Bank sampah "Semangat Sejahtera" di Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunugnpati, Kota Semarang, menunjukkan bahwa sampah dapat menghasilkan keuntungan finansial. Dalam kunjungan KKN UIN Walisongo Semarang pada tanggal 3 Juli 2024, terlihat berbagai produk dari sampah seperti, keranjang dari tutup botol, vas dari botol bekas, bunga dari plastik, dan lain sebagainya. Keberanian dan inovasi pengelola bank sampah dalam mengubah sampah menjadi barang yang bernilai jual patut diapresiasi.
Salah satu contoh menarik adalah mengubah botol atau galon bekas menjadi vas bunga dana barang fungsional lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa sampah tidak hanya menjadi masalah, namun juga bisa menjadi peluang untuk meningkatkan ekonomi dan menjaga kelestarian lingkungan.
Pengelola bank sampah "Semangat Sejahtera" yakni Bu Niken, menghimbau semua orang untuk menghindari mencoret atau mengecat galon atau botol bekas yang dapat dimanfaatkan sebagai barang fungsional. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan cat atau coretan tersebut mencemari lingkungan dan membuat proses daur ulang lebih sulit. Galon atau botol bekas yang dicat mungkin akan lebih bagus, namun kedepannya akan membuat lingkungan rusak.
"Memanjakan mata namun membuat lingkungan merana" ujar Bu Niken.
      Kunjungan ke bank sampah "Semangat Sejahtera" memberikan banyak pelajaran berharga tentang bagaimana mengelola sampah dengan cara yang inovatif dan menguntungkan secara ekonomi. Diharapkan masyarakat akan terinspirasi untuk mulai memilah sampah dan memanfaatkannya secara cerdas. Jadi, kita dapat membuat lingkungan yang bersih, Lestari, dan Sejahtera dengan bekerja sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H