Perubahan zaman yang memang pasti terjadi tentu sangat berpengaruh pada generasi yang menjalaninya, seperti ungkapan " Setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya." Silih berganti peran dalam tatanan kehidupan di masyarakat yang mempengaruhi warna tiap individu. Beruntungnya untuk generasi yang saat ini berusia 50+ melihat, merasakan dan menjalani semua perubahan-perubahan yang terjadi dengan cakupan yang sangat luas, tidak hanya dalam bidang alih teknologi namun menembus sendi-sendi kultural kehidupan berbangsa yang bersinggungan dengan karakter, moralitas dan eksistensi kelompok.Â
Mengutip dari Pak Rusli Saman ( Rekan Diskusi ) seperti dikisahkan dari Shalawat Asyghil
Allahumma shalli 'alaa Sayyidinaa Muhammad
Wa asyghilidz dzoolimiina bidz-dzoolimiin
Wa akhrijnaa min baynihim saalimiin
Wa 'alaa alihi wa shohbihii ajma'in
Artinya: "Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zhalim agar mendapat kejahatan dari orang zhalim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka, dan berikanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau."
Bahwa dalam setiap lini masa mereka-mereka yang zalim akan sibuk di antara kaum mereka sendiri, upaya apa yang akan kita lakukan untuk menghindari dari kaum zalim tersebut? tentu kita meminta keselamatan dari Sang Pengatur waktu dan membentuk kelompok-kelompok yang mengarah kepada  meminimalisir kezaliman dalam berkebangsaan agar melahirkan generasi yang berkarakter, kuat dalam budaya ( etnisitas ) tentu dengan moral yang baik, ini adalah blue print buat lintas generasi agar sanggup mempertahankan semangat kebangsaan tersebut. " Para kaum muda adalah kekuatan yang sangat dahsyat jika mendapat ruang yang cukup untuk memberikan gagasan perubahan jika di akomodir dengan cara yang baik tanpa ada intervensi kepentingan bagi pihak tertentu" ungkap Pak Masri ( mantan striker PSAP Sigli ).Â
Berbagi pengalaman dengan lintas generasi membuahkan suatu pemikiran yang sangat relevan untuk kekinian dari masing-masing sudut pandang berdasarkan pengalaman masing-masing individu, inilah sebenarnya kekuatan itu sendiri saling mendukung untuk sebuah langkah yang jelas arahnya dan implementasinya karena memang manusia adalah makhluk sosial yang cenderung untuk saling memerlukan satu dengan lainnya.
" Banyak langkah yang bisa ditempuh dalam suatu gerakan sosial dimasyarakat " seperti yang dituturkan oleh Bang Rozy dan perlu keberanian yang kuat untuk mewujudkannya dengan menggalang kaum muda sebagai kekuatan dahsyat tadi di mana dalam hal ini tidak ada yang tersandera seperti kisah "Mat Kilau " tokoh melayu yang akhirnya berdamai dengan penjajah ungkap Bang Irwan ( Praktisi Perlindungan Anak )
Sampai pada kesimpulan bahwa generasi yang lebih senior memberikan contoh kepada kaum muda saat ini untuk melakukan gerakan yang berorientasi kepada kepentingan publik dengan kekuatan masing-masing dengan tulus, ikhlas penuh rasa persahabatan, cinta dan sayang. Menyelamatkan generasi muda melalui lingkup terkecil yaitu keluarga lalu berkembang secara kolektif di masyarakat akan mampu mempersembahkan kehidupan yang harmonis seperti yang di harapkan oleh Bapak semua Manusia Nabi Adam AS.
Wallahualam bisawabÂ
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H