Guru berdasarkan tugasnya, UU 14 tahun 2005 mendefinisikan guru sebagai pendidik profesional dengan tugas utama melakukan serangkaian proses pembelajaran pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Selain dari tugasnya, guru juga didefinisikan berdasarkan syarat yang harus dipenuhi.Â
Seorang guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pemilihan hari guru nasional di tanggal 25 November yang bertepatan dengan hari ulang tahun PGRI dipandang sebagai upaya untuk mewujudkan penghormatan kepada guru.Â
Lebih lagi, guru dianggap memiliki kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan pembangunan nasional, secara khusus dalam pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Temuan masalah kesejahteraan guru?
Rendahnya kesejahteraan guru mempunyai peran dalam membuat kualitas pendidikan Indonesia. Termasuk guru honorer yang rela digaji tak seberapa dan dibawah minimun gaji yang ditetapkan. Sebagai contoh di Kebumen, Jawa Tengah guru honorer mendapatkan Rp. 400.000/bulan.Â
Dengan penghasilan yang tak seberapa tersebut seringkali memaksa para guru mencari penghasilan dari pekerjaan-pekerjaan lain. Tentu akan berdampak kepada proses pembelajaran yang kadang tidak maksimal dikarenakan guru juga terfokus kepada hal tersebut.Â
Pada akhirnya mereka memiliki kehidupan yang hanya sekedar mencukupi untuk makan dan kebutuhan sehari-hari sehingga tidak ada waktu untuk meningkatkan kapasitas dan softskill sebagai guru.Â
Diluar juga banyak contoh guru honorer yang selama belasan tahun mengabdi tetapi tidak dapat mengikuti pengangkatan CPNS karena berbagai faktor.
Peran mahasiswa sebagai calon guru dan program pendukung lewat kampus mengajar?
Sejauh ini dari pengalaman penulis dari awal sampai detik-detik akhir menjadi mahasiswa penulis dari masuk pada pengenalan atau ospek kampus bahkan tidak dikenalkan apa itu Tri Dharma Perguruan Tinggi dan pentingnya terhadap landasan dasar bagi seorang mahasiswa secara filosofis dalam gerakan skala nasional untuk membangun bangsa dan peradaban.Â
Sungguh miris penulis baru mengetahui Tri Dharma Perguruan Tinggi disaat penulis mengikuti diskusi yang dilaksanakan oleh salah satu organisasi yang penulis ikuti di kampus.Â