Mohon tunggu...
Diana Aristiawan Setyo Wibowo
Diana Aristiawan Setyo Wibowo Mohon Tunggu... Insinyur - Engineer

Engineer dan Penulis, tertarik pada dunia engineering dan dunia seni. Menjadi Manajer Pusat Listrik Pilang, PLN (2016-2017), Manajer Pusat Listrik Merawang, PLN (2017-2018). Sedang berusaha menyelesaikan desain dan membangun ulang Yayasan Sosial Panti Krida Seni Tradisi Jawi yang berkualitas dan terjangkau untuk semua anak bangsa. Bisa dihubungi di arizt_sw@yahoo.com.

Selanjutnya

Tutup

Love

Pesan Cinta dari Seorang Desain Interior

21 Juli 2021   01:54 Diperbarui: 21 Juli 2021   01:58 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Hati Mbak Nilam yang luar biasa lembut ini, membuat Pak Lambok yang dulunya orang yang apatis, selalu memikirkan dirinya, berubah menjadi orang yang sosialis. 

Ternyata begitu besar pengaruh cinta terhadap jiwa seseorang. Namun karena perbedaan mereka, akhirnya mereka berpisah. Dan akhirnya bapak itu bertemu dengan cewek pujaan hatinya teman sesama perusahaan, dari batak, nasrani, dan kemudian mereka menikah. Dari cerita bapak ini, dia minta saya belajar dari dia.

Dulu saya pernah terjebak 7 tahun dekat dengan seorang chinese, bangka. Kelemahlembutannya, kedermawannya, membuat saya yang dulunya orang yang apatis, terlalu memikirkan diri sendiri dan tidak pernah memikirkan orang lain, menjadi berubah. Saya sekarang berubah menjadi orang yang dermawan, pandai menghargai orang, menghormati orang tanpa memandang status dan segala macem. 

Cewek chinese ini orangnya dermawan banget. Pernah suatu saat waktu membayar makanan, saya sempet bilang dengan nada mengejek, emang gaji kamu berapa sih sampe kamu bayarin aku, udah biar aku yang bayar. Trus dia bilang "Songong Lu". Dari situ saya belajar ternyata menjadi dermawan tidak harus nunggu kaya, dan belajar untuk lebih menghormati orang lain dengan kalimat yang lebih sopan. 

Oh iya, kenapa tiba-tiba 2 orang diatas seolah-olah memberikan isyarat, padahal saya nggak pernah cerita apa-apa sebelumnya. Iya, semesta mendukung, namun terjebak bukanlah sebuah pilihan, ini takdir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun