Mohon tunggu...
Aris Permana
Aris Permana Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia MTs PUI KASTURI

Hobi menulis sastra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Moderasi Pendidikan Kurikulum Berubah, Pendidikan Karakter Fokus Utama

26 Juni 2023   09:20 Diperbarui: 26 Juni 2023   09:28 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Moderasi  Pendidikan Kurikulum Berubah, Pendidikan Karakter Fokus Utama
Oleh Aris Permana, S.Pd
Guru MTs PUI Kasturi, Cikijing Majalengka, Pengajar Bahasa Indonesia

"Murid baheula bener-bener ngahormat ka guruna, sedengkeun murid ayeuna henteu deui."
Artinya, siswa dulu sangat menghormati gurunya, sedangkan siswa sekarang tidak lagi. Petikan kalimat ini sering kita dengar dalam curhatan setiap guru, yang sedang berdiskusi tentang kondisi karakter siswanya di sekolah. 

Salah satu target penting dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu Quality Education atau Kualitas Pendidikan. Masalah pendidikan di Indonesia menjadi salah satu yang perlu dibenahi dan memerlukan pembangunan berkelanjutan. Indonesia membutuhkan pembenahan kualitas pendidikan untuk menjadi negara yang maju serta menciptakan" Indonesia Berlian"

Curhatan guru di atas merupakan sebuah realita yang dihadapi oleh guru di era kekiniaan. Abad ini, guru mempunyai PR besar dalam menghadapi problematika tersebut. Guru tidak hanya mengajar melainkan mendidik siswa agar menjadi insan berbudi pekerti luhur kelak.

Tak dapat dipungkiri, kurikulum telah berganti-ganti. Sejak saya menjadi guru tahun 2014 dengan mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ke Kurikulum 13 (Kurikulum Nasional), hingga sekarang muncul lagi penyempurnaan K13 ke KurMer atau Kurikulum Merdeka, saya masih melihat problem yang sama bahwa ruh kurikulum sesungguhnya adalah pendidikan karakter.

Entah gimana caranya, hampir semua guru punya cerita sama, persoalan pendidikan karakter menjadi momok yang paling krusial apalagi saat teknologi diadaptasi ke dalam muatan kurikulum baru. Al hasil, guru tidak saja mengajar, dan mendidik tetapi harus menguasai 3M yaitu mengajar, mendidik, dan menguasai teknologi.

Fokus pada Perbaikan Karakter
Dalam setiap desain kurikulum, titik tekannya yah nilai-nilai karakter, diharapkan output pendidikan karakter terbentuklah pribadi paripurna yang berakhlak mulia. Jadi siswa tidak hanya dibentuk melalui aspek kognitifnya (pengetahuan) namun karakternya bisa terwujud dan membawa dampak positif bagi diri dan lingkungannya.

Kita bisa simak pada KTSP, implementasi pendidikan karakternya melekat pada setiap mata pelajaran yang diajarkan. Sedangkan K13, pemerintah mulai melakukan revolusi karakter bangsa melalui gerakan penguatan pendidikan karakter (PPK).

Hal tersebut juga termaktub dalam arah kebijakan pendidikan karakter di Indonesia secara operasional kebijakan tersebut dirumuskan dalam Peraturan Presiden Nomor 87/2017 tentang "Penguatan Pendidikan Karakter" dengan konten utama pendidikan karakter, terdapat pada Pasal 3 Perpres No.87/2017.
Berdasarkan dari Peraturan Presiden No. 87/2017 tersebut, maka saat ini melalui Kemdikbudristek, program pendidikan karakter mendapatkan penanganan serius serta proporsional. Proyek pendidikan karakter itu bertujuan untuk mencapai Profil Pelajar

Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berahlak mulia; berkebhinekaan global; bergotong royong; Mandiri; Bernalar Kritis; dan Kreatif.

Dengan adanya new paradigm perihal pendidikan karakter dalam Kurikulum Merdeka, tentu menjadi petualangan baru bagi guru. Kita tentu percaya Kurikulum Merdeka menjadi alat yang mampu memperkuat karakter para siswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun