Mohon tunggu...
Arista Junaidi
Arista Junaidi Mohon Tunggu... -

Wakil Sekretaris Jenderal PSDA PB HMI 2010-2012.\r\nsenang menulis dan berdiskusi.\r\ntertantang berhijrah dan mengejar mimpi..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melawan Dehumanisme Israel

3 Juni 2010   12:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:46 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aksi dehumanis (kejahatan Kemanusiaan) kaum yahudi menemukan momentumnya, ketika Inggris 1927, membantu mereka (Israel) membangun perumahan penduduk di tanah Palestina. Dari situ warga yahudi mulai menguatkan basisnya di Palestina. 1937, kaum Yahudi membangun kekuatan bersenjatanya, dengan sokongan sekutu (Amerika Cs.) pada PD II. Resolusi DK PBB-November 1947, tentang pembagian tanah antara kaum Yahudi dan Palestina, menglegtimasikan keberadaan Yahudi di Negeri Palestina. Di ikuti pembubaran Ikhawanul Muslimin, dan pembunuhan terhadap tokoh pembela palestina Hasan Al-Banna.

Dari Fakta sejarah di atas menunjukan, bahwa keberadaan yahudi serta ideologi Zionismenya bisa berkembang, akibat sokongan kuat dari Amerika dan Sekutunya serta bantuan DK PBB. Berbagai propaganda tentang superioritas Ras Yauhdi terus mereka lancarkan. Perlahan tapi pasti, pencaplokan tanah Palestina terus meluas, hingga rakyat Palestina bagaikan hidup di tempat pengasingan – terisolasi dalam rumah sendiri.

Ini tentu ironi, hak-hak manusia yang diatur dalam The Human Right Convention, tak pernah di rasakan rakyat palestina. Hukum Internasional, tentang genosida dan Kejahatan kemanusiaan, tak kuasa menjerat Israel (Yahudi) yang terus melakukan kejahatan tersebut. Bahkan Amerika dan Negara-negara yang memiliki hak Veto di DK PBB, tak segan-segan mengunakan hak vetonya jika DK PBB ingin menjatuhkan sanksi kepada Israel.

Dari situ, kezaliman Israel nampaknya sulit di hentikan. Karena tak ada satu aturan internasional pun yang bisa membatasi aksi dehumanis mereka. Bahkan penyerangan Konvoi kapal Kemanusiaan, Mavi Marmara (hingga tulisan ini di buat) belum ada kejelasan soal sanksi apa yang akan dimabil oleh DK PBB. Hanya statement kecaman yang baru dilancarkan DK PBB, Serta akan membentuk TPF (tim pencari fakta internasional), sesuai desakan dari Indonesia.

Dari situ, penulis mengajukan tiga tawaran untuk menghentikan dehumanisme Israel;
1. Penghentian kebiadaban (dehumanisme) Israel hanya bisa dilakukan, jika masyarakat dunia bisa melepaskan di kotomi perspektif agama dalam mendamaikan peran Israel – Palestina. Dan meilhat perang Palestina-israel sebagai bentuk kebiadaban modern yahudi, dalam semangat humanistik.
2. Masyarakat Dunia harus bersatu (di pelopori oleh Polisi dunia – Amerika), memaksa DK PBB untuk menjerat Israel di Pengadilan Internasional.
3. Negara–negara dunia harus berani memutus hubungan diplomatik dengan Israel, melakukan Embargo dan mengisolasikan Israel dari pergaulan Internasional.

Tiga tawaran di atas penting untuk di lakukan, sebab dehumanisme Israel telah memporak-porandakan keadilan dunia. Bahkan Israel dengan sadar sedang melakukan terorisme Negara, dengan menggunkan kekuatan militer Negaranya untuk menghabisi hak-hak warga sipil di belahan Dunia. Imbasnya, Tata dunia barunya (the new order) Amerika, telah mati di tangan Israel. Palestina butuh kemerdekaan. Dehumanisme Israel harus di lawan. Semoga.

Sekretaris Umum HMI Cabang Ambon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun