Hati Mbak Nilam yang luar biasa lembut ini, membuat Pak Lambok yang dulunya orang yang apatis, selalu memikirkan dirinya, berubah menjadi orang yang sosialis.Â
Ternyata begitu besar pengaruh cinta terhadap jiwa seseorang. Namun karena perbedaan mereka, akhirnya mereka berpisah. Dan akhirnya bapak itu bertemu dengan cewek pujaan hatinya teman sesama perusahaan, dari batak, nasrani, dan kemudian mereka menikah. Dari cerita bapak ini, dia minta saya belajar dari dia.
Dulu saya pernah terjebak 7 tahun dekat dengan seorang chinese, bangka. Kelemahlembutannya, kedermawannya, membuat saya yang dulunya orang yang apatis, terlalu memikirkan diri sendiri dan tidak pernah memikirkan orang lain, menjadi berubah. Saya sekarang berubah menjadi orang yang dermawan, pandai menghargai orang, menghormati orang tanpa memandang status dan segala macem.Â
Cewek chinese ini orangnya dermawan banget. Pernah suatu saat waktu membayar makanan, saya sempet bilang dengan nada mengejek, emang gaji kamu berapa sih sampe kamu bayarin aku, udah biar aku yang bayar. Trus dia bilang "Songong Lu". Dari situ saya belajar ternyata menjadi dermawan tidak harus nunggu kaya, dan belajar untuk lebih menghormati orang lain dengan kalimat yang lebih sopan.Â
Oh iya, kenapa tiba-tiba 2 orang diatas seolah-olah memberikan isyarat, padahal saya nggak pernah cerita apa-apa sebelumnya. Iya, semesta mendukung, namun terjebak bukanlah sebuah pilihan, ini takdir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H