berdampak baik fisik maupun mental masyarakat, ketika covid ini mulai mulai berkurang inovasi - inovasi masyarakat mulai berjalan dengan mendirikan angkringan,namun banyaknya ide pembuatan tempat tersebut membuat mereka saling bersaing. 

Ditengah pandemi saat ini tentunya masih sangat sulit mencari konsumen hingga mengakibatkan mereka menjatuhkan harga untuk menarik konsumen. Pengangguran mulai berpindah profesi sebagai pemilik usaha hingga pemerja di tempat makan tersebut. Mereka menyanggupi sebab krisis ekonomi yang dirasakan. 

Sarjana pun tidak menjamin bahwa akan mendapatkan suatu pekerjaan,sebab sebagai sarjana akan kalah jika tidak memiliki skill tertentu,karena saat ini skill adalah yang utama. 

Seseorang yang terampil akan mudah mencari tempat untuk bekerja,namun jika sarjana tapi tidak memiliki skill maka tentu saja ia akan menganggur. 

Saat ini pengangguran hanya bisa mengadu nasibnya dengan bekerja serabutan hingga hanya sekedar mencari bantuan pemerintah saja. Ketekunan modal awal yang hendak dimiliki setiap sarjanawan namun hal ini tetaplah tidak bisa diserempakkan. Kemauan dan kesanggupan yang berbeda diantara individunya. 

Pengangguran disebabkan oleh kurangnya ketekunan, kemauan dan kesanggupan. Namun tetaplah sia - sia jika kita tidak memiliki modal awal yakni kemampuan. 

Untuk itu sangat penting adanya pembekalan mahasiswa sebelum terjun ke lapangan, pembekalan yang diadakan akan membuat pondasi yang kokoh pada diri mahasiswa untuk siap mencari pekerjaan yang layak dilakukan dan dijalankan serta mereka akan siap untuk bersaing dengan individu lainnya yang memerlukan pekerjaan juga.

Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia adalah hal yang mestinya dilakukan pemerintah untuk membangun suatu negara yang maju sebab masyarakat nya ya kompeten. 

Namun hal ini akan sia - sia jika par mahasiswa yang sudah sarjana namun tidak memiliki bakat apa - apa hanya sekedar bergelar namun tidak menunjukkan gelarnya. Mereka yang mengumpulkan skripsi dengan pembuatan dengan jasa joki, sangatlah meresahkan sebab para mahasiswa tersebut tidak menggunakan otak maupun kemampuannya untuk berjuang mendapatkan gelar tersebut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun