Mohon tunggu...
Aris Risnandar
Aris Risnandar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berintegrasi, melampaui keterbatasan yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KAI Commuter: Melihat Kemanusiaan, Saling Pengertian dalam Perjalanan Naik Transportasi Publik

20 Agustus 2023   23:04 Diperbarui: 20 Agustus 2023   23:11 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman tidak terduga harus menunggu kereta KRL diperbaiki sehingga mengalami keterlambatan sampai satu jam, tetapi dari sana saya menjadi salah satu orang yang bisa merasakan KRL mogok dan harus berpindah kereta di Stasiun Klaten untuk melanjutkan perjalanan. Namun, hal tidak terduga lainnya adalah ketika kereta pengganti mengalami hal serupa, yaitu mati lampu dan mogok kembali hingga harus berpindah ke rangkaian kereta lain.

Sampai akhirnya, saya tiba di Stasiun Purwosari, Solo kira-kira pukul 20.20 WIB. Perjalanan terlama hingga memakan waktu hingga dua jam perjalanan hingga tiba di Solo dengan selamat tentunya. Dari pengalaman itu, saya belajar hal bahwa rencana apa pun dan sebaik apa pun akan ditemukan kekurangan yang tidak terduga sekalipun. Namun, yang tak kalah pentingnya adalah melatih kesabaran untuk di tengah kondisi yang bukan di dalam kendali saya.

Ketiga, petugas KAI Commuter yang siap membantu demi kenyamanan pengguna KRL. Seperti yang telah disebut di atas, pengalaman saya menggunakan KAI Commuter di awal-awal masih terbilang kaku dan mesti butuh adaptasi dan belajar. Walaupun demikian, setelah puluhan kali menggunakan KRL saya sudah bisa menggunakan kartu e-money untuk tap kartu atau scan QR code ketika akan memasuki stasiun keberangkatan dan keluar di stasiun tujuan.

Melihat ketika baru awal-awal menggunakan KAI Commuter, sistem tap kartu dan QR code menjadi hal yang baru bagi saya ketika menggunakan moda transportasi publik. Kecanggungan akan sesuatu yang baru tergambarkan ketika saya harus menunggu petugas KRL dimen-tap-kan kartunya karena saya tidak langsung keluar pintu keluar ketika lampu penanda hijau sudah menyala.

Rasa malu pastinya sudah tergambarkan dari mimik muka saya ketika itu apalagi saat jam pulang kerja di mana antrean pengguna KRL begitu panjangnya. Namun, petugas yang bertugas ketika itu begitu sigap ketika saya tidak bisa masuk dan tertahan di pintu keluar KRL di stasiun. Pelayanan yang baik dengan tugas yang tidak mudah baik mereka yang bertugas.  

 Selain itu, hal menarik yang tidak bisa saya lewatkan ketika menggunakan moda transportasi KAI Commuter adalah melihat lanskap di sepanjang perjalanan menuju Yogyakarta-Solo  maupun sebaliknya yang menyuguhkan keindahan dengan bentang alam yang memesona. Di sepanjang perjalanan, ketika langit sedang cerah dan tidak tertutup awan, saya bisa melihat Gunung Merapi dan Gunung Merbabu di belakangnya berdiri gagah dengan hamparan dataran rendah di bawahnya yang subur.

Selain itu, sebagai salah satu wilayah yang menyimpang sejarah panjang peradaban manusia di Pulau Jawa, daerah Yogyakarta dan Solo menyuguhkan keindahan berupa candi-candi yang masih bisa kita lihat sampai sekarang dari berbagai kerajaan yang dulu pernah berdiri. 

Salah satunya adalah Candi Kalasan yang saya lihat setiap kali menggunakan KAI Commuter, jaraknya yang dekat dari jalur kereta api menjadikan candi ini dapat terlihat dari jendela kereta, berdiri gagah di tengah pemukiman warga yang menjaganya.

Di samping itu, hamparan sawah dan tanaman palawija menjadi gambaran setiap kali saya bepergian Yogyakarta-Solo maupun sebaliknya, dataran rendah dengan hamparan sawah yang luas menjadi oase tersendiri ketika bepergian dengan menggunakan KAI Commuter ketika siang hari. Apalagi melihat perbukitan karst Gunungkidul di sisi selatan seakan menjadi pembatas antara dataran rendah dan perbukitan Gunungkidul antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

KAI Commuter Line sebagai moda transportasi yang murah, cepat, aman, dan nyaman telah memberikan gambaran lebih mengenai kota di mana saya sedang tumbuh dan dibentuk dengan pengetahuan. Rasa aman dan nyaman ketika menggunakan KAI Commuter Line tergambarkan dari puluhan kali saya menggunakan moda transportasi ini. Mengapresiasi bisa dapat melihat setiap pengguna yang tetap berdiri walaupun dengan waktu perjalanan yang tidak sebentar atau melihat bagaimana petugas KRL dengan ramahnya membantu pengguna yang membutuhkan tempat duduk untuk dapat duduk dengan nyamannya. 

Pada akhirnya, saya menemukan pelajaran berarti akan hidup di tempat yang jauh dari rumah. Salah satunya, di moda transportasi KAI Commuter yang telah membuka mata saya tentang indahnya membantu ketika yang sedang membutuhkan malah tidak kebagian tempat duduk atau ketika petugas yang ramah dan sigap membantu memberikan pelayanan terbaiknya dan itu memberikan pelajaran bagi saya untuk terus membantu dengan setulus hati dan ikhlas sebagai manusia yang tidak lepas dari manusia lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun