Mohon tunggu...
Arista Desfannya Putri
Arista Desfannya Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

stay a mystery, it's better

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kurangnya Motivasi Wanita untuk Berhijab

4 Desember 2023   20:47 Diperbarui: 4 Desember 2023   20:52 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Alena Darmel: https://www.pexels.com/id-id/foto/gadis-duduk-arsitektur-jendela-8164713/

Makna hijab ialah dalam bentuk jamak kata jilbab yang merupakan bentuk mashdar dari kata jalbaba, yang berasal dari kata jalaba yang berarti menghimpun dan membawa, dan juga berarti menutupkan sesuatu di atas sesuatu yang lain sehingga tidak dapat di lihat. Sedangkan kata jalabib sendiri dapat diartikan sebagai baju kurung yang dapat menutupi semua anggota tubuh.

Hukum mengenai pemakaian hijab tertera di dalam Al-Quran dimana wanita muslim dianjurkan memakai hijab untuk menutup aurat mereka, menutup aurat hukumnya wajib dan untuk wanita muslim biasanya memakai hijab untuk menutupi auratnya sama halnya seperti shalat, puasa, dan zakat.

Mengenakan jilbab merupakan salah satu kewajiban muslimah yang tidak boleh diabaikan, Islam juga mewajibkan seluruh muslimah untuk menutup auratnya, pemakaian hijab merupakan simbol identitas agama dan budaya bagi wanita muslim. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, fenomena menarik terjadi di mana sebagian wanita muslim enggan untuk memakai hijab. Keputusan ini tidak hanya mencerminkan dinamika individual, tetapi juga mencerminkan perubahan sosial dan nilai dalam masyarakat.(Fachruddin 1991)

Para tokoh agama masih memperdebatkatkan apa hukumnya untuk memakai hijab, ada yang berpendapat seperti M. Quraish Shihab bahwa hukum memakai hijab tidak wajib dan dianggap sebagai anjuran saja karena hijab adalah masalah khilafiyah dan sebagai bagian dari adat beberapa daerah saja, namun Yusuf Qardhawi berpendapat bahwasannya batasan aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan dan memakai hijab hukumnya wajib. 

Melihat dari beberapa kondisi ini, faktor-faktor wanita muslim sekarang enggan berhijab. Hal ini terbukti, beberapa wanita sekarang enggan berhijab dikarenakan berbagai faktor internal maupun eksternal, faktor dari internal seperti gerah jika digunakan, jilbab tidak menarik, dan takut terlihat jelek. Adapun faktor dari eksternal seperti, pengaruh telepon genggam, lingkungan pertemanan, dan pengaruh sekolah.

Pemakaian hijab atau jilbab memiliki tujuan yaitu sebagai identitas agama yang membedakan agama lain, dan sebagai penjaga dan perlindungan diri dari berbagai gangguan, sedangkan menurut syari'at ialah semata mata bentuk ketaatan seorang wanita kepada Allah dan rasul-Nya dan sebagai bukti keimanan seseorang.

Sejak era globalisasi seperti sekarang, semakin banyak wanita yang enggan memakai hijab khususnya pada remaja, banyak remaja yang terpengaruh westernisasi karena ingin seperti menjadi artis atau tokoh yang mereka idolakan ataupun film-film yang banyak di tonton oleh kalangan remaja, beberapa kondisi ini sering kita saksikan di masa sekarang yaitu banyak para remaja setelah pulang dari berkuliah, ketika kelas berakhir langsung melepas hijabnya dengan berbagai alasan.

Menurunnya minat untuk memakai hijab ini harus di anggap serius dikarenakan dapat melunturkan budaya ke Timuran kita. Sebagai solusi dari masalah tersebut diharapkan para orang tua dapat meluangkan waktu untuk menasihati atau memberi wejangan untuk memakai hijab, dan diharapkan lingkungan juga bisa menerima lebih baik penggunaan hijab agar hilang padangan bila memakai hijab itu terlihat tidak menarik, susah untuk mendapatkan pasangan, kuno, dan susah mendaptkan pekerjaan. Fenomena menurunnya minat Wanita muslim dalam berhijab menyoroti adanya masalah kompleks yang melibatkan pengaruh budaya, tekanan sosial, dan faktor personal.

Keadaan diatas tentu saja menunjukan faktor indikasi yang menunjukan bahwa pemakaian hijab di kalangan generasi muda mulai memudar akibat banyak sekali aspek dalam kehidupan modern saat ini seperti westernisasi, lingkungan, pekerjaan dan faktor-faktor lainnya yang membuat fenomena ini terjadi.

Foto oleh Alena Darmel: https://www.pexels.com/id-id/foto/gadis-duduk-arsitektur-jendela-8164713/
Foto oleh Alena Darmel: https://www.pexels.com/id-id/foto/gadis-duduk-arsitektur-jendela-8164713/

Meskipun beberapa wanita mungkin dengan berhijab dapat membatasi kebebasan atau tidak sesuai dengan tren fashion, penting juga untuk menghormati keputusan individu sambil memahami bahwa pilihan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek dalam masyarakat modern. Untuk memahami dengan lebih baik dan mempromosikan pemahaman saling menghargai, penting bagi setiap elemen di masyarakat untuk terlibat dalam dialog yang terbuka untuk saling memahami satu sama lain, dan mendukung kebebasan berekspresi setiap individu.

Sebagai individu yang memakai hijab kita juga tidak bisa untuk memaksakan "pokoknya memakai hijab suatu keharusan." Untuk yang belum istiqomah dalam berhijab karena mungkin individu yang belum bisa memakai hijab dengan istiqomah mempunyai beberapa alasan yang tidak bisa di ganggu gugat seperti, bekerja disalah satu perusahaan yang tidak memperbolehkan untuk memakai hijab dan memilih untuk membuka tutup hijab menjadi pilihan yang terbaik. Nyatanya hal itu tidak sama sekali, karena semua hal yang dipaksakan itu tidak baik. Tekanan dari masyarakat seperti adanya stereotip atau pandangan masyarakat terhadap wanita berhijab juga bisa menciptakan tekanan tambahan. Adapun tekanan dari lingkungan sekitar, baik itu teman sebaya, teman kerja, atau lingkungan sekolah, dapat mempengaruhi keputusan seorang wanita muslim sekarang untuk memakai hijabnya.

Setiap individu diharuskan untuk bisa menerima apapun pilihan setiap individu lainnya dan selama tidak bertentangan dengan hukum dan norma-norma yang ada itu boleh-boleh saja, kita tidak mempunyai kapasitas atau wewenang untuk menyalahkan individu yang tidak memakai hijab karena masalah ini berkaitan dengan hubungan Tuhan dan ciptaan-Nya itu sendiri yang artinya hal ini bersifat masing-masing, kita sebagai orang lain hanya bisa memberikan saran dan tidak ada paksaan untuk itu.

Oleh karena itu diatas saya menjelaskan bagaimana pentingnya menghargai dan memahami setiap pilihan orang lain serta tidak menghakimi orang-orang yang belum siap secara mental dan pikiran untuk melakukan hal yang sama. Melihat dari beberapa kondisi ini, dapat disimpulkan bahwa wanita sekarang enggan berhijab. Hal ini terbukti dari beberapa individu yang memilih untuk tidak berhijab dikarenakan berbagai faktor yang mempengaruhi setiap individu itu sendiri dan kita sebagai masyarakat dituntut untuk tidak menghakimi keputusan dari masing-masing individu itu sendiri.

Daftar Pustaka

Fachruddin, Fuad Mohammad. 1991. Aurat Dan Jilbab: Dalam Pandangan Mata Islam. Cetakan. 1. Jakarta : CV. Pedoman Ilmu Jaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun