Katanya desain interior rumah itu bukan cuma tentang teknik penempatan perabotan rumah tangga, tetapi juga tentang seni mendesain sebuah ruangan sesuai dengan karakter si pemiliknya.Â
Awalnya saya sedang mencari seorang desain interior, kemudian setelah saya cari-cari di instagram, ketemulah nama salah seorang teman SMP saya dulu.Â
Sebelum dia mendesain rumah saya, dia gali dulu tentang saya, tentang hobi saya, tentang kesukaan saya, tentang hidup  yang telah saya lewati. Kemudian sang desainer ini menceritakan masa lalunya, tentang kisah cintanya dengan pacarnya, yang akhirnya tidak menjadi suaminya.Â
Dia menceritakan kisahnya dengan tertawa-tawa, malah saya yang mendengarnya meneteskan air mata selama dia bercerita. Kisah cintanya sedih, tapi kenapa dia bisa menceritakan dengan raut bahagia, seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Â
Dia seorang nasrani yang religius, rajin ke gereja setau saya, dia menceritakan tentang bagaimana dia 5 tahun berpacaran dengan seorang laki-laki muslim dengan segala masa-masa indahnya, dan menjalani perbedaan yang nyata, kadang pacarnya mengantarkan dia ke gereja, kemudian saat bulan puasa, dia membangunkan lewat telpon pacarnya untuk makan sahur.Â
Selama 4 tahun dia kuliah, akhirnya dia lulus kuliah, namun si pacarnya ini belum lulus. Nah, dia rela untuk melanjutkan kuliah lagi, ke jenjang S2, demi bisa menemani pacarnya agar pacarnya bisa lulus S1.Â
Namun akhirnya mereka berpisah karena si cowok tidak mau ikut si cewek. Kemudian si cewek menikah dengan kakak kelasnya yang sama-sama nasrani, yang satu gereja.Â
Nah si temen saya ini kemudian menatap saya dan berpesan. Kamu jangan memilih cewek yang beda agama ya. Inget itu. Jangan beda agama.
Kemudian saya teringat dengan Pak Lambok, atasan saya di kantor, menceritakan hal yang sama. Dia menceritakan bagaimana dulu waktu kuliah di jogja, tertarik dengan seorang cewek jawa, yang namanya mbak Nilam, muslim.Â
Pak Lambok ini seorang nasrani religius, dari  suku Batak. Dia menceritakan bagaimana mbak Nilam, cewek Jawa yang begitu anggun, sopan, dan memiliki kepekaan sosial yang luar biasa.Â
Pernah suatu ketika Mbak Nilam ini bertemu dengan seorang ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) kemudian dia memberikan nasi bungkus dan air mineral untuk ODGJ ini.Â