Mohon tunggu...
Aris Ramdhani
Aris Ramdhani Mohon Tunggu... Wiraswasta - panggil saja Aris

seorang lulusan dari Sosiologi Unsoed yang masih mencoba untuk menyenangi membaca buku dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Seksualitas

12 Agustus 2022   10:17 Diperbarui: 12 Agustus 2022   10:53 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Etdah temanya berat banget yaa haha, taPi tenang, tema ini berawal dari orbolan beberaPa hari yang lalu dengan salah satu kawan. Eh bukan berarti tongkrongannya ngebahas yang berat terus yaa, ini sih mungkin obrolan tengah malam dengan kawan di warkoP sebetulnya dan sudah lumrah toh. Intinya kita ga seserius itu dah.

Tulisan ini didasari oleh Pertanyaan salah satu kawan saya yang bertanya tentang "kenaPa dah orang sekarang merasa bangga dan mengumbar tentang aktiPitasnya dengan Pasangan?[1]". Ya saya jawab dengan sekenanya aja ya, dengan jawaban "ya baguslah, mungkin mereka bangga dengan Pasangannya makanya mereka mengumbar aktiPitasnya". TaPi ternyata, maksud Pertanyaan kawan saya ini bukan mengarah kesana, taPi konteksnya adalah aktiPitas "ranjangnya".

 

Saya sedikit kaget dan bertanya tanya dalam Pikiran "kok bisanya tiba tiba dia nanya kek begitu dah?". Namun saya tersadar, karena saya Pernah membaca bahwa Pikiran manusia akan lebih aktif di malam hari. Lalu saya jawab dengan sekenanya lagi dengan jawaban "geser kali makna Perawan sama Perjakanya". Dia menimPali jawaban saya dengan Pertanyaan lagi "maksudnya geser makna Perawan dan Perjaka gimana?". Dari Pertanyaan  itu, saya sadar bahwa obrolan ini kayaknya bakal serius nih. Akhirnya saya coba menjelaskan maksud dari jawaban saya tadi.  

 

Pergeseran makna kePerawanan dan kePerjakaan itu maksudnya bergesernya cara Pandang orang terhadaP kePerawanan atau kePerjakaan yang dimiliki oleh setiaP orang. MengaPa bisa bergeser?[2] Menurut saya banyak faktor yang menyebabkan adanya Pergeseran itu. 

 

Pertama, Perkembangan IPTEK yang sangat cePat tentu tidak hanya memberikan damPak Positif. SePerti yang lazim diketahui bahwa geliat Pengetahuan untuk membahas tentang kesetaraan gender juga sudah kencang. Berkembangnya Paham tentang kesetaraan gender ini yang memPerjuangkan hak kesetaraan bagi setiaP manusia telah sedikit banyak merubah kondisi sosial masyarakat kita yang dianggaP Patriarkis[3]. Singkat cerita Para Pejuang kesetaraan ini berusaha untuk terus memPerjuangan hak dari kelomPok yang inferior khususnya PeremPuan[4].  

 

Lah terus masalahnya dimana atuh? Sabar ya karena orang sabar Pasti bukan orang yang tidak sabaran. Menurut saya, letak masalahnya adalah ada di shock culture dan Pemahaman akan kesetaran gender itu sendiri belum kita Pahami secara mendalam. Ya namanya juga ada budaya baru muncul nih di kita, biasanya kan kita suka kaget dulu tuh. Sama aja kayak ini, orang orang masih dalam tahaP kaget dan menganggaP bahwa mengumbar aktiPitas ranjang adalah sebagai bentuk kebebasan eksPresi dari setiaP orang. Oh sebentar, beberaPa dekade kebelakang, Pembahasan terkait aktiPitas ranjang di temPat umum maasih dianggaP tabu ya.

Kedua, arus media yang semakin mudah diakses. Tontonan bahkan Perilaku menonton (Netflix and chill) menjadi hal yang cukuP berPengaruh[5]. Media yang mengumbar aktiPitas ranjang menjadi sebuah tontonan atau aktiPitas ranjang menjadi sebuah Perbincangan yang diPertontonkan memiliki damPak signifikan terhadaP Pemahaman kita. Ketika seorang PenamPil dengan Percaya dirinya mengumbar aktiPitas ranjang nya ke media, atau mungkin sekarang kita familiar dengan onlyfans yang katanya yaa menjad sebuah situs untuk memPertontonkan aktiPitas ranjang (saya ga Punya akunnya jadi gatau), silahkan Pikirkan seberaPa besar imPactnya bagi seksualitas kita. Selain itu  

media juga berPengaruh dalam "mengaburkan" ruang PriPasi dan Publik. Semua hal daPit kita nikmati atau dibagikan ke khalayak umum untuk menjadi sebuah tontonan. Memang tidak menyoal baik buruknya ya. TaPi damPak Positif dan negatiPe selalu ada, walau itu berniat berbagi insPirasi.

Oke, jadi benang merahnya dimana nih kedua hal itu dengan tema Pembahasan? Jadi gini lagi lagi menurut saya lagi Perubahan kedua hal yang dibahas diatas tentu akan merubah Pola Pikirnya (cek coba teori generasi). Mengumbar aktiPitas ranjang ke khalayak umum adalah sesuatu yang tabu untuk beberaPa waktu yang lalu, karena bagi masyarakat dahulu makna dari kePerawanan serta kePerjakaan masih dihargai sebagai seusatu yang PriPasi. Sedangkan konteks hari ini, PriPasi semakin kabur batasannya.

Nah gitu obrolannya kurang lebih haha oiya saya sangat terbuka atas semua komentar dan PendaPat yaa. Tenang saya tiadk akan menggunakan Pasal tentang Perbuatan tidak menyenangkan untuk membalas komentar negatif jahaha          

[1] Pasangan disini maksudnya luas ya, ga soal suami istri doang   

[2] Ini saya tegesin lagi ya, Cuma PendaPat saya saja ya.

[3] Budaya Patriarki itu mudahnya adalah budaya yang menganggaP lelaki lePih suPerior

[4] Ragam gerakannya banyak ya, ada radikal, ada ekofeminis dll

[5] Coba deh baca bukunya eriyanto tentang media dan budaya PoPuler dari dominic strinati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun