Mohon tunggu...
ArissaShaumi
ArissaShaumi Mohon Tunggu... Model - Mahasiswa

I love my self

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Manajerial Perempuan dalam Dunia Hubungan Masyarakat (Public Relations) di Lembaga Pemerintah

6 Februari 2024   19:55 Diperbarui: 6 Februari 2024   20:12 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PERAN MANAJERIAL PEREMPUAN DALAM DUNIA HUBUNGAN MASYARAKAT (PUBLIC RELATIONS) DI LEMBAGA PEMERINTAH

Arisa Shaumi Novianti -- Ilmu Komunikasi 4

International Women University

ABSTRACT

The aim of this research is to assess the roles played by public relations practitioners (PR or public relations) in Indonesian government institutions. As more and more women work in public relations, public relations has become known as a gendered profession. In general, women have communication skills that are in accordance with feminine principles to help build relationships with the public to support the image of the institution. The hypothesis of this research is that female public relations practitioners carry out their activities managerially. with the role model of public relations as a tool. This research encourages the government public relations sector to provide female practitioners with opportunities to participate more actively in managerial roles to encourage women.

Keywords: Communication Gender, Governmen Public Relations, Managerial Roles, Technician Roles. Women Empowerment.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai peran-peran yang dimainkan oleh praktisi hubungan masyarakat (humas atau public relations) di lembaga pemerintah Indonesia. Karena semakin banyak perempuan yang bekerja di bidang humas, humas telah dikenal sebagai profesi bergender. Secara umum, perempuan memiliki kemampuan komunikasi yang sesuai dengan prinsip feminim membantu membangun hubungan dengan publik untuk mendukung citra lembaga. Hipotesis penelitian ini adalah bahwa praktisi humas perempuan melakukan aktivitasnya secara manajerial. dengan model peran kehumasan sebagai alatnya. Penelitian ini mendorong bidang kehumasan pemerintah untuk memberi praktisi perempuan kesempatan untuk berpartisipasi lebih aktif dalam peran manajerial untuk mendorong perempuan.

Kata Kunci: Gender, Humas Pemerintah, Komunikasi, Pemberdayaan Perempuan, Peran Manajerial, Peran Teknis.

1. PENDAHULUAN

            Jumlah perempuan dalam bidang hubungan masyarakat mengalami peningkatan yang cukup banyak melebihi jumlah praktisi laki-laki dibeberapa negara. Seiring dengan berkembangnya zaman jumlah dari perempuan diarena publik akibat kesadaran terhadap kesetaraan gender dalam masyarakat. Jumlah peran hubungan masyarakat pun didominasi perempuan yakni 70% sampai 75% dari data terbaru dan juga berita. Selain itu, perempuan juga mendominasi jumlah akademis di bidang kehumasan atau biasa disebut hubungan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun